Ar-Rahman

‏ الرَّحْمنُ (1 (Tuhan) Yang Maha Pemurah. 2) عَلَّمَ الْقُرْآنَ Yang telah mengajarkan Al Qur'an. 3) خَلَقَ الْإِنْسانَ Dia menciptakan manusia, 4) عَلَّمَهُ الْبَيانَ Mengajarnya pandai berbicara. 5) الشَّمْسُ وَ الْقَمَرُ بِحُسْبانٍ Matahari dan bulan ( beredar ) menurut perhitungan. وَ النَّجْمُ وَ الشَّجَرُ يَسْجُدانِ (6) Dan tumbuh- tumbuhan dan pohon-pohonan kedua- duanya tunduk kepada-Nya. وَ السَّماءَ رَفَعَها وَ وَضَعَ الْميزانَ (7) Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca ( keadilan ). أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْميزانِ (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَ أَقيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَ لا تُخْسِرُوا الْميزانَ (9) Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. وَ الْأَرْضَ وَضَعَها لِلْأَنامِ (10) Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk ( Nya ). فيها فاكِهَةٌ وَ النَّخْلُ ذاتُ الْأَكْمامِ (11) Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(11) وَ الْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَ الرَّيْحانُ (12) Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga- bunga yang harum baunya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (13) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. خَلَقَ الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ كَالْفَخَّارِ (14) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ (15) Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (16) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَ رَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17) Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (18) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيانِ (19) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu بَيْنَهُما بَرْزَخٌ لا يَبْغِيانِ (20) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (21) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَ الْمَرْجانُ (22) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (23) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لَهُ الْجَوارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلامِ (24) Dan kepunyaan-Nya lah bahtera- bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung- gunung. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (25) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كُلُّ مَنْ عَلَيْها فانٍ (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَ يَبْقى‏ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (27) Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (28) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَسْئَلُهُ مَنْ فِي السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ في‏ شَأْنٍ (29) Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (30) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلانِ (31) Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (32) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطانٍ (33) Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (34) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُرْسَلُ عَلَيْكُما شُواظٌ مِنْ نارٍ وَ نُحاسٌ فَلا تَنْتَصِرانِ (35) Kepada kamu, ( jin dan manusia ) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri ( daripadanya ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (36) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّماءُ فَكانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهانِ (37) Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (38) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْئَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لا جَانٌّ (39) Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (40) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسيماهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّواصي‏ وَ الْأَقْدامِ (41) Orang- orang yang berdosa dikenal dengan tanda- tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (42) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي‏ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang- orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَها وَ بَيْنَ حَميمٍ آنٍ (44) Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (45) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لِمَنْ خافَ مَقامَ رَبِّهِ جَنَّتانِ (46) Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (47) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. ذَواتا أَفْنانٍ (48) Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (49) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ تَجْرِيانِ (50) Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (51) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما مِنْ كُلِّ فاكِهَةٍ زَوْجانِ (52) Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (53) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ فُرُشٍ بَطائِنُها مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَ جَنَى الْجَنَّتَيْنِ دانٍ (54) Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat ( dipetik ) dari dekat. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (55) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ قاصِراتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (56) Di dalam surga itu ada bidadari- bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (57) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كَأَنَّهُنَّ الْياقُوتُ وَ الْمَرْجانُ (58) Seakan- akan bidadari itu permata yakut dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (59) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هَلْ جَزاءُ الْإِحْسانِ إِلاَّ الْإِحْسانُ (60) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (61) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ مِنْ دُونِهِما جَنَّتانِ (62) Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (63) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, مُدْهامَّتانِ (64) Kedua surga itu ( kelihatan ) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (65) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ نَضَّاخَتانِ (66) Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (67) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما فاكِهَةٌ وَ نَخْلٌ وَ رُمَّانٌ (68) Di dalam keduanya ada (macam- macam ) buah-buahan dan kurma serta delima. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (69) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ خَيْراتٌ حِسانٌ (70) Di dalam surga- surga itu ada bidadari- bidadari yang baik- baik lagi cantik- cantik. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (71) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. حُورٌ مَقْصُوراتٌ فِي الْخِيامِ (72) (Bidadari- bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (73) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (74) Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (75) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَ عَبْقَرِيٍّ حِسانٍ (76) Mereka bertelekan pada bantal- bantal yang hijau dan permadani- permadani yang indah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (77) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. تَبارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (78) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, salah satunya disebut AR-RAYYAN artinya 'Basah melimpah'. Nanti akan dipanggilah pada hari kiamat "wahai mana orang-orang yang berpuasa?" lalu bila orang terakhir dari mereka telah masuk ke dalam pintu tersebut, maka pintu itu pun ditutuplah (Sabda Nabi Muhammad SAW. HR Bukhari dan Muslim) Apakah tabungan puasa kita yang telah terkumpul dari tahun ke tahun itu cukup untuk membuka AR-RAYYAN, salah satu pintu surga yang termasyur itu? Tentu hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidakknya kita harus yakin dahulu.

RPP Bahasa Indonesia 8 KD 11.1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah                         :  SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran             :  Bahasa Indonesia
Kelas/Semester             :  VIII/2
Aspek                            :  Membaca
Standar Kompetensi  :  11   Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca  intensif, dan membaca nyaring.
Kopetensi Dasar         :  11.1 Menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif
Indikator                          :   (1) Siswa mampu mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita;
        (2) Siswa mampu menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita;
       (3) Siswa mampu menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan  
             membandingkan  beberapa berita.
Alokasi Waktu              :  4 x 40 menit (2 x pertemuan)

1.   Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif.
2.   Materi Pembelajaran
a.      Menemukan masalah utama berita.
b.      Cara menemukan /mencari kesamaan masalah utama berita melalui kegiatan membandingkan beberapa berita.
c.       Menemukan perbedaan cara penyajian informasi
3.   Metode Pembelajaran
a.    Diskusi
b.   Tanya jawab
c.   Inkuiri
4.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a.   Kegiatan awal
1.        Guru mengadakan apersepsi,
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan pesatnya perkembangan informasi, kemampuan membaca cepat dan beragam dari berbagai media sangat penting untuk dikuasai. Kegiatan membaca yang paling tepat adalah membaca ekstensif. Membaca ekstensif adalah membaca sekilas berbagai ragam wacana. Objek kajian membaca ekstensif sangat luas. Membaca ekstensif tidak terikat oleh disiplin ilmu tertentu dan jenis bacaan tertentu. Yang terpenting dari kegiatan membaca ini adalah bagaimana kita dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai media yang ada.
2.        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
1)    Siswa mampu mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita;
2)    Siswa mampu menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita;
3)    Siswa mampu menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan  beberapa berita.
3.        Guru menyampaikan rencana kegiatan
Siswa mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita; menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita; menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan   beberapa berita.

b. Kegiatan inti
1.        Siswa membaca contoh berita yang bertopik sama dari media cetak;
Sebelum kalian menyimpulkan masalah utama dari beberapa teks yang bertopik sama, kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut.
1.         Membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi teks.
2.         Memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks.
3.         Membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan perbedaannya.
4.         Menarik kesimpulan mengenai masalah utama dari kedua teks.

Berita 1
Variasi Bentuk Menarik Minat
Kendala anak kecil yang baru pertama kali membuat origami terletak pada factor lipatan. Mereka sulit membuat lipatan rapi. Untuk itu, diperlukan latihan beberapa kali sampai dia mahir melakukan lipatan secara rapi. ”Biasanya ini dialami anak berusia di bawah 5 tahun,” kata Cecilla Tanudjaja.Cecilla Tanudjaja adalah pemilik sanggar  Mawar Origami and Fun Games.
Menurut dia, membuat origami sudah dapat dilakukan anak usia tiga tahun. Faktor terpenting, anak tersebut sudah mengetahui perbedaan warna dan mengerti cara melipat kertas. Bagi anak usia dini, sebaiknya menggunakan kertas berukuran sedikit lebih besar.
Bentuk program ada yang lima kali datang, tujuh kali datang, dan 10 kali dating dalam satu paket. Saat interview pertama kali dapat diketahui anak yang ingin ikut belajar origami lebih tertarik model apa? Apakah bentuk binatang dan benda atau model kreativitas terbaru.
 “Bagi anak-anak, khususnya usia lima tahun susah-susah gampang. Terlebih lagi apabila anak tersebut tidak punya sense of art yang baik, paling maksimal 15 menit dan dapat dua model saja sudah bosan,” kata Cecil.
Dalam mengatasi kebosanan anak, pengajar origami perlu mencari akal. Pengajar origami dapat membuat variasi bentuk origami lain yang jauh menarik perhatian si anak tadi. Apabila titik jenuh dan bosan anak  sudah terlihat, sebaiknya pelajaran dihentikan. Pengajar dapat memberikan teknik membuat origami pada kesempatan lain.
“Sewaktu membuat program liburan kemarin, saya membuat program campurcampur. Tidak hanya origami, kadang dibarengi membuat fun games (permainan yang menyenangkan) lain, seperti bermain alat musik triangle,” papar dia.
 Pada prinsipnya, saat belajar diusahakan anak merasa senang. Sebab jika pelajaran yang diterima anak itu-itu saja, maka dia akan merasa bosan dan akhirnya enggan ikut belajar lagi.
Pada kasus lain, ada juga anak yang merasakan susah membuat lipatan kertas di titik tertentu. Apabila ini yang terjadi, anak sebaiknya diajak mengulangi lipatan dari awal.
 “Ayo, ambil kertasnya lagi, tidak susah kok. Pelan-pelan, ya bikinnya. Entar kalau bikinnya udah jadi enak lho. Jadi, kita perlu mendorong (encourage) si anak,” kata Cecil memberi contoh.
Jadi, harus diingat langkah demi langkah membuat lipatan kertas. Apabila langkah demi langkah yang dilakukan anak sudah tepat dan sudah hafal, maka baru dapat dilanjutkan langkah berikutnya.
Apabila di langkah lipatan dasar dia tidak dapat membuatnya, anak akan mengalami kesulitan di langkah berikut. Hal ini disebabkan bentuk langkah lanjutan origami lebih rumit. Namun, jika dasarnya sudah bagus, anak akan cepat menangkap teknik membuat origami selanjutnya.
        (Sumber: Seputar Indonesia, 11 Februari 2007, dengan pengubahan)

Berita 2
Origami Picu Kreativitas
Dari selembar kertas berwarna dapat diciptakan ratusan bentuk origami. Mulai bentuk paling sederhana hingga yang paling rumit. Wajah cerah, ceria, dan puas akan terpancar begitu anak berhasil membuat satu bentuk origami.
Berangkat dari rasa suka dengan dunia anak-anak dan menjadi guru musik dan matematika selama 16 tahun menjadi factor pencetus Cecilla Tanudjaja membuka kursus origami. Keperluan putra tunggalnya, Kevin, 8, dalam mengisi liburan juga menjadi faktornya.
Selain itu, juga alasan karena di Jakarta alternatif tempat bermain anak relatif terbatas. Pilihan yang tersedia adalah Kebun Binatang, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) maupun Dunia Fantasi (Dufan). Sementara pergi ke mal bukan lagi hiburan, mungkin jadi “santapan” sehari-hari.
“Nah, dari situ saya berpikir ingin membuat  rogram hiburan. Salah satunya bernama origami. Karena kebetulan saya senang jalan-jalan dan sering  membeli buku tentang origami,” kata Cecilla Tanudjaja, saat berkunjung ke SINDO memperagakan cara membuat bermacam bentuk origami.
Setahun belakangan ini Cecillia mulai membuat program itu dalam  format belajar di sanggar miliknya, Mawar Origami and Fun Games. Program itu baru dapat dilaksanakan pada liburan akhir tahun, Desember 2007. Rencananya program ini digelar tiap kali masa liburan sekolah.
Setelah membaca banyak buku, wanita yang akrab disapa Cecil itu mencari teknik membuat origami  aling sederhana. Teknik ini dijadikan langkah awal memulai praktik keterampilan origami. “Khususnya  untuk anak-anak atau pemula, harus dimulai dari origami yang tidak susah-susah,” imbuh dia.
Bentuk paling sederhana adalah origami membuat rumah, piano, angsa, ikan, paus, topi, dan bangku. Jauh sebelum itu, anak diperkenalkan dengan cara membuat bentuk lipatan dasar kite (layang-layang), segitiga, dan lipatan persegi empat.
Selain berupa kertas, Cecil juga dapat membuat program permainan bentuk dari batang korek api. Dari satu kotak korek api dapat dibuat 1.000 macam mainan.
Hal ini perlu dilakukan karena pada dasarnya tiap anak berbeda-beda. Ada anak yang tidak suka binatang, jadi jangan dikasih bentuk binatang, tapi carikan bentuk origami lainnya. Tiap satu anak dibuatkan satu program,  diusahakan jika dapat jangan sampai lewat dari program tersebut.
Dalam satu kali pertemuan, setidaknya menghabiskan waktu satu jam. Tahapan awal, Cecil memperkenalkan anak dengan 15 bentuk dasar origami. Antara lain, book base, cup board base, organ base, kite base, diamond base, fish base, pig base, shawl base, square base, bird base, waterboom base, blint base, dan frog base.
Teknik membuat origami tidak berbeda halnya seperti belajar matematika metode kumon. Mulai dari teknik dasar hingga ke bentuk-bentuk lanjutannya. Anak yang belajar membuat origami sebetulnya tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang seni melipat. Dia juga menjadi tahu mengenai pelajaran matematika seperti persegi panjang, persegi empat, lingkaran, dan bentuk lainya.
“Manfaat terbesar yang dirasakan dari belajar origami ini dapat merangsang kreativitas anak dalam berbagai hal. Misalnya, seorang seniman origami di Jepang begitu melihat sebuah objek, dia dapat terinspirasi untuk membuatnya dalam bentuk origami,” tutur ibu seorang putra ini.
Hampir setiap tahun selalu ada penemuan bentuk origami terbaru. Temuan baru itu akan dipatenkan dan dimasukkan ke dalam kalender penemuan origami. Semacam buku Guiness Book of Record.
Tiap temuan bentuk origami terbaru dikirimkan ke perkumpulan origami yang berpusat di Jepang. Setidaknya dalam setahun masuk ribuan bentuk origami terbaru.
“Sejauh ini, setidaknya saya sudah pernah mencoba sebanyak 200 bentuk origami. Mulai dari benda, binatang, tumbuhan, bingkai foto, dan bentuk lainya,” tutur Cecilla.
 Sementara itu, psikolog anak Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina mengungkapkan, bermain origami dapat sekaligus melatih kecepatan anak dalam melakukan gerak motorik tangan, sekaligus melatih kemampuan memori anak. “Dia menjadi belajar mengingat langkah-langkah awal dalam menciptakan sesuatu,” katanya.
(Sumber: Seputar Indonesia, 11 Februari  2007, dengan pengubahan)


2.        Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi berita;
3.        Siswa mendata permasalahan dari tiap-tiap berita yang mengemukakan topik yang sama;
4.        Siswa menemukan masalah utama dari tiap-tiap berita yang mengemukakan topik yang sama;
5.        Siswa menyimpulkan kesamaan masalah utama dari berita yang mengemukakan topik yang sama;
6.        Siswa menentukan perbedaan informasi dari berita- berita yang mengemukakan topik yang sama;

Berdasarkan kedua teks di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa kedua teks tersebut memiliki persamaan dalam tema atau topik pembahasan, yaitu mengenai origami atau seni melipat kertas.
Namun demikian, kalian dapat melihat adanya perbedaan pembahasan secara detailnya. Pada teks 1, kalian dapat menyimpulkan bahwa topik mengenai origami dikembangkan dengan pembahasan mengenai proses anak dalam belajar origami. Adapun pada teks 2, tema origami dikembangkan pada pembahasan mengenai cara kegiatan membuat origami dapat memacu kreativitas anak.
Namun sekali lagi, dari kedua teks di atas kalian dapat menyimpulkan masalah utama yang ada, yaitu mengenai origami.

c.    Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi;
Meskipun topik dari kedua berita sama, cara menyajikannya berbeda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh visi dan misi masing-masing media  dan cara pandang wartawan yang berbeda. Cara pandang wartawan yang satu mungkin berbeda dengan cara pandang wartawan yang lain dalam menuliskan berita.

       Pertemuan Kedua

a.    Kegiatan awal
1.    Guru mengadakan apersepsi,
Guru mengingatkan kembali apa yang dimaksud membaca ekstensif.Membaca ekstensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Dalam hal ini, kegiatan membaca ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Melalui kegiatan membaca ekstensif, kalian dapat menemukan sebuah pokok masalah atau hal utama dari sebuah teks bacaan dengan cepat. Jadi, jika kalian membaca beberapa teks bacaan, kalian dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meski pembahasan detailnya berbeda. Bacalah kedua teks berikut dengan cermat!

2.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
1)         Siswa mampu mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita;
2)         Siswa mampu menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita;
3)         Siswa mampu menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan     beberapa berita.

3.    Guru menyampaikan rencana kegiatan
Siswa mendata masalah-masalah dari tiap-tiap berita; menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita; menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan   beberapa berita.

b.   Kegiatan inti
1.     Siswa berkelompok kerja yang terdiri atas kerja 3 - 4 orang.
2.     Siswa membaca dua teks berita yang mengemukakan topik yang sama dari media yang berbeda.


Berita 1
Jepang Luncurkan Satelit Mata-Mata Terakhir
TOKYO, SENIN-Jepang kini bisa mematai-matai seluruh sudut dunia. Satelit terakhir dari empat satelit mata-mata yang dibutuhkannya telah berhasil diluncurkan, Sabtu (24/2). "Roket yang membawa satelit meluncur dari bagian selatan Jepang pada pukul 13.41 waktu setempat (atau 11.41 WIB)," ujar jurubicara Badan Antariksa Jepang (JAXA). Program peluncuran satelit mata-mata telah dimulai sejak tahun 1998 sebagai reaksi program percobaan misil Korea Utara yang bisa membahayakan Jepang.
Keempat satelit telah bekerja baik di orbit dan dapat dipakai untuk mengintai seluruh belahan dunia minimal sekali dalam sehari, khususnya Korea Utara. Jepang secara tegas menyatakan kekhawatirannya terhadap percobaan bom atom yang dilakukan Korea Utara tahun lalu meskipun akhirnya setuju menutup program pengembangan nuklirnya dengan syarat. Tokyo juga menyayangkan langkah China, sekutu terdekat Korea Utara, yang menguji coba misil penghancur satelit bulan lalu.
Selain meluncurkan satelit mata-mata, roket juga membawa satelit percobaan yang akan menguji coba operasi pengintaian yang lebih canggih. Peluncuran satelit mata-mata merupakan bagian dari pengembangan program ruang angkasa Jepang. Namun, peluncuran satelit sempat ditunda lebih dari setahun sejak peluncuran salah satu satelit mata-mata gagal dilakukan pada 2003. Selain mengembangkan satelit mata-mata, Jepang juga menargetkan dapat mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2020.
Sumber: Kompas, Senin, 26 Februari 2007





Berita 2
Jepang Luncurkan Satu Set Satelit Mata-Mata
Tokyo, Jepang, Sabtu meluncurkan kembali satelit mata-matanya yang keempat, untuk meningkatkan kemampuan potensi pantau ancamanancaman termasuk dari Korea Utara, yang telah melakukan ujicoba rudal  dan bom nuklir di kawasan ini.
Roket H-2A, yang ditunda tiga kali karena cuaca buruk, akhirnya diluncurkan dari pulau selatan Tanegashima, membawa satelit radar yang akan bergabung dengan dua satelit optik dan satelit radar lainnya, yang sudah beroperasi.
Dengan ditunjang penuh oleh empat satelit itu, Jepang akan berkemampuan memantau berbagai kejadian di bumi setiap hari, kata para pejabat pemerintah.
Program satelit mata-mata Jepang dimulai setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik pada tahun 1998, yang melintas di atas wilayah udara Jepang.
Program kemudian ditangguhkan pada tahun 2003, ketika sebuah roket yang membawa dua satelit membelok dan hancur sebagai bola api yang spektakuler.
Korea Utara mendorong ketegangan kawasan tahun lalu, ketika Pyongyang melakukan ujicoba nuklir pada Oktober, setelah meluncurkan ujicoba rudal pada Juli.
Pada Januari, China menghancurkan salah satu dari beberapa satelit dimilikinya dengan penembakan rudal balistik ke arahnya, dalam suatu percobaan yang memicu kecaman di seluruh dunia.
Sementara itu, para ilmuwan luar angkasa Jepang sejak lama mengajukan komplain, bahwa kemampuan teknik negaranya jauh di belakang karena sejak resolusi parlemen 1969 membatasi penggunaan angkasa untuk maksud damai.
Partai Liberal Demokrat (LDP) Perdana Menteri Shinzo Abe yang berkuasa tampaknya akan mengajukan rancangan undang-undang pada persidangan parlemen saat ini, yang akan menyingkirkan peraturanperaturan serta mengizinkan penggunaan angkasa bagi keperluan militer non-agresif, kata pejabat-pejabat LDP.
Roket yang diluncurkan Sabtu juga membawa satelit optik eksperimen, yang dimaksudkan untuk meningkatkan peringkat dalam memperoleh detil dari satelit-satelit generasi mendatang.
Pada saat ini, satelit-satelit Jepang berkemampuan melihat dengan jelas objek-objek dengan garis tengah satu meter atau lebih, sedangkan satelit militer AS berkemampuan memantau objek-objek seper sepuluh dari besarannya.
Sumber: Republika, Sabtu, 24 Februari 2007


3.     Siswa mendata pokok-pokok berita.
Pokok-pokok penting berita
No
Berita 1
Berita 2
1
2
3
dst








4.     Siswa mendata persamaan dan perbedaan informasi yang dikemukakan kedua teks berita tersebut dengan menggunakan format di bawah ini.
No
Komponen
Berita 1
Berita 2
1.


2.
Persamaan


Perbedaan





5.     Siswa menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas
6.     Siswa/kelompok lain mengomentari hasil kerja kelompok lain.

c.    Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi;

5. Sumber Belajar
1.      Berita dari beberapa media;
2.      Buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
1.    Bahasa Indonesia 2: Bahasa Kebanggaanku Untuk SMP/Mts Kelas VIII/ Oleh Sarwiji Suwandi Dan Sutarmo.— Cet.1.— Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2007.
2.    Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 : Untuk SMP/MTs Kelas VIII/oleh AsepYudha Wirajaya dan Sudarmawarti; editor Siti Aminah. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

6.   Penilaian
a. Teknik                           : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen        : Tes Uraian
c. Soal/Instrumen             : ..
Bacalah  berita beikut ini dengan carmat!
Berita 1
Selama ini areal parkir lebih sering digunakan sebagai tempat belajar menyetir mobil oleh sejumlah lembaga penyelenggara kursus setir mobil. "Sebaiknya, areal itu diitata karena tidak lagi dipakai untuk lahan parkir. Daripada nantinya menimbulkan permasalahan dalam berbagai bentuk, seharusnya pihak pengelola segera menanganinya," terang Lurah Sriwedari, Tribroto Wahyu Jati P., S.H. saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa (15/6).
Solo Pos, 17 Juni 2004

Berita 2
Menurut penuturan pengunjung, sejumlah oknum petugas ada yang menarik parkir di atas ketentuan yang berlaku. Ketentuan parkir untuk kendaraan roda dua Rp 1.000,00 dan mobil Rp 2.000,00. Namun, dalam praktiknya banyak yang menarik Rp2.000,00 untuk motor dan Rp 4.000,00 untuk mobil.
Suara Meredeka, 14 Juni 2004
1.        Permasalahan apa saja yang terdapat pada kedua berita di atas!
No.
Informasi
Solo Pos
Suara Merdeka
1
2
3
4
Bentuk pelanggaran kerugian
Sumber keluhan  penyimpangan
……………………………….
……………………………….
……………………………….
……………………………….
……………………………….
……………………………….
……………………………….
……………………………….
2.        Kedua media di atas sama-sama menginformasikan permasalahan apa?
3.        Buatlah rangkuman dalam satu kalimat masing-masing berita di atas!
Kunci jawaban
1.                   
No.
Informasi
Solo Pos
Suara Merdeka
1
2
3
4
Bentuk pelanggaran Besarnya kerugian Sumber keluhan penyimpangan
hal pemakaian
sulit diperkirakan
aparat pemerintah
memanfaatkan kesempatan

pungutan uang
dapat diperkirakan masyarakat
mencari keuntungan
2.    perparkiran.
3.    Rangkuman:
Berita 1
Pemanfaatan tempat parker yang tidak sesuai dengan peruntukkannya harus segera ditangani pihak pengelola sebelum menimbulkan permasalahan lebih lanjut.
Berita 2
Banyak pengunjung yang menuturkan bahwa ada sejumlah petugas parker yang menarik uang parker di atas ketentuan.

Penskoran:
1.    * Siswa menemukan 3 permasalahan                                               skor (3)
* Siswa menemukan 1-2 permasalahan                                           skor (2)
* Siswa tidak menuliskan apa-apa                                                   skor (0)
2.    * Siswa menemukan persamaan isi berita dengan tepat                 skor (3)
* Siswa            menemukan persamaan isi berita dengan kurang tepat     skor (1)
* Siswa tidak menuliskan apa-apa                                                    skor (0)
3.    *Siswa menuliskan rangkuman dengan tepat                                 skor (4)
*Siswa menuliskan rangkuman dengan kurang tepat                    skor (2)
*Siswa tidak menuliskan                                                                   skor (0)
Nilai akhir =     Perolehan skor x 10      

                                                                                    Tegowanu,  15 Januari 2012
Mengetahui                                                                           
Kepala Sekolah                                              Guru Mata Pelajaran


H. Saerozi, S.Pd.                                            Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013                                    NIP. 19710116 200501 1 008