Ar-Rahman
MANAKAH YANG BETUL?
1. a. Kepada Bapak Kepala Desa Kunjeng kami persilakan.
b. Yang kami hormati Kepala Desa Kunjeng kami persilakan.
2. a. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian Bp/Ibu/Sdr kami mengucapkan terima kasih.
b. Yang kami hormati Kepala Desa Kunjeng kami persilakan.
2. a. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian Bp/Ibu/Sdr kami mengucapkan terima kasih.
Berikut ini beberapa perkara yang tidak boleh ditunda melaksanakannya.
1. Shalat, apabila telah tiba waktunya.
2. Mengurus/mengubur jenazah.
3. Mengawinkan wanita apabila telah bertemu jodoh yang cocok.
4. Melunasi hutang apabila telah mampu membayarnya.
5. Memenuhi janji/nazar apabila telah mampu memenuhinya
Maksud hati ingin mendidik anak supaya lebih disiplin, kuat dan bersikap baik di muka umum akan tetapi kok hasilnya selalu gagal. Sebenarnya kata-kata yang Anda pilih itu memengaruhi anak buat mematuhi Anda atau justru mengacuhkan.
1. "Jangan nangis"
Variasi kalimat yang lain: "Jangan sedih." "Jangan cengeng." "Jangan takut." Tapi anak-anak balita saat marah, takut, kesal pun menangis. Mereka tidak bisa selalu mengartikulasikan perasaan mereka dengan kata-kata. "Hal yang sangat wajar bagi orang tua ingin melindungi anak dari perasaan seperti itu," kata Debbie Glasser, Ph.D., direktur, Family Support Services di Mailman Segal Institute for Early Childhood Studies, Nova Southeastern University, Fort Lauderdale, AS. "Tapi mengatakan jangan tidak membuat anak merasa lebih baik, dan dapat juga mengirim pesan bahwa emosinya sesuatu yang terlarang."
Sebagai gantinya Anda bisa mengatakan, "Kamu sedih tidak diajak bermain oleh Bayu?" atau "Kamu marah mainanmu direbut?" Dengan menamai perasaan, anak Anda akan belajar memberinya kata-kata untuk mengekspresikan dirinya. Sekaligus tanpa sadar mengajarkannya buat berempati. Pada akhirnya, dia akan menangis lebih sedikit dan menggambarkan emosinya sebagai gantinya.
2. "Coba contoh kakakmu/adikmu"
Mungkin tampak membantu jika anak Anda dapat melihat contoh nyata dari saudara kandungnya atau teman. "Rara pintar yah, bisa pake sepatu sendiri." Anak-anak berkembang dengan fasenya sendiri. Membandingkan anak Anda kepada orang lain menyiratkan bahwa Anda tak menginginkannya serta merusak kepercayaan dirinya. Sebaliknya, dorong prestasi dia saat ini: "Wow, kamu mencuci tangan sebelum makan tanpa mama minta, hebat!" Ingat membandingkan dengan saudaranya hanya akan memicu kekesalan dan membakar perasaan iri. Jangan heran kalau Anda justru dibuat pusing dengan pertengkaran mereka tiap hari.
3. "Berhenti atau mama pukul!"
Dalam mendisiplinkan anak, ancaman itu jarang efektif. Anda mengancam dengan peringatan seperti "Ayo berani ulangi lagi, Mama pukul!" Cepat atau lambat anak akan belajar bahwa ancaman itu tak pernah terjadi. Akhirnya ancaman Anda kehilangan kekuatannya. Lebih buruk lagi justru membuat Anda tambah frustasi, akhirnya malah memukul. Akan lebih efektif jika melakukan pengalihan. Caranya dengan membawa anak pergi dari situasi tersebut.
Misalnya, ia mengamuk di toko mainan karena tidak diturutin kemauannya. Daripada Anda bereaksi dengan membentak, mengancam, melotot, langsung saja ambil tindakan dengan menggendong anak Anda keluar dari toko, bawa ke tempat lain, lakukan time out setelah tenang beri pengertian. Cara ini terbukti lebih efektif.
4. "Tunggu sampai Ayah pulang!"
Pengasuhan tipe ini adalah jenis lain dari tipe mengancam. Seperti halnya mengancam, cara ini tidak efektif. Bila Anda ingin pesan Anda sampai pada anak, disiplin harus dilakukan saat itu juga, bukan nanti. Saat anak Anda berulah, bersikap tidak baik, langsung beri konsekunsinya. Disiplin yang ditunda tidak mengajarkan konsekuensi tindakan salah pada anak. Kemungkinan besar yang terjadi saat si ayah pulang, anak Anda sudah lupa kejadian yang tadi. Akibat buruk lainnya, bila ini sering Anda lakukan, Anda akan kehilangan otoritas di mata anak Anda.
Sumber: Parenting
inspirasi
KISAH SEORANG IBU PENJUAL TEMPE
Peristiwanya terjadi di sebuah desa di Jawa Tengah. Seorang ibu setengah baya tersebut sehari-harinya adalah penjual tempe di desanya. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.
Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya. Ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedelai itu masih belum jadi tempe, alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si ibu hanyalah dari menjual tempe saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu langsung berdoa “ Tuhan, aku mohon kepadaMu agar kedelai ini bisa menjadi tempe sekarang juga, Amin.”Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hatinya. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati yang deg-deg-an ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mujizat kedelai jadi tempe terjadi. Lalu apa yang terjadi, dengan kaget dia mendapati bahwa kedelai tersebut …………………… masih tetap kedelai.
Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia tumpang tangan di atas batangan kedelai tersebut. “Tuhan, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku Aku mohon dengan namaMu Tuhan jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Amin.”Dengan yakin ia pun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi ? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedelai tersebut masih tetap begitu ! Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si Ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujizat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar.
Lalu ia pun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk berdoa sekali lagi. “Tuhan, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau akan mengadakan Mujizat buatku, Amin.”Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan didalam hatinya ia tidak lupa selalu berdoa dan berharap. Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi ? Ternyata saudara-saudara, tempenya benar-benar …… belum jadi !
Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.
Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. “Bu ?..! Maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi ? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya”. Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa “Tuhan … Saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Amin.” Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu.
“Bagaimana nih ?” ia pikir. “Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujizat Tuhan ?” Ia kembali berdoa dalam hatinya, “Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini …” ujarnya berkali-kali.Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu ? Apa yang dilihatnya Saudara-Saudara ? Ternyata ….. ternyata ….. memang benar tempenya belum jadi Ia bersorak senang dalam hatinya. Alhamdulillah….Alhamdulillah… katanya. Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si ibu itu.
Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu.Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya setibanya di sana, tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak lagi.
______________________________________
Apa yang bisa kita simpulkan dari cerita ini ?
Kita sebagai manusia sering memaksakan kehendak kepada Tuhan pada waktu berdoa dan sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.
DIA menolong kita dengan caraNya yang rahasia, sama sekali diluar perkiraan pikiran manusia sebelumnya.
Apa pun itu, tiada yang mustahil bagiNYA.
Percayalah bahwa DIA akan menjawab doa kita sesuai dengan rencanaNya, walau terkadang jawaban itu tidak slalu terkabulkan dalam waktu yang cepat.
(sumber : http://terimakasihibu.blogspot.com/2011/04/kisah-seorang-ibu-sipenjual-tempe.html)
PENGERTIAN PK GURU
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Sistem PK Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
Konstruktivisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang pengetahuan yang dipelajarinya. Konstruktivisme sendiri memliki arti bersifat membangun. Perkembangan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi baru. Proses mengkonstruksi pengetahuan terjadi berkesinambungan mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru. Berarti belajar adalah proses mengkostruksi atau membangun pengetahuan melalui pengalaman dan pandangan yang dinamis.
- Pemahaman atau pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
- Pemahaman atau pengetahuan sebelumnya menjadi dasar pengetahuan selanjutnya.
- Pengetahuan awal siswa mempengaruhi belajarnya
- Belajar difasilitasi oleh interaksi sosial
- Belajar yang bermakna terjadi didalam tugas-tugas belajar mandiri
- Siswa perlu memikirkan strategi belajarnya
- Motivasi berpengaruh kuat pada belajar
- Perkembangan dan perbedaan individual mempengaruhi belajar
- Kontek sosial di dalam kelas mempengaruhi belajar
- Pembelajaran berfokus pada penjelasan dan jawaban siswa atas masalah atau pertanyaan.
- Penjelasan dan jawaban datang dari siswa
- Penjelasan dan jawaban bersumber dari representasi konsep
- Guru membantu siswa mengkonstruk pengetahuan dengan mengarahkan interaksi sosial dan menyediakan representasi konsep.
Dengan demikian, esensi pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah tidak terlepas dari belajar aktif dengan tujuan akhir yang bermuara pada pemecahan masalah, atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah pemecahan masalah; bukan hanya pemecahan masalah bagi siswa, tetapi juga memecahkan masalah guru.
3. Implikasi Paradigma Konstruktivisme Dalam Pembelajaran
- Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan;
- Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara;
- Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkret dalam kehidupan sehari-hari;
- Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sosial yaitu terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya;
- Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif;
- Melibatkan siswa secara emosional dan sosial dalam belajar
- Usaha keras siswa mempengaruhi hasil belajar
- Guru sebagai fasilitator, mediator, dan teman siswa dalam menemukan pengetahuan mereka sendiri
Tahap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap invitasi, eksplorasi, pengajuan eksplanasi dan solusi, dan pelaksanaan tindakan.
- Invitasi diperlukan untuk mengidentifikasi konsepsi awal siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berikut: mengamati keingintahuan siswa, siswa menjawab pertanyaan, mempertimbangkan kemungkinan jawaban pertanyaan, mencatat hal-hal yang tidak diperkirakan, dan mengenali situasi yang diharapkan siswa.
- Eksplorasi adalah tahap pelaksanaan pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif menggali informasi-informasi baru. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap eksplorasi adalah: mengajak siswa untuk fokus pada pembelajaran, mendiskusikan alternative alternatif kemungkinan, mencari informasi, melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang ada, mengamati gejala-gejala khusus, merancang model, mengumpulkan dan mengolah data, menggunakan strategi-strategi penyelesaian masalah, memilih sumbersumber yang tepat, mendiskusikan solusi dengan yang lain, merancang dan melaksanakan percobaan, ikut serta dalam diskusi, mengenali resiko dan konsekwensi-konsekwensi yang timbul, menentukan parameter suatu penyelidikan, menganalisis data dan sebagainya.
- Pengajuan eksplanasi dan solusi merupakan tahap diskusi yang dilakukan di antara siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan diskusi ini juga dapat berlangsung dengan guru yang bersangkutan. Kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tahap pengajuan eksplanasi (penjelasan) dan solusi (penyelesaian) adalah: mengkomunikasikan informasi dan ide-ide, membangun dan menjelaskan model, membangun penjelasan baru, mereview dan mengupas penyelesaian, menggunakan evaluasi kolompok, memasang jawaban jawaban atau solusi-solusi, menentukan penutup yang sesuai, dan memadukan solusi dengan pengetahuan dan pengalaman.
- Taking action atau tahap pengambilan tindakan merupakan tahap akhir pembelajaran, pada tahap ini siswa merumuskan hasil eksplorasi dan diskusinya. Pada tahap ini juga diberikan evaluasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, baik secara lisan maupun sacara tulisan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap taking action adalah: membuat keputusan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, mentransfer pengetahuan dan keterampilan, berbagi informasi dan ide-ide, menjawab pertanyaan baru, dan mengembangkan hasil dan ide-ide.
Earth Day
Hari ini, 22 April 2013, lebih dari satu miliar penduduk Bumi berpartisipasi dalam Hari Bumi 2013. Berbagai bangsa dan latar belakang akan menyuarakan aspirasi dan aksi mereka tentang masa depan planet ini.
Hari Bumi atau Earth Day adalah hari pengamatan tentang Bumi yang dicanangkan setiap tahun pada 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini, yaitu Bumi.
Nama dan konsep Hari Bumi dipelopori oleh John McConnell pada tahun 1969 di konfrensi UNESCO di San Francisco, AS. Hari Bumi pertama kali diamati pada 21 Maret 1970, tepat pada hari pertama musim semi di belahan Bumi utara. Tanggal tersebut kemudian disetujui dan ditandatangani Sekretaris Jenderal PBB saat itu, U Thant.
Selanjutnya, mengenai Hari Bumi secara terpisah dimotori Senator AS, Gaylord Nelson pada 22 April 1970. Peringatan ini dimaksudkan sebagai alat untuk mempromosikan agenda lingkungan setelah menyaksikan tumpahan minyak besar di lepas pantai California, AS, pada tahun sebelumnya.
Ketika itu, Hari Bumi hanya difokuskan di AS melalui sebuah organisasi yang didirikan oleh Denis Hayes, yang menjadi koordinator nasional pada 1970. Peringatan ini kemudian menjadi peristiwa internasional pada 1990 dan diselenggarakan di 141 negara.
Saat ini, Hari Bumi dikoordinasikan secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network) dan dirayakan di lebih dari 175 negara. Pada 2009, PBB menetapkan tanggal 22 April sebagai Hari Bumi Internasional. [mor]
Disarikan dari : Inilah.com
8 KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik untuk mempengaruhi maupun memanipulasi. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan linguistik bermanfaat untuk: berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis.Pekerjaan yang mengutamakan kecerdasan ini antara lain: guru, orator, bintang film, presenter TV, pengacara, penulis, dsb.
2. Kecerdasan Logis-Matematis: Number Smart
Kecerdasan Logis-Matematis melibatkan ketrampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat.Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan ini bermanfaat untuk: menganalisa laporan keuangan, memahami perhitungan utang nasional, atau mencerna laporan sebuah penelitian.Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini antara lain: akuntan pajak, programmer, ahli matematika, ilmuwan, dsb.
3. Kecerdasan Spasial: Picture Smart
Kecerdasan Spasial melibatkan kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Kita membutuhkan kecerdasan ini dalam hidup sehari-hari juga, misalnya: saat menghias rumah atau merancang taman, menggambar atau melukis, menikmati karya seni, dsb.Pekerjaan yang mengutamakan kecerdasan spasial antara lain: arsitek, pematung / pemahat, penemu, designer, dsb.
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani: Body Smart
Kecerdasan Kinestetik-Jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh dan juga kecerdasan tangan.Dalam dunia sehari-hari kita sangat memerlukan kecerdasan yang satu ini, misalnya: membuka tutup botol, memasang lampu di rumah, memperbaiki mobil, olah raga, dansa, dsb.Jenis pekerjaan yang menuntut kecerdasan ini antara lain: atlet, penari, pemain pantomim, aktor, penjahit, ahli bedah, dsb.
5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Kecerdasan Musikal melibatkan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik.Dalam keseharian, kita mendapat manfaat dari kecerdasan ini dalam banyak hal, misalnya: saat kita menyanyi, memainkan alat musik, menikmati musik di TV / radio, dsb. Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini antara lain: penyanyi, pianis / organis, disc jokey (DJ), teknisi suara, tukang stem piano, dll
6. Kecerdasan Antarpribadi: People Smart
Kecerdasan Antarpribadi melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk pribadi, keluarga, dan pekerjaan, kecerdasan ini dinilai mutlak diperlukan - dan seringkali disebut sebagai "yang lebih penting" dari kecerdasan lainnya untuk dapat sukses dalam hidup. Kecerdasan antarpribadi ini melibatkan banyak hal, misalnya: kemampuan berempati, kemampuan memanipulasi, kemampuan "membaca orang", kemampuan berteman, dsb. Segala jenis pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain pastilah membutuhkan kecerdasan ini, terutama: public figure, pemimpin, guru, konselor, dll.
7. Kecerdasan Intrapribadi: Self Smart
Kecerdasan Intrapribadi adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui “siapa diri
saya sebenarnya” - untuk mengetahui “apa kekuatan dan kelemahan saya”. Ini juga merupakan kecerdasan
untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk mempercayai diri sendiri. Pekerjaan yang menuntut kecerdasan Intrapribadi antara lain: wirausaha, konselor, terapis, dll.
8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Kecerdasan Naturalis melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita.Dalam hidup sehari-hari kita membutuhkan kecerdasan ini untuk: berkebun, berkemah, atau melakukan proyek ekologi.
Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan Naturalis antara lain: ahli biologi, dokter hewan, dll.
Sumber: Armstrong, Thomas. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum, 2002.
Catatan: telah ditambahkan kecerdasan ke-9 yang disebut Kecerdasan EksistensialisSumber : http://indonesia-educenter.net/doc/mi/mimateri2.pdf
Penilaian CAT
Teknik Penilaian Kelas (CATS)
Lee Haugen
Pusat Pengajaran Excellence, Iowa State University
Februari, 1999
Apa CAT?
Teknik Penilaian Kelas adalah metode evaluasi formatif yang melayani dua tujuan. Mereka dapat membantu Anda untuk menilai sejauh mana siswa memahami isi kursus dan mereka dapat menyediakan Anda dengan informasi tentang efektivitas metode pengajaran Anda. Kebanyakan dirancang untuk menjadi cepat dan mudah digunakan dan setiap CAT menyediakan berbagai jenis informasi.
Evaluasi formatif
Evaluasi formatif memberikan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan isi kursus, metode pengajaran, dan, akhirnya, pembelajaran siswa.Evaluasi formatif yang paling efektif ketika mereka dilakukan sering dan informasi tersebut digunakan untuk efek penyesuaian langsung dalam operasi sehari-hari saja. Beberapa fakultas menggabungkan CAT ke dalam setiap sesi kelas.
Bagaimana kucing meningkatkan pengajaran dan pembelajaran?
Ketika CATS sering digunakan, mereka dapat memiliki dampak sebagai berikut: Untuk fakultas, CAT bisa:
- menyediakan sehari-hari umpan balik yang dapat diterapkan segera;
- memberikan informasi yang berguna tentang apa yang telah dipelajari siswa tanpa jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan tes, membaca koran, dll;
- memungkinkan Anda untuk mengatasi kesalahpahaman siswa atau kurangnya pemahaman secara tepat waktu;
- membantu mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan siswa dan mendorong mereka untuk memahami bahwa mengajar dan belajar adalah proses terus-menerus yang membutuhkan partisipasi penuh.
Untuk siswa, CAT bisa:
- membantu mengembangkan penilaian diri dan keterampilan manajemen pembelajaran;
- mengurangi perasaan terisolasi dan impotensi, terutama di kelas besar;
- meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk berpikir kritis tentang isi kursus;
- memupuk sikap yang menghargai pemahaman dan retensi jangka panjang;
- menunjukkan minat Anda dan peduli tentang kesuksesan mereka di kelas Anda.
Apa jenis evaluasi adalah CAT dirancang untuk melakukan?
- Pengetahuan dan keterampilan (termasuk pengetahuan sebelumnya, ingat dan pemahaman, analisis dan keterampilan berpikir kritis, sintesis dan keterampilan berpikir kreatif, keterampilan pemecahan masalah, dan aplikasi dan keterampilan kinerja) yang berkaitan dengan kursus
- Sikap siswa, nilai, dan kesadaran diri (termasuk 'kesadaran nilai-nilai dan sikap mereka sendiri, siswa siswa kesadaran proses belajar mereka sendiri, dan pembelajaran yang berkaitan dengan kursus dan keterampilan kesadaran studi)
- Reaksi terhadap metode pengajaran (termasuk reaksi siswa dan rekan guru dan mengajar, kegiatan kelas, tugas, dan bahan)
Berikut ini adalah grafik parsial latihan CAT, menunjukkan jenis evaluasi yang masing-masing dimaksudkan, apa yang masing-masing disebut, bagaimana masing-masing dilakukan, apa yang harus dilakukan dengan informasi yang Anda kumpulkan, dan perkiraan jumlah relatif masing-masing membutuhkan waktu .
Jenis Evaluasi | Nama | Bagaimana Ini Selesai | Cara Menggunakan | Kebutuhan Waktu |
---|---|---|---|---|
Kursus Pengetahuan dan Keterampilan | Satu-Menit Kertas * | Selama beberapa menit terakhir dari periode kelas, meminta siswa untuk menggunakan setengah lembar kertas dan menulis "Hal yang paling penting yang saya pelajari hari ini dan apa yang saya mengerti sedikit." | Meninjau sebelum pertemuan kelas berikutnya dan digunakan untuk memperjelas, benar, atau rumit. | Rendah |
Muddiest Titik * | Mirip dengan Satu-Menit Kertas tetapi hanya meminta siswa untuk menggambarkan apa yang mereka tidak mengerti dan apa yang mereka pikir bisa membantu. | Sama seperti Satu-Menit Kertas.Jika banyak memiliki masalah yang sama, mencoba pendekatan lain. | Rendah | |
Catatan rantai * | Lulus sekitar amplop besar dengan pertanyaan tentang isi kelas.Setiap siswa menulis jawaban singkat, menempatkannya dalam amplop, dan dibagikan pada. | Urutkan jawaban dengan jenis jawaban. Pada pertemuan kelas berikutnya, gunakan untuk membahas cara-cara pemahaman. | Rendah | |
Permohonan Pasal | Selama 15 menit terakhir kelas, meminta siswa untuk menulis sebuah artikel berita singkat tentang bagaimana titik utama berlaku untuk situasi dunia nyata. Sebuah alternatif adalah memiliki siswa menulis sebuah artikel singkat tentang bagaimana titik berlaku untuk utama mereka. | Urutkan artikel dan mengambil beberapa untuk membaca di kelas berikutnya, menggambarkan berbagai aplikasi, kedalaman pemahaman, dan kreativitas. | Medium | |
Siswa-dihasilkan pertanyaan tes * | Bagilah kelas menjadi kelompok dan tugaskan masing-masing kelompok topik yang mereka masing-masing untuk menulis pertanyaan dan jawaban untuk tes berikutnya. Setiap siswa harus yakin mendapatkan setidaknya satu pertanyaan yang tepat pada tes. | Gunakan sebagai banyak pertanyaan mungkin, menggabungkan mereka yang serupa. | Medium | |
Sikap, Nilai, dan Kesadaran Diri | Jurnal | Meminta siswa untuk membuat jurnal yang detail pikiran mereka tentang kelas. Bisa meminta mereka untuk lebih spesifik, rekaman hanya sikap, nilai, atau kesadaran diri. | Mintalah siswa dalam jurnal beberapa kali selama semester sehingga Anda dapat memetakan perubahan dan perkembangan. | Medium |
Reaksi terhadap Metode Instruksi | Ujian Evaluasi * | Pilih tes yang Anda gunakan secara teratur dan tambahkan beberapa pertanyaan di akhir yang meminta siswa untuk mengevaluasi seberapa baik tes mengukur pengetahuan atau skills.rnals mereka | Lakukan perubahan pada tes yang wajar. Melacak respon siswa selama time.rnals | Medium |
Mahasiswa Rep Grup | Mintalah siswa relawan untuk bertemu sebagai sebuah kelompok kecil dengan Anda secara teratur untuk membahas bagaimana program ini mengalami kemajuan, apa yang mereka pelajari, dan saran untuk meningkatkan kursus. | Beberapa masalah akan untuk informasi Anda, beberapa yang akan dibahas di kelas. | Tinggi | |
Kotak Saran | Menempatkan kotak dekat pintu kelas dan meminta siswa untuk meninggalkan catatan tentang semua persoalan kelas. | Review dan merespon pada sesi kelas berikutnya. | Rendah ke Medium | |
Peer Review | Bekerja dengan rekan bersedia, memilih sesi kelas representatif untuk diamati, dan meminta rekan untuk mengambil catatan tentang / nya kesannya kelas, interaksi dengan siswa, dan metode pengajaran Anda. | Tentukan metode dengan rekan.Diskusi yang terbaik, tapi laporan tertulis mungkin lebih berguna dalam jangka panjang. | Tinggi | |
CTE Kelas Pengamatan | Staf CTE akan mengamati sesi kelas yang Anda pilih dan / atau rekaman video sesi kelas. | Staf CTE akan bertemu dengan Anda untuk meninjau pengamatan dan menyarankan cara-cara untuk meningkatkan efektivitas mengajar Anda. | Sedang ke Tinggi | |
Kecil Diagnosis Instruksional Group (SGID) | Fasilitator yang terlatih, seperti staf CTE, menghabiskan sesi kelas memunculkan tanggapan dari siswa Anda tentang apa yang efektif dan apa yang tidak begitu efektif dalam membantu mereka belajar. Anda tidak hadir selama sesi. | Fasilitator bertemu dengan Anda untuk menjelaskan data yang telah mereka kumpulkan dan memberikan laporan tertulis. | Tinggi | |
* Beberapa materi dalam laporan ini diadaptasi dari
Angelo, Thomas A. dan K. Patricia Cross, 1993, Teknik Penilaian Kelas: Buku Pegangan untuk College Guru , Edisi Kedua, San Francisco: Jossey-Bass Publishers.
Sumber : http://www.celt.iastate.edu/teaching/cat.html
|
Cara menentukan KKM
CARA MENENTUKAN KKM
Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas!
2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek:
a. Aspek Kompleksitas:
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c. Aspek intake
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD!
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran!
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
Perbedaan KTSP dan KBK
Perbedaan KTSP dan KBK
A. Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Depdiknas 2002)
·
Pencapaian kompetensi siswa (individual/klasikal)
·
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
·
Penyampaian pembelajaran dengan pendekatan dan metode
bervariasi
·
Sumber belajar guru dan sumber lainnya yang memenuhi
unsur edukatif
·
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
(penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi)
·
Menggunakan sistem sentralisasi penuh dari pusat
B. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
·
Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan
·
Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak
manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
·
KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi
kebutuhan siswa.
·
KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
·
KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada
sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan.
Kedua kurikulum tersebut sama-sama
mempunyai tujuan yang baik untuk memajukan pendidikan Indonesia. Akan tetapi
dari sisi sistem dan proses pelaksanannya di lapanagan menganggap dan
berpendapat bahwa Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan lebih baik untuk di
terapkan di Indonesia. Sistem dan proses yang digunakan oleh KTSP adalah sistemdesentralisasi atau
otonomi pendidikan dimana setiap sekolah-sekolah di seluruh indonesia diberi
kebebasan untuk mengembangkan dan menyusun sendiri muatan-muatan mata pelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing setiap
sekolah.
Dengan demikian KTSP menekankan pada proses kontekstual dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan serta dunia kerja. Bila dibandingkan dengan KBK dimana sistem yang diterapkan oleh KBK adalah sistem sentralisasi yang semua perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran disusun dan dilaksanakan semuanya berdasarkan ketentuan dari pusat, tanpa mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan sekolah serta siswa di lapangan.
Dengan demikian KTSP menekankan pada proses kontekstual dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan serta dunia kerja. Bila dibandingkan dengan KBK dimana sistem yang diterapkan oleh KBK adalah sistem sentralisasi yang semua perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran disusun dan dilaksanakan semuanya berdasarkan ketentuan dari pusat, tanpa mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan sekolah serta siswa di lapangan.
Contoh Soal Guru Berprestasi (Gupres)
Contoh Soal Guru Berprestasi (Gupres)
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional, guru tidak hanya dituntut memiliki kemampuan teknis edukatif, tetapi juga harus memiliki kepribadian yang kokoh sehingga dapat menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga, maupun masyarakat, dalam menciptakan pendidikan yang bermutu
Sebagai seorang guru berprestasi dalam bidang kependidikan tentunya sangat membanggakan. Guru berprestasi, sebuah predikat yang layak disandang bagi guru dengan berbagai aktifitasnya. Guru berprestasi adalah (juga) guru yang selalu dekat dengan para siswanya. Mereka mencurahkan segala kemampuan dan keahliannya demi anak didiknya. Selain itu mereka masih memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan terbaik lainnya.
Sebagai seorang guru berprestasi dalam bidang kependidikan tentunya sangat membanggakan. Guru berprestasi, sebuah predikat yang layak disandang bagi guru dengan berbagai aktifitasnya. Guru berprestasi adalah (juga) guru yang selalu dekat dengan para siswanya. Mereka mencurahkan segala kemampuan dan keahliannya demi anak didiknya. Selain itu mereka masih memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan terbaik lainnya.
Untuk menjadi guru berprestasi, seorang guru harus memenuhi persyaratan, memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional dan menghasilkan karya kreatif atau inovatif dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan serta menghasilkan karya kreatif atau inovatif.
Dalam mengukur prestasi seorang guru biasanya tiap tahun diadakan Lomba Guru Berprestasi dari tingkat kecamatan sampai tingkat. nasional. Berikut ini adalah contoh soal-soal lomba guru berprestasi atau biasa disingkat dengan gupres ditingkat kecamatan yang dimiliki oleh edukasi blog. Silahkan disimak dan semoga bermanfaat bagi teman-teman guru sekolah dasar dimana saja.
Soal 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
- Jelaskan kompetensi yang harus dikuasai guru menurut PP 74 tahun 2008?
- Apakah yang dimaksud kurikulum yang menurut saudara ketahui?
- Apa tujuan pendidikan nasional seperti apa yang diamanatkan dalam UU No.20 tahun 2003?
- Sebutkan 8 standar nasional pendidikan yang tertulis dalam PP 19 tahun 2005!
- Meliputi apa sajakah penilaian berbasis kelas?
- Sebutkan kelompok mata pelajaran berdasarkan permen 22 tahun 2007!
- Buatlah silabus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I semester I dengan tema diri sendiri dengan ketentuan sebagai berikut : Standar kompetensi : mendengarkan, memahami bunyi bahasa, perintah dan dongeng yang dilaksanakan. Kompetensi dasar : 1.1 menyebutkan tokoh dalam cerita, 1.2 melaksanakan sesuatu dengan perintah atau petunjuk sederhana
- Sebutkan jenis administrasi proses pembelajaran yang biasa saudara kerjakan!
- Apa yang dimaksud guru menurut PP 74 tahun 2008?
- Apa yang dimaksud sertifikat pendidik menurut yang saudara ketahui?
Soal 2
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat!
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat!
- Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar terdiri dari 5 kelompok mata pelajaran. Sebutkan 5 kelompok mata pelajaran tersebut!
- Sebutkan komponen-komponen silabus!
- Peraturan pemerintah nomor dan tahun berapakah yang memuat tentang standar nasional pendidikan? Sebutkan 8 standar nasional pendidikan itu!
- Model pembelajaran apakah yang menganut prisip dasar pembelajaran learning by doing?
- Apakah yang dimaksud dengan authenttic Assesment pada pembelajaran kontektual?
- Apakah yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan?
- Berdasarkan undang-undang no 19 tahun 2005 ada 4 kompetensi seorang pendidik. Jelaskan 4 kompetensi itu!
- Sebutkan tugas utama seorang guru!
- Sebutkan ciri-ciri guru yang profesional!
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor dan tahun berapakah yang mengatur tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil?
- Sebutkan jenis hukuman disiplin ringan menurut PP nomor 53 tahun 2005!
- Meliputi apa sajakah sarana pendidikan itu?
- Sebutkan sistimatika RPP secara lengkap!
- Dalam manajemen berbasis sekolah ada 3 pilar utama. Sebutkan 3 pilar utama itu!
- Standar kelulusan tercantum pada permendiknas nomor dab tahun berapa?
Soal 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Apa yang saudara ketahui tentang :
- a. Pendidikan Formal
- b. Pendidikan non formal
- c. Sebutkan 5 contoh satuan pendidikan non formal menurut UU No, 20 tahun 2003!
2. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan menurut UU Sisdiknas RI No. 20 tahun 2003?
3. Apa tujuan pendidikan nasional berdasarkarkan Sisdiknas RI No. 20 tahun 2003?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
- a. Visi
- b. Misi
- c. Berilah 2 contoh misi sebuah sekolah
5. PP 19/2005 berisi tentang standar nasional pendidikan. Sebutkan 8 standar dalam lingkup standar nasional pendidikan!
6. Apa yang saudara ketahui :
- a. 4 macam kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sesuai PP 19/2005!
- b. Penjelasan singkat 4 macam kompetensi tersebut!
7. Apa isi dari :
- a. Permendiknas No. 22/2006?
- b. Permendiknas No. 23/2006?
- c. Permendiknas No. 24/2006?
8. Apa yang dimaksud dengan akreditasi?
9. Siapa saja yang bisa disebut tenaga kependidikan menurut UU sisdiknas No. 20/2003?
10. Sebutkan 8 kecerdasan menurut Howard Gardner!
sumber : http://www.bogoan.com
SYARAT SISTEM PK GURU
1. Valid: aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembeljaran, pembibingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
2. Reliabel mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk guru yang dinilai kenerjanya oleh siapapun dan kapan pun
3. Praktis: dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan
2. Reliabel mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk guru yang dinilai kenerjanya oleh siapapun dan kapan pun
3. Praktis: dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan
Langganan:
Postingan (Atom)