Ar-Rahman
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Sekolah
|
:
|
SMP
N 3 Tegowanu
|
Mata
Pelajaran
|
:
|
Bahasa
Indonesia
|
Kelas/Semester
|
:
|
VII/1
|
Standar
Kompetensi
|
:
|
Mendengarkan
1
Memahami wacana lisan melalui kgiatan mendengarkan berita
|
Kopetensi
Dasar
|
:
|
1.1
Menyimpulkan isi
berita yang dibacakan dalam beberapa
kalimat
|
Indikator
|
:
|
1.1.1
Mampu
menuliskan pokok-pokok berita
yang dibacakan;
1.1.2
Mampu
memberi tanggapan mengenai isi berita;
1.1.3
Mampu
menyimpulkan isi
berita dalam satu alinea.
|
Alokasi
Waktu
|
:
|
2
x 40 menit (1 x pertemuan)
|
A.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menuliskan pokok-pokok berita yang dibacakan;
2. Peserta didik mampu memberi tanggapan mengenai isi berita;
3.
Peserta didik mampu
menyimpulkan isi berita dalam satu alinea.
Karakter peserta didik yang diharapkan : dapat dipercaya (trustworthines), tekun
( diligence), tanggung
jawab(responsibility), disiplin, kritis.
B.
Materi Pembelajaran
Penyimpulan
Berita
a.
Menuliskan pokok-pokok
berita (5w + 1H)
Berita atau warta berarti ‘kabar’.
Menulis berita berarti menulis kabar. Berita yang ditulis di koran adalah
laporan tentang suatu kejadian penting dan faktual yang dapat menarik
perhatian pembaca.
Menurut J.B. Wahyudi, berita adalah laporan tentang
peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian
khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa secara periodik.
Misalnya, surat kabar, media elektronik (TV dan radio), dan internet.
Dari definisi atau batasan tentang berita itu, ada
empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam sebuah berita, yaitu peristiwa atau pendapat penting, menarik, baru, dan dipublikasikan.
Sekarang kamu dapat mengetahui bahwa berita adalah laporan kejadian atau
pendapat yang menarik dan penting lalu disajikan secepat mungkin kepada
khalayak luas. Semakin cepat berita itu sampai kepada pembaca atau pendengar
maka akan semakin baik. Sebab, masyarakat selalu ingin cepat mengetahui
perkembangan terakhir dari suatu peristiwa.
b.
Menanggapi isi berita
Pemahaman berkaitan dengan isi berita.
c. Menyimpulkan
isi berita
Menentukan pokok-pokok berita.
Apa itu pokok-pokok berita? Pokok-pokok berita meliputi unsur pertanyaan dengan
kata tanya apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan bagaimana. Unsur-unsur itu
biasa disebut 5 W dan 1H. 5W merupakan kependekan dari what (apa), who (siapa),
when (kapan), where (di mana), dan why (mengapa), sedangkan 1H adalah how
(bagaimana).
Simpulan adalah kesudahan
pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya).
Cara membuat simpulan.
Mendengarkan seluruh berita dengan cermat!
Menentukan isi beritanya!
Memberikan pendapat sesuai dengan isi berita
tersebut!
C.
Metode Pembelajaran
a.
Pemodelan
b.
Tanya jawab
c. Penugasan
d. Diskusi
D.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
a.
Kegiatan Awal (5 menit)
1)
Pengondisian : Berdoa,
salam, mengecek kehadiran peserta didik, menyiapkan peserta didik mengikuti
pembelajaran
2)
Pendidik
menyampaikan apersepsi
Pendidik bertanya tentang peristiwa aktual yang sedang
diberitakan. Misalnya, ada peristiwa gempa bumi yang
disertai dengan tsunami.
Kamu tentu ingin
mengetahui wilayah mana saja yang terkena bencana tersebut, berapa orang yang
menjadi korban gempa, bagaimana dampak yang ditimbulkan. Apalagi jika peristiwa
tersebut juga menimpa sanak saudara. Tentu rasa ingin tahu kamu sangat tinggi. Dari manakah
informasi tersebut kamu dapatkan?
3)
Pendidik
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik
Tujuan pembelajaran ini adalah kita berlatih menyimak atau
mendengarkan berita dengan baik dan melatih konsentrasi. Selain
itu relevansinya dalam kehidupan sehari-hari setelah mempelajari materi ini kita dapat menemukan pokok berita, menanggapi isi
berita, dan menyimpulkan isi berita yang kita dengarkan. Bahkan kamu dapat belajar
menjadi penulis atau wartawan.
4)
Pendidik
menyampaikan rencana kegiatan
Kegiatan
yang akan kita laksanakan adalah (1) mendengarkan berita yang dibacakan, (2) berlatih
menemukan pokok-pokok berita, (3) berdiskusi kelompok menyimpulkan isi berita
yang dibacakan, (4) berdiskusi kelas menyampaikan hasil diskusi kelompok
b.
Kegiatan
inti (50 menit)
Eksplorasi
Pendidik dan peserta didik bertanya jawab
tentang berita dan kebermaknaan mendengarkan isi berita.
Apakah kamu sering mendengarkan berita? Dari manakah
berita itu kamu dengarkan? Apakah, dari televisi atau radio? Yang jelas, pasti
banyak sekali acara berita di televisi yang bisa kamu simak. (Peserta didik disuruh menyebutkan nama acara berita di TV)Contoh
acara-acara berita di televisi antara lain Planet Remaja (AnTV), Liputan 6
(SCTV), Cek & Ricek (RCTI), Home
& Lifestyle (Metro TV), Tajuk Pagi (TV7), dan Selamat Pagi Indonesia
(TPI). Betulkah acara-acara tersebut merupakan acara berita? Sebagai acuan
jawaban kamu, pahamilah definisi tentang berita yang terdapat dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2002) berikut. Berita adalah laporan tentang suatu kejadian penting
dan faktual. Berita dipublikasikan melalui media massa secara periodik.
Misalnya, surat kabar, media elektronik (TV dan radio), dan internet.
Untuk
dapat mengetahui apakah berita yang sudah didengar dapat diterima dengan baik,
cobalah tuliskan kembali berita yang sudah kamu dengar dengan kalimat sendiri. Sebelum
menuliskan berita, harus memperhatikan unsur-unsur menulis berita yaitu 5W +
1H (apa, di mana, siapa, kapan, mengapa, dan bagaimana). Selain itu, unsur
berita kamu dapat menentukan pula bagian yang penting dari berita tersebut.
Bagian mana yang akan dipentingkan, misalnya waktu kejadian atau pelaku yang
dipentingkan. Setelah mendengarkan rekaman berita maka tuliskan bagian
penting berita tersebut dalam selembar kertas kerjaUntuk mengetahui
apakah kalimat berita yang sudah kamu tulis benar atau sesuai, cobalah cocokkan
dengan rekaman berita yang dapat kamu putar kembali.
Pelajaran kali ini adalah salah satu untuk melatih konsentrasi kamu dalam mendengarkan sesuatu.
Pelajaran kali ini adalah salah satu untuk melatih konsentrasi kamu dalam mendengarkan sesuatu.
Untuk apa kamu
mendengarkan berita? Tentu saja ada tujuannya. Banyak tujuan mengapa kamu
tertarik untuk mendengarkan sebuah berita yang ditayangkan di televisi atau
yang didengarkan dari radio.
Mungkin kamu hanya ingin mengetahui perkembangan berita terakhir atau
hanya ingin memenuhi kesenangan saja. Setelah mendengarkan berita, tentu
tidak semua berita yang kamu dengar dapat diingat kembali secara utuh.
Nah, pada materi ini kita akan mempelajari bagaimana menuliskan kembali
berita yang telah kamu dengar dari rekaman berita.
Berita-berita yang disiarkan radio atau televisi itu
mengandung banyak informasi penting yang perlu kamu ketahui. Berita-berita
seperti itu sangat berguna bagimu. Dengan mendengarkan banyak berita, makin
luas wawasan dan pengetahuanmu.
Elaborasi
1) Peserta didik berhitung 1 sampai
5! Mulai dari peserta didik yang duduk di depan sebelah kanan ke kiri!
2) Peserta didik yang mendapat angka
1 bergabung dengan peserta didik yang mendapat angka 1! Peserta didik yang
mendapat angka 2 bergabungdengan peserta didik yang mendapat angka 2, dan
seterusnya!
3)
Peserta didik diberi LK 1.1 (LEMBAR
KERJA 1.1)
4) Peserta didik mendengarkan berita
yang diperdengarkan atau yang dibaca oleh pendidik.
5) Peserta didik bekerja dalam
kelompok!
Konfirmasi
1)
Peserta didik dan pendidik menyusun rubrik penilaian.
Nilailah simpulan isi berita yang disusun kelompok lain dengan
menggunakan rubrik berikut!
No.
|
Deskripsi
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah
pokok-pokok isi berita yang ditulis sesuai dengan isi berita yang
didengarkan?
|
|
|
2.
|
Apakah
simpulan berisi pokok-pokok isi berita?
|
|
|
3
|
Apakah
tanggapan yang diberikan logis?
|
|
|
3.
|
Apakah
tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat?
|
|
|
2)
Kelompok melaporkan
hasil kerja kelompok.
3)
Secara berkelompok peserta
didik memberikan tanggapan terhadap isi berita yang telah dibacakan kelompok
lain.
4)
Kelompok menilai
hasil kerja kelompok lain.
c.
Kegiatan akhir (15 menit)
1)
Pendidik
bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman
hasil pembelajaran dan peserta didik mencatat di buku catatannya.
2)
Pendidik melakukan
penilaian dan/atau melakukan refleksi bersama-sama dengan perserta didik
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan merujuk pada tujuan pembelajaran.
3)
Pendidik Peserta
memberikan umpan balik kepada peserta didik.
4)
Pendidik
menyampaikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan dan/atau memberikan tugas kepada peserta didik.
5)
Peserta didik menuliskan
pengalaman belajar dalam jurnal belajar.
![]() |
E.
Sumber
Belajar
a.
Televisi/radio
b.
Rekaman berita
c.
Sarwiji Suwandi dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 1: bahasa kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas VII— Cet.1.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional (BSE). Hal. 1-2
d. Nia Kurniati Sapari. 2008. Kompetensi berbahasa Indonesia SMP dan MTs
kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE).
Hal. 1-7
e. Endah Tri Priyatni, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa
Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional (BSE). Hal. 94-97
F.
Penilaian
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk
|
Instrumen
|
|
1.1.1
mampu menuliskan pokok-pok berita yang
dibacakan;
|
Tes tulis
|
Uraian
|
§ Tuliskan pokok-pokok berita yang kamu dengarkan!
|
1.1.2
mampu memberi
tanggapan mengenai isi berita.
|
|
|
§
Berilah
tanggapan mengenai isi berita yang kamu dengarkan!
|
1.1.3
mampu menyimpulkan isi berita dalam satu alinea;
|
|
|
§ Tuliskan simpulan berita yang kamu dengarkan!
|
Soal ulangan harian.
Dengarkan pembacaan berita berikut ini!
JAKARTA, KCM - Paguyuban Reog
Ponorogo se-Indonesia menggelar unjuk rasa yang mereka sebut sebagai Gelar
Keprihatinan Budaya di depan Kedubes Malaysia di Jalan H.R. Rasuna Said,
Jakarta, Kamis (29/11), mulai pukul 09.30 WIB.
Mereka menyatakan keprihatinan atas pengakuan Malaysia sebagai pemilik
kesenian reog yang oleh Malaysia disebut kesenian barongan.
Gelar keprihatinan budaya itu dipimpin oleh H. Begug Purnomosidi, yaitu
Ketua Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia yang juga Bupati Wonogiri, Jateng.
Disebut oleh pihak Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia, sekitar 3.000
orang ambil bagian dalam Gelar Keprihatinan Budaya tersebut. Mereka mewakili
Paguyuban Reog Ponorogo seIndonesia dari wilayah Jabar, Jateng, Jatim,
Tangerang (Banten), dan Jakarta.
Dalam Gelar Keprihatinan Budaya itu, pihak Paguyuban Reog Ponorogo
se-Indonesia menyampaikan sejumlah pernyataan.
Pertama, kesenian Reog Ponorogo bukanlah milik Malaysia, melainkan budaya
asli Indonesia yang berasal dari Kabupaten Ponorogo.
Kedua, pernyataan Malaysia bahwa reog merupakan budaya milik Malaysia
telah melecehkan dan menyakiti hati bangsa Indonesia.
Ketiga, mereka menuntut pemerintah Malaysia untuk mencabut pernyataan
bahwa reog merupakan budaya Malaysia. Jika tuntutan itu tidak dikabulkan
Malaysia, mereka akan mendesak pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan
diplomatik dengan Malaysia.
Sebelum Gelar Keprihatinan Budaya dilakukan di depan Kedubes Malaysia,
Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia mengadakan arak-arakan dari lapangan tenis
GOR Soemantri Brojonegoro menuju gedung Kedubes Malaysia mulai pukul 09.00.
Saat ini pihak Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia sedang diterima oleh
pihak Kedubes Malaysia. Sementara di depan gedung Kedubes Malaysia digelar
atraksi reog. Arus lalu lintas, terutama di jalur lambat menuju Menteng untuk
sementara ditutup.
Kompas Cyber Media, Kamis 29 Desember
2007
1. Setelah kamu
mendengarkan berita tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a. Siapa yang
menggelar unjuk rasa?
b. Mengapa mereka
menggelar unjuk rasa?
c. Kapan unjuk rasa
itu dilakukan?
d. Di mana unjuk rasa
itu dilakukan?
e. Apa tuntutan para pengunjuk
rasa?
f. Ditujukan kepada
siapa tuntutan itu?
g. Bagaimana situasi
di tempat kejadian ketika unjuk rasa itu digelar?
2. Tuliskan tanggapanmu!
3. Susunlah simpulan
berita yang kamu dengarkan!
Kunci Jawaban:
1. a. Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia
b. Mereka menyatakan keprihatinan atas pengakuan Malaysia sebagai pemilik
kesenian reog yang oleh Malaysia disebut kesenian barongan.
c. Kamis (29/11), mulai pukul 09.30 WIB.
d. Di depan Kedubes Malaysia di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta.
e. Mereka menuntut pemerintah Malaysia untuk mencabut pernyataan bahwa reog
merupakan budaya Malaysia. Jika tuntutan itu tidak dikabulkan Malaysia, mereka
akan mendesak pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan
Malaysia.
f. Pemerintah Malaysia
g. Sebelum Gelar Keprihatinan Budaya dilakukan di depan Kedubes Malaysia,
Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia mengadakan arak-arakan dari lapangan tenis
GOR Soemantri Brojonegoro menuju gedung Kedubes Malaysia mulai pukul 09.00.
2. Bergantung jawaban
peserta didik
3. Simpulan berita:
Paguyuban Reog
Ponorogo se-Indonesia, menggelar unjuk rasa keprihatinan atas pengakuan Reog
Ponorogo sebagai kesenian milik Malaysia, pada Kamis 29-11-2008, di depan
Kedubes Malaysia Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta. Para pengunjuk rasa menuntut
agar Pemerintah Malaysia mencabut pengakuannya atas kepemilikan Reog Ponorogo.
Pedoman penskoran
No. Soal
|
Kegiatan
|
Skor
|
1
|
Ø Peserta
didik menuliskan 6
pokok berita sesuai isi berita
Ø Peserta
didik menuliskan 5
pokok berita sesuai isi berita
Ø Peserta
didik menuliskan 4
pokok berita sesuai isi berita
Ø Peserta
didik menuliskan 3
pokok berita sesuai isi berita
Ø Peserta
didik menuliskan 2
pokok berita sesuai isi berita
Ø Peserta
didik menuliskan 1
pokok berita sesuai isi berita
Ø Peserta
didik tidak menuliskan pokok-pokok berita
|
6
5
4
3
2
1
0
|
3
|
Ø Tanggapan sesuai isi berita, alasan logis
Ø Tanggapan sesuai isi berita, alasan tidak logis
Ø Tanggapan tidak sesuai
|
3
2
1
|
2
|
Ø Simpulan sesuai dengan isi berita
Ø Simpulan cukup sesuai dengan isi berita
Ø Simpulan kurang sesuai dengan isi berita
Ø Simpulan tidak sesuai dengan isi berita
|
4
3
2
1
|
|
Jumlah skor maksimal
|
13
|
Penghitugan nilai akhir dalam skala 0 s.d. 100
Nilai akhir =
Perolehan skor x skor
ideal (100)
Skor maksimum (13)
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
Markain,
S. Pd.
NIP. 19631212
198710 1 002
|
Tegowanu, Juli 2012
Pendidik Mata Pelajaran
Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19710116 200501 1 008
|
BAHAN AJAR 1.1
Pahlawan Olimpiade Indonesia
Laila Muhibah, peserta
didik SMPN 1 Bogor dan Atika Almira, peserta didik SMPIT Ummul Quro Bogor
adalah dua gadis dengan prestasi luar biasa. Seluruh bangsa Indonesia patut
mengacungkan jempol kepada mereka. Mereka menggondol medali emas dalam
Olimpiade Matematika atau yang secara resmi disebut “The 1st Wizard of
Mathematics International Competition (WIZMIC)”. Kejuaraan itu digelar di
Lucknow, India pada 28-31 Oktober lalu.
Dalam kompetisi ini,
wakil Indonesia meraih dua emas, satu perak, dan satu perunggu dalam kategori
individual. Selain itu, satu emas pada kategori tim untuk peserta didik berumur
di bawah 14 tahun. Olimpiade ini diikuti oleh 26 tim dari 8 negara, yaitu
Bulgaria, India, Indonesia, Iran, Nepal, Thailand, Taiwan, dan Filipina. Mereka
tampil ke babak final setelah melalui ronde penyisihan yang berat. Medali perak
dan perunggu masing-masing diraih Firstio Ahmad Sepriadi dari SMPI Al-Azhar 8
Kemang Pratama Bekasi dan Ghiffari Haekalnoor Tujuanto dari SMPN 115 Jakarta.
Di tengah duka akibat
bencana yang datang silih berganti, prestasi yang mereka raih merupakan hiburan
tersendiri. Mereka adalah “pahlawan” yang membuktikan bahwa Indonesia masih
eksis dalam kancah global. Dari media, kita tahu bahwa keempat peserta didik
itu dibina oleh Ridwan Hasan Saputra. Dia adalah Presiden Direktur Klinik
Pendidikan MIPA yang juga pembina nasional untuk International Mathematic and
Science Olympic (IMSO) bidang Matematika. Pendidik yang sabar membimbing
muridnya selama dua bulan sejak Agustus itu juga “pahlawan” yang acap
terlupakan.
Akhir-akhir ini, kita
sering mendengar kata pahlawan diucapkan. Namun sayang, kata itu tidak diberi
makna yang konkret. Misalnya, para
tenaga kerja di mancanegara (TKI dan TKW) sebagai “pahlawan devisa”. Namun,
perlakuan terhadap mereka cenderung tidak manusiawi. Makna “pahlawan” mengalami
degradasi dan makin langka kita temui sosok itu dari hari ke hari.
Kontribusi yang
diberikan Laila dan Atika serta jutaan kaum muda lainnya adalah wujud konkret nilai-nilai kepahlawanan.
Pahlawan yang sesungguhnya tidak pernah mati. Mereka senantiasa hadir dalam
segenap aspek kehidupan kita. Dalam asrama PPSDMS yang kini tersebar di lima
kota, kami bertekad untuk menghidupkan terus jiwa kepahlawanan itu.
(http://ppsdms.org/pahlawan-hari-ini.htm
dengan pengubahan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini!
1.
Apa yang sampaikan dalam berita di atas?
2.
Siapakah yang di maksud pahlawan dalam berita yang
kamu baca? Mengapa dia disebut pahlawan?
3.
Di negara manakah kompetisi tersebut berlangsung?
4.
Kapankah kompetisi tersebut berlangsung?
5.
Bagaimana mereka sampai bisa menjadi juara?
6.
Bagaimana pendapatmu mengenai isi berita di atas?
7.
Buatlah simpulan berita di atas.
Pahlawan-pahlawan Indonesia
mengharumkan nama Indonesia. Mereka ....

Sekolah : SMP N 3 Tegowanu
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Standar Kompetensi : 1 Memahami wacana lisanmelalui kegiatanmendengarkan
berita.
Kopetensi Dasar
: 1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat
Indikator
: (1) mampu menuliskan
pokok-pok berita yang dibacakan;
(2)
mampu menyimpulkan isi berita dalam satu alinea;
(3)
mampu memberi tanggapan mengenai isi berita.
Alokasi
Waktu : 2 x 40 menit (1 x
pertemuan)
Petunjuk :
- Dengarkan pembacaan berita berikut!
- Diskusikan dengan kelompokmu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut!
Budaya Sains Perlu Ditumbuhkan
Olimpiade Sains
Nasional merupakan ajang kompetisi yang cukup bergengsi. Namun, ajang ini masih
dipandang sebagai kompetisi belaka. Kompetisi ini belum dipandang sebagai upaya
untuk mendorong tumbuhnya budaya mencintai sains. Akibatnya, kegiatan ini hanya
sebatas mendulang medali saja. Hal ini akan memberi rasa kebanggaan bagi
provinsi yang diwakilinya.
Kegiatan ini
terangkat dalam perbincangan dengan sejumlah pendidik, peserta didik, dan orang
tua dalam pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) VI di Surabaya, Rabu
(5/9). "Semangat untuk unggul di pelajaran sains memang masih untuk
kompetisi. Untuk pembelajaran di kelas, masih terkendala sarana dan
prasarananya. Kesannya kegiatan ini hanya untuk anak-anak yang cerdas saja.
Belajar sains itu harus bisa disukai setiap anak-anak kata wakil komite sekolah
diMakassar. "Persiapan untuk peserta didik yang ikut OSN kan terbatas.
Jika sains diajarkan dengan enak, alat-alat laboratoriumnya lengkap, belajar
sains jadi menyenangkan," kata Hana M.Aritonang, peserta dari Papua.
Selain itu, seorang
pendidik pendamping dari daerah lain mengeluh bahwa peserta didiknya yang ikut
terseleksi hingga tingkat provinsi belum mendapat pembinaan yang maksimal.
Sumber: Kompas, 6 September 2007 dengan ubahan
seperlunya.
- Setelah kalian menyimak
berita tersebut, cobalah pahami isinya. Untuk menguji pemahaman kalian,
jawablah pertanyaan berikut ini!
a.
Di mana OSN berlangsung?
b.
Mengapa olimpiade ini hanya sebagai ajang kompetisi?
c.
Apa yang mereka harapkan dari kegiatan itu?
d.
Adakah kendala yang dihadapi peserta?
e.
Bagaimana agar belajar sains menyenangkan?
- Buatlah simpulan isi berita!
Simpulan berita berisi pokok-pokok berita, kemudian dirangkai dalam sebuah
paragraf. Jika kalian belum memahami, lanjutkan simpulan berita berikut
ini!
Olimpiade Sains Nasional (OSN)
belum dipandang sebagai upaya untuk mendorong timbulnya budaya mencintai sains.
Hal ini karena ......
- Tuliskan tannggapan
kelompokmu mengenai isi berita tersebut!
Langganan:
Postingan (Atom)