Ar-Rahman
Cara Membuat Keset dari Sabut Kelapa Alat
Alat :
· Rimbagan
( tempat untuk menganyam )
· Palu
· Pisau
· Gunting
Bahan yang dibutuhkan :
· Sabut
kelapa
· Tali (
tambang ) dari sabut kelapa
· Minyak
kelapa
cara membuat:
1. Siapkan
alat dan bahannya.
2. Bentuklah
sabut kelapa seperti bantal.
3. Pasangkan
tali atau tambang pada rimbagan sebagai alur untuk menganyam.
4. Oleskan
minyak secukupnya pada tali tersebut agar ketika dianyam tidak tersendat.
5. Anyamlah
tali sebagai awalan skaligus menjai pondasinya.
6. Anyam
sabut kelapa seperti menenun , masukan dari atas ditata sejajar sampai semuanya terisi penuh.
7. Setiap
satu baris rapatkan dengan dipukul – pukul dari atas dengan palu agar keset menjadi padat dan kuat.
8. Setelah
selesai menganyam kemudian, permukaan keset dipangkas agar rata.
sumber : http://saptianto.blogspot.com
· Palu
· Pisau
· Gunting
Bahan yang dibutuhkan :
· Sabut
kelapa
· Tali (
tambang ) dari sabut kelapa
· Minyak
kelapa
cara membuat:
1. Siapkan
alat dan bahannya.
2. Bentuklah
sabut kelapa seperti bantal.
3. Pasangkan
tali atau tambang pada rimbagan sebagai alur untuk menganyam.
4. Oleskan
minyak secukupnya pada tali tersebut agar ketika dianyam tidak tersendat.
5. Anyamlah
tali sebagai awalan skaligus menjai pondasinya.
6. Anyam
sabut kelapa seperti menenun , masukan dari atas ditata sejajar sampai semuanya terisi penuh.
7. Setiap
satu baris rapatkan dengan dipukul – pukul dari atas dengan palu agar keset menjadi padat dan kuat.
8. Setelah
selesai menganyam kemudian, permukaan keset dipangkas agar rata.
sumber : http://saptianto.blogspot.com
6 Ciri Manusia Indonesia
6 Ciri Manusia Indonesia
Enam ciri manusia yang pernah disampaikan Mochtar Lubis saat berpidato di Taman Ismail Marzuki pada 16 April 1977. Saat itu Mochtar Lubis menyampaikan pidato berjudul "Manusia Indonesia".
Sebagian dari Anda mungkin pernah membacanya.
Kl 20 tahun lalu saya membaca buku karya Sastrawan Besar, (Alm) Mochtar Lubis, yg terbit tahun 1977/1978. Sejak itu pula sy merasa menjadi bagian yg teridentifikasi sebagai tertuduh, terdakwa, atau tersangka.
Sebagian dari Anda mungkin pernah membacanya.
Kl 20 tahun lalu saya membaca buku karya Sastrawan Besar, (Alm) Mochtar Lubis, yg terbit tahun 1977/1978. Sejak itu pula sy merasa menjadi bagian yg teridentifikasi sebagai tertuduh, terdakwa, atau tersangka.
Ciri-ciri manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis adalah:
1. Munafik atau hipokritis, Manusia-manusia bertopeng dengan tujuan mencari selamat sendiri, topeng-topeng kepalsuan, baik tampak luar ,berhati busuk dan berwatak buruk di dalamnya.
2. tidak mau (enggan atau segan) bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya,
melemparkan tanggung jawab kepada pihak lain tp sebaliknya senang dipuji, etos kerja rendah.
3. berjiwa feodal. menganggap lebih tinggi derajatnya dari orang lain, bersikap priyayi, suka dihormati tp tidak suka menghargai orang lain, sukanya dilayani.
4. percaya hal-hal mistik (takhyul)
2. tidak mau (enggan atau segan) bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya,
melemparkan tanggung jawab kepada pihak lain tp sebaliknya senang dipuji, etos kerja rendah.
3. berjiwa feodal. menganggap lebih tinggi derajatnya dari orang lain, bersikap priyayi, suka dihormati tp tidak suka menghargai orang lain, sukanya dilayani.
4. percaya hal-hal mistik (takhyul)
5. artistik berjiwa seni,
6. watak yang lemah. Manusia Indonesia kurang kuat dalam memper- tahankan dan memperjuangkan keyakinan serta pendiriannya.
Ciri lainnya, boros, senang berpakaian bagus dan berpesta,
suka tidak bekerja keras kecuali terpaksa, ingin menjadi miliuner seketika, mencari pangkat walau dg cara tidak benar, cenderung kurang sabar, tukang menggerutu, dan cepat dengki, gampang senang dan bangga pada hal-hal yang hampa. bisa kejam, mengamuk, membunuh, berkhianat, membakar, dan bermalas-malas.
Dibalik berbagai kekurangan tersebut, tetapi manusia Indonesia tidaklah buruk melulu, banyak juga sifat baik.
Ketika Kita Direndahkan Orang Lain.
- Jangan mudah terpengaruh
- Jangan sering memunculkan memori itu, lupakan saja. Seperti kita mudah melupakan pelajaran padahal besok ulangan.
- Katakan pada diri sendiri bahwa; Anda lebih baik daripada orang yang merendahkan Anda itu!” Tapi jangan menjadi kesombongan.
- Jangan menjadikan motivasi untuk bangkit tanpa kita sadari berubah menjadi kesombongan.
- Jangan-jangan itu balasan kepada kita karena dahulu kita pernah merendahkan orang lain.
- Orang yang merendahkan kita belum tentu lebih baik dari kita.
- Tingkatkan harkat martabat kita karena pada dasarnya kita diciptakan Tuhan dengan penuh harkat martabat.
- Martabat kita sebatas yang kita usahakan padahal Tuhan sudah memberi peluang untuk mendapatkan martabat setinggi apapun. Maka tidak ada kata lain, kita harus berjuang.
- Jangan kita merendahkan diri sendiri.
- Belajar terus menjadi manusia yang lebih baik, lebih sukses, lebih lebih yang lain.
Ah teori. Semoga dapat membantu.
Orang Bangkrut
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR.Muslim No.4678)
'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR.Muslim No.4678)
Langganan:
Postingan (Atom)