Ibu Megan sama sekali tak menyangka bahwa ketiga anak perempuan yang dibesarkannya akan menjadi anak manja seperti sekarang. Ibu Megan dan suaminya berasal dari keluarga baik-baik dan selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Maka dari itu Ibu Megan tak pernah meminta anak-anaknya membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, bersih-bersih, dll. Tak heran jika dalam perkembangannya anak-anak itu tumbuh menjadi anak manja.
“Saya tak bermaksud menjadikan mereka anak manja. Saya cuma minta mereka belajar dan mendahulukan hal-hal yang ada kaitannya dengan sekolah,” ungkap Ibu Megan.
Ibu Megan menyadari adanya sesuatu yang salah ketika ketiga anak perempuannya lama kelamaan menjadi sekelompok anak manja yang bersikap kasar, bahkan memperlakukan dirinya tak ubahnya seperti pembantu.
Ibu Megan telah berupaya melakukan berbagai macam cara, namun hal itu tak berhasil mengubah perilaku ketiga anaknya menjadi lebih baik. Dari hari ke hari tingkah mereka sebagai anak manja jadi makin menyebalkan.
“Saya tak mengerti kenapa mereka jadi seperti itu,” keluh Ibu Megan.
Kesimpulan Hellen Chen
Ibu Megan menemui Hellen Chen, seorang ahli di bidang masalah keluarga dan pernikahan, untuk mencari penyelesaian terbaik atas masalah yang sedang dihadapinya. Berikut adalah kesimpulan Hellen Chen setelah mendengar penjelasan Ibu Megan.
“Ibu Megan dan suaminya ingin membuat anak mereka bahagia dengan memberikan semua yang diinginkan anak-anaknya. Mereka memang memenuhi kebutuhan anak-anaknya dalam hal pendidikan dan materi dengan sebaik-baiknya.
Namun, mereka melupakan satu hal penting sehingga membuat anak-anak perempuan mereka tumbuh menjadi anak manja, dan bahkan tak dapat merasakan kasih sayang yang diberikan orang tuanya,” kata Hellen Chen.
Ibu Megan mengakui bahwa kadang kala tabiat anak manja mereka sangat keterlaluan, karena ketiga anak perempuan itu sangat tergantung kepadanya, bahkan untuk hal-hal sepele. Selain itu, ia dan ketiga anaknya tak pernah terlibat dalam pembicaraan yang akrab dan hangat.
Kesalahan terbesar orang tua
Dalam wawancara dengan sebuah majalah parenting, Hellen Chen menjelaskan mengenai kesalahan terbesar orang tua sehingga seorang anak tumbuh menjadi anak manja dan tidak punya tanggung jawab.
Ia menyebutkan kesalahan orang tua itu adalah ketika mereka hanya menyuruh anak untuk belajar dan tidak pernah menyuruh anak belajar melakukan hal lainnya.
Dengan hanya meminta anak untuk peduli terhadap pendidikannya dan belajar, sama artinya dengan memperbolehkan anak-anak untuk tidak mempedulikan aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka.
“Seorang anak manja mungkin saja bisa lulus dari sebuah universitas terbaik dengan nilai memuaskan. Namun ia tak memiliki kemampuan untuk menjalin pertemanan, memiliki kekasih atau membentuk keluarga.
Mungkin ia juga tak punya tanggung jawab ketika sudah memasuki dunia kerja. Jika kemampuan semacam ini tak dipelajari anak sejak dini, maka ia akan mendapat banyak masalah ketika sudah dewasa,” ujar Hellen Chen.
“Seseorang yang mengalami kegagalan dalam pernikahan kemungkinan besar tidak mendapat pelajaran bagaimana bertanggung jawab secara sosial ketika ia masih kecil.
Orang tua yang hanya mengharuskan anak-anaknya untuk meraih pencapaian akademik terbaik sama artinya dengan mengajarkan pada anak bahwa hidup adalah tentang bagaimana meraih nilai. Dan ini berakibat buruk untuk anak,” lanjut Hellen Chen.
Hellen Chen juga mengkorelasikan antara tingginya angka perceraian di Amerika Serikat dan Asia dengan pola asuh yang diterapkan oleh para orang tua, yang pada dasarnya bermaksud baik namun malah menghasilkan anak manja dan kurang bertanggung jawab dengan kehidupannya ketika mereka dewasa.
” Jika pola asuh kita membuat anak hanya mengutamakan kesenangan mereka sendiri, di kemudian hari mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa yang cenderung berpikir ‘bagaimana kamu bisa membuatku bahagia?’ ketika mereka sudah menikah.”
Parents, sudah tepatkah pola asuh Anda?
Copas dari: http://id.theasianparent.com/anak-manja-karena-kesalahan-orang-tua/4/