Ar-Rahman

‏ الرَّحْمنُ (1 (Tuhan) Yang Maha Pemurah. 2) عَلَّمَ الْقُرْآنَ Yang telah mengajarkan Al Qur'an. 3) خَلَقَ الْإِنْسانَ Dia menciptakan manusia, 4) عَلَّمَهُ الْبَيانَ Mengajarnya pandai berbicara. 5) الشَّمْسُ وَ الْقَمَرُ بِحُسْبانٍ Matahari dan bulan ( beredar ) menurut perhitungan. وَ النَّجْمُ وَ الشَّجَرُ يَسْجُدانِ (6) Dan tumbuh- tumbuhan dan pohon-pohonan kedua- duanya tunduk kepada-Nya. وَ السَّماءَ رَفَعَها وَ وَضَعَ الْميزانَ (7) Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca ( keadilan ). أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْميزانِ (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَ أَقيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَ لا تُخْسِرُوا الْميزانَ (9) Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. وَ الْأَرْضَ وَضَعَها لِلْأَنامِ (10) Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk ( Nya ). فيها فاكِهَةٌ وَ النَّخْلُ ذاتُ الْأَكْمامِ (11) Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(11) وَ الْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَ الرَّيْحانُ (12) Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga- bunga yang harum baunya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (13) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. خَلَقَ الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ كَالْفَخَّارِ (14) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ (15) Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (16) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَ رَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17) Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (18) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيانِ (19) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu بَيْنَهُما بَرْزَخٌ لا يَبْغِيانِ (20) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (21) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَ الْمَرْجانُ (22) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (23) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لَهُ الْجَوارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلامِ (24) Dan kepunyaan-Nya lah bahtera- bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung- gunung. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (25) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كُلُّ مَنْ عَلَيْها فانٍ (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَ يَبْقى‏ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (27) Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (28) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَسْئَلُهُ مَنْ فِي السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ في‏ شَأْنٍ (29) Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (30) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلانِ (31) Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (32) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطانٍ (33) Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (34) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُرْسَلُ عَلَيْكُما شُواظٌ مِنْ نارٍ وَ نُحاسٌ فَلا تَنْتَصِرانِ (35) Kepada kamu, ( jin dan manusia ) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri ( daripadanya ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (36) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّماءُ فَكانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهانِ (37) Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (38) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْئَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لا جَانٌّ (39) Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (40) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسيماهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّواصي‏ وَ الْأَقْدامِ (41) Orang- orang yang berdosa dikenal dengan tanda- tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (42) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي‏ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang- orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَها وَ بَيْنَ حَميمٍ آنٍ (44) Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (45) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لِمَنْ خافَ مَقامَ رَبِّهِ جَنَّتانِ (46) Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (47) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. ذَواتا أَفْنانٍ (48) Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (49) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ تَجْرِيانِ (50) Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (51) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما مِنْ كُلِّ فاكِهَةٍ زَوْجانِ (52) Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (53) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ فُرُشٍ بَطائِنُها مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَ جَنَى الْجَنَّتَيْنِ دانٍ (54) Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat ( dipetik ) dari dekat. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (55) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ قاصِراتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (56) Di dalam surga itu ada bidadari- bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (57) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كَأَنَّهُنَّ الْياقُوتُ وَ الْمَرْجانُ (58) Seakan- akan bidadari itu permata yakut dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (59) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هَلْ جَزاءُ الْإِحْسانِ إِلاَّ الْإِحْسانُ (60) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (61) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ مِنْ دُونِهِما جَنَّتانِ (62) Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (63) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, مُدْهامَّتانِ (64) Kedua surga itu ( kelihatan ) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (65) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ نَضَّاخَتانِ (66) Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (67) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما فاكِهَةٌ وَ نَخْلٌ وَ رُمَّانٌ (68) Di dalam keduanya ada (macam- macam ) buah-buahan dan kurma serta delima. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (69) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ خَيْراتٌ حِسانٌ (70) Di dalam surga- surga itu ada bidadari- bidadari yang baik- baik lagi cantik- cantik. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (71) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. حُورٌ مَقْصُوراتٌ فِي الْخِيامِ (72) (Bidadari- bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (73) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (74) Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (75) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَ عَبْقَرِيٍّ حِسانٍ (76) Mereka bertelekan pada bantal- bantal yang hijau dan permadani- permadani yang indah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (77) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. تَبارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (78) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, salah satunya disebut AR-RAYYAN artinya 'Basah melimpah'. Nanti akan dipanggilah pada hari kiamat "wahai mana orang-orang yang berpuasa?" lalu bila orang terakhir dari mereka telah masuk ke dalam pintu tersebut, maka pintu itu pun ditutuplah (Sabda Nabi Muhammad SAW. HR Bukhari dan Muslim) Apakah tabungan puasa kita yang telah terkumpul dari tahun ke tahun itu cukup untuk membuka AR-RAYYAN, salah satu pintu surga yang termasyur itu? Tentu hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidakknya kita harus yakin dahulu.

RPP Bahasa Indonesia 8 KD 10.2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                         : SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester             : VIII/2
Aspek                           : Berbicara
Standar Kompetensi   :  10 Mengemukakan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan diskusi dan protokoler.
Kopetensi Dasar          : 10.2 Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun..
Indikator                      :  (1) Siswa mampu menyimpulkan tatacara protokoler pewara acara dalam berbagai acara;
                                         (2) Siswa mampu menunjukkan garis besar susunan acara.
                                         (3) Siswa mampu membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun sesuai dengan konteks acara.
Alokasi Waktu             :  6 x 40 menit (3 x pertemuan)

1.    Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengemukakan pikiran/perasaan dan informasi melalui kegiatan dan protokoler.

2.    Materi Pembelajaran
Mewaraacarakan  dan implementasinya.
3.    Metode Pembelajaran
  1. Pemodelan
  2. Inkuiri
  3. Demonstrasi

4.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a.      Kegiatan awal
1.    Guru mengadakan apersepsi
Kamu tentu sering mengikuti kegiatan pentas seni, peringatan hari besar nasional, peringatan hari besar keagamaan, perpisahan, perayaan ulang tahun, dan lain-lain. Bahkan, tidak jarang kamu terlibat dalam pelaksanaan kegiatan seperti itu. Acara dalam pelaksanaan kegiatan biasanya sudah disusun dengan baik dengan tujuan agar dalam pelaksanaannya semua dapat berjalan dengan lancar. Agar acara berlangsung dengan baik, perlu ditunjuk seseorang untuk membawakan acara yang sudah dipersiapkan itu.
Pernahkah kalian melihat seorang pembawa acara yang tengah membawakan acara? Bagaimanakah cara dia membawakan acara? Dapatkah kalian membawakan sebuah acara dengan baik, benar, serta menggunakan bahasa yang santun? Tentu kalian akan dapat melakukannya, jika kalian mau mempelajari dan melatihnya.
Pembawa acara atau sering disebut pewara adalah orang yang bertugas membawakan suatu upacara dengan membacakan dan mengatur jalannya acara dalam suatu kegiatan. Pembawa acara merupakan orang yang pertama tampil dan berbicara, sebelum pembicara-pembicara utama berbicara atau berpidato. Sebagai orang pertama yang berbicara, pembawa acara harus mampu menarik perhatian pendengar. Tugas pembawa acara berbeda dengan tugas pengarah acara.
2.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


Flowchart: Process: Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan dapat membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar, serta santun.
 
.

3.    Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
Siswa membaca contoh cara membawakan acara kemudian berdiskusi tentang hal-hal yang harus diperhatikan ketika membawakan acara
b.      Kegiatan inti
1.      Siswa bertanya jawab atau melalukan diskusi untuk menyimpulkan tatacara protokoler pembawa acara dalam berbagai acara;
Dalam membawakan acara, kita harus dapat menyesuaikan sikap kita terhadap acara yang sedang dijalani. Artinya, kita dapat membedakan sikap saat membawakan acara yang sifatnya gembira, sedih, dan khidmat.
Perhatikanlah ilustrasi berikut ini!
Contoh 1


Pada bulan ini kepala sekolahmu mendapat penghargaan sebagai guru teladan tingkat provinsi. Acara penyerahan penghargaan tersebut dilakukan di sekolahmu. Acara tersebut dihadiri oleh kepala Depdiknas, wali kota, dan pejabat penting lainnya. Pada acara tersebut, kamu mendapat tugas menjadi pembawa acara. Susunan acara dalam acara tersebut meliputi pembukaan, sambutan ketua panitia, sambutan wali kota, penyerahan penghargaan guru teladan oleh kepala depdiknas provinsi, kesan dan pesan sang guru teladan, istirahat dan hiburan, serta penutup. Sebagai pembawa acara, kamu harus dapat membawakan acara dengan baik dari awal hingga akhir acara tersebut.


 
 











Contoh bentuk membawakan acara tersebut adalah berikut.

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak Kepala Depdiknas Provinsi  Sumatra Selatan yang kami hormati, Bapak Wali Kota Kodya Palembang beserta seluruh tamu undangan yang saya muliakan, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala kebaikan yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita bersama, kita dapat berkumpul di sini.
Pada kesempatan ini, kami atas nama panitia dan keluarga besar MTs Mulia Darma mengucapkan terima kasih setulusnya atas kehadiran Bapak, Ibu, dan hadirin semuanya di Aula MTs Mulia Darma, dalam rangka penyerahan penghargaan Guru Teladan Provinsi Sumatra Selatan.
Sebelum menginjak acara yang pertama, perkenankan kami, menyampaikan rangkaian acara penyerahan penghargaan Guru Teladan Provinsi Sumatra Selatan.
Acara yang pertama adalah pembukaan, kemudian dilanjutkan sambutan ketua panitia dan sambutan Wali Kota Kodya Palembang. Selanjutnya adalah acara inti, yaitu penyerahan penghargaan Guru Teladan Provinsi Sumatra Selatan oleh Kepala Depdiknas Provinsi Sumatra Selatan. Acara keempat, yaitu kesan dan pesan dari sang Guru Teladan. Acara kelima, yaitu lain-lain. Di pengujung acara akan kita tutup dengan doa bersama.
 (Selanjutnya, penyampaian acara dapat diperinci sebagai berikut.)
1. Untuk mengawali acara kita kali ini, marilah acara ini kita buka dengan doa bersama. Berdasarkan keyakinan kita masing-masing, berdoa mulai.

2. Acara selanjutnya adalah sambutan. Sambutan yang pertama yaitu dari ketua panitia, yang akan disampaikan oleh Bapak Ir. Anwar Simatupang. Kepada Bapak Anwar kami persilakan. (setelah sambutanselesai) Terima kasih kepada Bapak Anwar, dan sambutan yang kedua, yaitu oleh Wali Kota Kodya Palembang. Kepada Bapak Wali Kota Kodya Palembang kami persilakan.

3. Hadirin yang terhormat, kini tibalah saatnya kita pada acara inti, yaitu penyerahan penghargaan guru teladan Provinsi Sumatra Selatan. Penyerahan penghargaan ini dilakukan oleh Bapak
Kepala Depdiknas Provinsi Sumatra Selatan kepada Bapak Drs. Bahri Khaerudin, kepala MTs Mulia Darma Palembang. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan dari sang guru teladan. Kepada beliau Bapak Kepala Depdiknas dan Bapak Bahri Khaerudin kami persilakan.

4. Demikian tadi acara penyerahan penghargaan serta kesan dan pesan yang disampaikan oleh guru teladan Provinsi Sumatra Selatan tahun ini, Bapak Drs. Bahri Khaerudin. Hadiran yang terhormat, menginjak acara kita selanjutnya, yaitu lain-lain. Pada acara ini kita akan beristirahat sejenak untuk menyaksikan penampilan grup band “Motivasi” MTs Mulia Darma. Kepada grup band “Motivasi” dan panitia yang bertugas kami persilakan.
5. Hadirin sekalian, tibalah saatnya kita sampai pada pengujung acara ini, yaitu penutup. Sebelum acara ini kita tutup, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang berkenan mengikuti acara ini. Kami atas nama panitia mohon maaf atas segala kekurangan berkaitan dengan pelaksanaan acara ini. Akhir kata, marilah acara ini kita tutup dengan doa bersama. Hadirin yang terhormat, berdoa dimulai. (setelah doa selesai) Sekian dari kami,
Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Contoh 2
Agar kamu memperoleh gambaran yang jelas dalam membawakan suatau acara, cermatilah ontoh ucapan pembawa acara berikut ini!
PEMBAWA ACARA PADA PENTAS SENI
DALAM RANGKA PERINGATAN HARI PRAMUKA
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bapak camat beserta stafnya, bapak Kepala Desa beserta hadirin sekalian yang kami hormati.
Hanya dengan karunia Allah sajalah kita dapat berkumpul di Aula ini, semoga pertemuan pada hari ini mendapat rida dari Allah SWT.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kami selaku panitia Hari Pramuka mengucapkan Salam Pamuka. Dengan memperingati hari Pramuka berarti kita mengenang perjuangan kepanduan bangsa Indonesia. Dengan bertambahnya usia kepanduan ini kita tingkatkan aktifitas kerja kita, kita galang persatuan dan persatuan bangsa.
Hadirin yang berbahagia untuk menyingkat waktu, langsung saja kami bacakan susunan acara yang berlangsung pada hari ini.
1. Pembukaan
2. Saambutan-sambutan
- Sambutan dari ketua panitia.
- Sambutan dari Bapak Camat.
3. Doa
4. Istirahat
5. Pentas seni
6. Penutupan
Demikianlah serangkaian acara yang akan berlangsung pada hari ini. Sebelum acara ini kita langsungkan, marilah kita buka acara ini dengan bacaan basmalah, BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM.
Menginjak acara yang kedua yaitu sambutan-sambutan, sambutan pertama akan disampaikan ketua panitia. Bapak Musfardi dipersilahkan.
SAMBUTAN KETUA PANITIA PELAKSANA.
Sambutan kedua disampaikan Camat ..... Yth. Bapak Drs. Nasrudin dipersilahkan.
SAMBUTAN DARI BAPAK CAMAT.
Acara selanjutnya adalah pembacaan doa. Marilah kita berdo'a kepada Allah SWT semoga resepsi pramuka ini mendapat berkah dan rida dari Allah SWT. Pembacaan doa kali ini akan disampaikan oleh yang terhormat bapak KH. Misbah Munir, kepadanya di persilahkan.
DOA BERSAMA
Acara keeempat adalah rehat. Ibu, Bapak, dan hadirin yang kami hormati, kita rehat kurang lebih 15 menit. Ibu, Bapak, dan hadirin dipersilakan menikmati kudapan yang telah kami sediakan.
ACARA REHAT
Ibu, Bapak, dan hadirin yang berbahagia, waktu rehat sudah habis.
Mari kita masuki acara yang kita tunggu-tunggu, PENTAS SENI. Ibu dan Bapak akan mendapat aneka suguhan yang menarik, baik tari, menyanyi, pantomim, dan sebagainya. Selamat mengapresiasi.
PENTAS SENI.
Ibu, Bapak, dan hadirin yang berbahagia. Acara demi acara telah kita laksanakan dan sampailah kita di penghujung acara, PENUTUPAN. Penutupan akan disampaikan oleh Ketua OSIS SMP Tunas Karya. Kepada Saudara Piawai Wicaksono dipersilakan.
PENUTUPAN
Ibu, Bapak, dan hadirin yang kami hormati. Saya selaku pewara, apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Membacakan acara harus dilakukan dengan baik. Terkadang, sebuah kesuksesan acara ditentukan oleh seorang pembawa acara. Maka itu, dalam membawakan sebuah acara perlu memerhatikan beberapa hal. Adapun hal yang perlu kita perhatikan dalam membawakan sebuah acara antara lain berikut.
No

Aspek
Hal yang perlu diperhatikan
1
Bahasa
-       Santun dan komunikatif
-       kata yang disesuaikan dengan pendengarnya menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan hadirin atau peserta.
-       Kata-kata yang digunakan tepat, jelas, dan bervariasi.
-       Bahasa yang digunakan sesuai dengan jenis, tempat, dan waktu acara
-       Hal yang paling penting adalah mudah dimengerti.
Contoh: Kata ‘kerja sama’ lebih mudah dimengerti dari pada ‘sinergi’
Kata ‘tepat’ lebih mudah dari kata ‘efektif’
Kata ‘hemat’ lebih mudah dari kata ‘efisien’

2

Ucapan
Lafal
-       Pembawa harus mampu melafalkan /mengucapka bunyi-bunyi bahasa secara tepat.
Contoh: Saudara ---> bukan sodara
Mufakat ---> bukan mupakat
Intonasi
-       Intonasi Intonasi meliputi tekanan, nada, tempo, dan jeda. Tekanan menyangkut keras lembutnya suara, nada berkaitan dengan tinggi rendahnya suara, tempo berhubungan dengan cepat lambatnya bicara, dan jeda menyangkut penghentian.
3
Susunan Acara
-        membacakan susunan acara.
-        Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar.

Sapaan
-       mengucapkan salam pembuka
-       menyapa hadirin dengan urutan yang tepat.
-       mengajak hadirin memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
-       ucapan terima kasih kepada hadirin atas perhatian yang diberikan, serta permohonan maaf kepada hadirin atas segala kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membawakan acara, serta
-       menutup acara dengan menyampaikan salam penutup.
5
Penampilan
-       Pembawa acara harus percaya diri, jangan terlihat ragu-ragu dan mampu bersikap santun. Kesantunan sikap akan menimbulkan rasa simpati.
-       Penampilan secara umum menarik dan     mampu mempengaruhi pendengar
-       Penampilan fisik rapi
2.      Siswa berdiskusi tentang kebakuan bahasa dalam membawakan acara
Diskusikan dalam kelompokmu penggunaan bahasa yang tidak baku dalam contoh pembawa acara di atas! Kerjakan seperti dalam kolom berikut ini!
No.
Tidak Baku
Baku

1
hadirin sekalian
hadirin
2
staff
staf
3


4


5


6


7


8


9


10



No.
Kalimat tidak efektif
Kalimat Efektif

1
Para Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati.

2
Waktu dan tempat kami persilakan

3
Menginjak acara berikutnya.

4
Dalam suasana yang berbahagia ini.

5
Untuk menyingkat waktu.

6
Kepada Bapak Camat kami persilakan.

7
Atas perhatiannya kami ucapkan beribu-ribu terima kasih.

8


c.       Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi.
Tugas
Buatlah susunan acara untuk perpisahan kelas IX

       Pertemuan Kedua

a.   Kegiatan awal
1.    Siswa dan guru mengingat pembelajaran pada pertemuan pertama (bertanya-jawab);
2.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3.    Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
b.  Kegiatan inti
1.    Siswa berkelompok 3 – 4 orang menyusun susunan acara perpisahan kelas IX
2.    Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, kelompok lain menanggapi
3.    Siswa menyepakati penilaian terhadap siswa yang melakukan praktik sebagai pembawa acara.
4.    Siswa berlatih sebagai pembawa acara dengan terlebih dahulu menyusun ucapan pembawa acara berdasarkan susunan acara hasil diskusi kelompok
5.    Siswa berpraktik  sebagai pembawa acara.
c.   Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi

       Pertemuan Ketiga

a.    Kegiatan awal
1.    Siswa dan guru mengingat pembelajaran pada pertemuan kedua (bertanya-jawab);
2.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3.    Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

b.   Kegiatan inti
1.    Siswa berpraktik  sebagai pembawa acara.
2.    Siswa secara kelompok memberi penilaian terhadap temannya yang berpraktik

c.    Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi

5.        Sumber Belajar
  1. Buku Ilmu Pengetahuan Populer.
  2. Buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
1)        Bahasa Indonesia 2: Bahasa Kebanggaanku Untuk SMP/Mts Kelas VIII/ Oleh Sarwiji Suwandi Dan Sutarmo.— Cet.1.— Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2007.
2)        Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk SMP/MTs kelas VIII/Maryati, Sutopo -- Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008

3)        Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 : Untuk SMP/MTs Kelas VIII/oleh Asep
Yudha Wirajaya dan Sudarmawarti; editor Siti Aminah. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.


6.        Penilaian
a. Teknik                           : Tes unjuk kerja
b. Bentuk instrumen        : Tes simulasi
c. Soal/Instrumen             : ..

1. Sebutkan dan jelaskan  hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membawakan acara!
2. Susunlah susunan acara kegiatan perpisahan kelas IX!
3. Bawakan acara berdasarkan susunan acara yang telah kamu susun!

Kunci Jawaban
Soal nomor 1:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membawakan acara:
a.         Bahasa
b.         Ucapan
c.         Susunan Acara
d.        Sapaan
e.         Penampilan
f.          Kelancaran

Soal nomor 2 :
Acara Perpisahan Kelas IX
1. Pembukaan
2. Sambutan ketua panitia.
3. Sambutan Pengawas SMP kota Bogor.
4. Sambutan Kepala SMP Mekar Bersemi dilanjutkan pelepasan siswa secara simbolik.
5. Sambutan Komite Sekolah.
6. Kata perpisahan dari siswa kelas IX.
7. Sambutan perpisahan dari kelas VII dan VIII.
8. Istirahat.
9. Hiburan.
10. Penutup.

Soal nomor 3 (lihat penskoran)
Penskoran:
Soal nomor 1 :
a.    Menyebutkan lengkap                            nilai = 5
b.    Menyebutkan 4-5                                                nilai = 3
c.    Menyebutkan  2-3                                   nilai = 2
d.   Menyebutkan 1                                       nilai = 1
Jumlah maksimal                                                nilai = 5
Soal nomor 2 :
a.    Menuliskan lengkap dan urut                nilai = 4
b.    Menuliskan  kurang lengkap/urut         nilai = 2
c.    Menuliskan tidak lengkap/urut              nilai = 1
Jumlah maksimal                                                nilai = 4

Soal nomor 3 :
No

Aspek
Hal yang perlu diperhatikan
Skor maksimal
Perolehan skor
Total
1
Bahasa
-          santun
3

8
-          kata yang digunakan mudah dimengerti
3

-          kata-kata tepat, jelas, dan bervariasi
2


2

Ucapan
-          Lafal
2

10
-          volume (keras lembutnya suara)
2

-          jeda (menyangkut penghentian kalimat)
2

-          nada ( tinggi rendahnya suara)
2

-          tempo ( cepat lambatnya bicara)
2

3
Susunan Acara
-          membacakan susunan acara.
1

2
-          Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar.
1

4
Sapaan
-          mengucapkan salam pembuka
1

6
-          menyapa hadirin dengan urutan yang tepat.
1

-          mengajak hadirin memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
1

-          ucapan terima kasih kepada hadirin atas perhatian yang diberikan,
1

-          serta permohonan maaf kepada hadirin atas segala kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membawakan acara,
1

-          menutup acara dengan menyampaikan salam penutup.
1

5
Penampilan
-          percaya diri,
3

9
-          menarik,  mampu mempengaruhi pendengar
3

-          penampilan fisik rapi
3

6
Kelancaran
-          lancar
3

3


Total


38
Nilai         : Soal nomor 1 maksimal = 5
                  Soal nomor 2 maksimal = 4
                  Soal nomor 3 maksimal = 38
                              Jumlah            = 47
                  Nilai akhir = Perolehan skor  x 100
Skor maksimal
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            Tegowanu,  15 Januari 2012
Mengetahui                                                                           
Kepala Sekolah                                              Guru Mata Pelajaran


H Saerozi, S.Pd.                                             Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013                                    NIP. 19710116 200501 1 008