Ar-Rahman

‏ الرَّحْمنُ (1 (Tuhan) Yang Maha Pemurah. 2) عَلَّمَ الْقُرْآنَ Yang telah mengajarkan Al Qur'an. 3) خَلَقَ الْإِنْسانَ Dia menciptakan manusia, 4) عَلَّمَهُ الْبَيانَ Mengajarnya pandai berbicara. 5) الشَّمْسُ وَ الْقَمَرُ بِحُسْبانٍ Matahari dan bulan ( beredar ) menurut perhitungan. وَ النَّجْمُ وَ الشَّجَرُ يَسْجُدانِ (6) Dan tumbuh- tumbuhan dan pohon-pohonan kedua- duanya tunduk kepada-Nya. وَ السَّماءَ رَفَعَها وَ وَضَعَ الْميزانَ (7) Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca ( keadilan ). أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْميزانِ (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَ أَقيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَ لا تُخْسِرُوا الْميزانَ (9) Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. وَ الْأَرْضَ وَضَعَها لِلْأَنامِ (10) Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk ( Nya ). فيها فاكِهَةٌ وَ النَّخْلُ ذاتُ الْأَكْمامِ (11) Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(11) وَ الْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَ الرَّيْحانُ (12) Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga- bunga yang harum baunya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (13) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. خَلَقَ الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ كَالْفَخَّارِ (14) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ (15) Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (16) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَ رَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17) Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (18) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيانِ (19) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu بَيْنَهُما بَرْزَخٌ لا يَبْغِيانِ (20) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (21) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَ الْمَرْجانُ (22) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (23) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لَهُ الْجَوارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلامِ (24) Dan kepunyaan-Nya lah bahtera- bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung- gunung. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (25) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كُلُّ مَنْ عَلَيْها فانٍ (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَ يَبْقى‏ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (27) Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (28) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَسْئَلُهُ مَنْ فِي السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ في‏ شَأْنٍ (29) Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (30) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلانِ (31) Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (32) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطانٍ (33) Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (34) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُرْسَلُ عَلَيْكُما شُواظٌ مِنْ نارٍ وَ نُحاسٌ فَلا تَنْتَصِرانِ (35) Kepada kamu, ( jin dan manusia ) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri ( daripadanya ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (36) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّماءُ فَكانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهانِ (37) Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (38) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْئَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لا جَانٌّ (39) Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (40) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسيماهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّواصي‏ وَ الْأَقْدامِ (41) Orang- orang yang berdosa dikenal dengan tanda- tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (42) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي‏ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang- orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَها وَ بَيْنَ حَميمٍ آنٍ (44) Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (45) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لِمَنْ خافَ مَقامَ رَبِّهِ جَنَّتانِ (46) Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (47) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. ذَواتا أَفْنانٍ (48) Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (49) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ تَجْرِيانِ (50) Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (51) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما مِنْ كُلِّ فاكِهَةٍ زَوْجانِ (52) Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (53) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ فُرُشٍ بَطائِنُها مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَ جَنَى الْجَنَّتَيْنِ دانٍ (54) Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat ( dipetik ) dari dekat. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (55) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ قاصِراتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (56) Di dalam surga itu ada bidadari- bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (57) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كَأَنَّهُنَّ الْياقُوتُ وَ الْمَرْجانُ (58) Seakan- akan bidadari itu permata yakut dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (59) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هَلْ جَزاءُ الْإِحْسانِ إِلاَّ الْإِحْسانُ (60) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (61) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ مِنْ دُونِهِما جَنَّتانِ (62) Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (63) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, مُدْهامَّتانِ (64) Kedua surga itu ( kelihatan ) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (65) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ نَضَّاخَتانِ (66) Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (67) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما فاكِهَةٌ وَ نَخْلٌ وَ رُمَّانٌ (68) Di dalam keduanya ada (macam- macam ) buah-buahan dan kurma serta delima. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (69) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ خَيْراتٌ حِسانٌ (70) Di dalam surga- surga itu ada bidadari- bidadari yang baik- baik lagi cantik- cantik. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (71) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. حُورٌ مَقْصُوراتٌ فِي الْخِيامِ (72) (Bidadari- bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (73) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (74) Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (75) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَ عَبْقَرِيٍّ حِسانٍ (76) Mereka bertelekan pada bantal- bantal yang hijau dan permadani- permadani yang indah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (77) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. تَبارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (78) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, salah satunya disebut AR-RAYYAN artinya 'Basah melimpah'. Nanti akan dipanggilah pada hari kiamat "wahai mana orang-orang yang berpuasa?" lalu bila orang terakhir dari mereka telah masuk ke dalam pintu tersebut, maka pintu itu pun ditutuplah (Sabda Nabi Muhammad SAW. HR Bukhari dan Muslim) Apakah tabungan puasa kita yang telah terkumpul dari tahun ke tahun itu cukup untuk membuka AR-RAYYAN, salah satu pintu surga yang termasyur itu? Tentu hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidakknya kita harus yakin dahulu.

RPP Bahasa Indonesia 8 KD 12.2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester        : VIII / 2
Standar Kompetensi   : 12. Mengungkapkan informasi dalam  bentuk rangkuman, Teks berita,slogan / poster
Kompetensi Dasar      : 12.2. Menulis teks berita secara singkat, padat, an jelas.
Indikator                       :  1. Siswa mampu menyusun data pokok berita.
2.  Siswa mampu merangkai data pokok-pokok berita yang singkat   dan jelas.
                                                    3.  Siswa mampu menyunting berita.
Alokasi Waktu             :  4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas.
2.  Materi Pembelajaran
Penulisan teks berita
a.   teks berita.
b.   Unsur-unsur berita
c.   Cara penulisan teks berita
d.   Praktik penulisan teks berita
Teori | Menulis Berita Berdasarkan Peristiwa yang Terjadi | Kronologi Kecelakaan Olivia Dewi---
Sesuatu yang layak dijadikan berita adalah hal-hal yang menarik, unik, dan istimewa. Peristiwa-peristiwa, namanama (tokoh), apa yang orang lakukan, atau apa yang terjadi pada mereka kemudian ditulis wartawan. Wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat di surat kabar, majalah, radio, dan televisi.

Berita yang baik adalah berita yang memuat unsur-unsur berita yaitu jawaban atas pertanyaan 5W+1H. 5W adalah what, where, when, who, why, dan H adalah how.
What : Apa yang terjadi?
Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?
When : Bilamana atau kapan peristiwa itu terjadi?
Where : Di mana peristiwa itu terjadi?
How : Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?

Data Peristiwa:
What: Kronologi Kecelakaan
Where: Jalan Sudirman, Jakarta
When: Sabtu dini hari, 10 Maret 2012
Who: Olivia Dewi dan Joy Sebastian (korban), beberapa orang saksi
Why: kemungkinan karena kecepatan tinggi
How: Mobil itu meluncur kencang dari arah Semanggi ke Bundaran HI. Setiba di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Wisma Nugra Santana, mobil itu menabrak tiang reklame sebelum akhirnya terbakar, termasuk korban di dalamnya. Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab terbakarnya mobil naas tersebut.

Berikut hasil penulisan beritanya:
  1. Polisi telah memeriksa empat saksi untuk mengetahui kronologi tabrakan maut yang dialami seorang model remaja, Olivia Dewi, di Jalan Sudirman, Jakara, Sabtu dini hari tadi, 10 Maret 2012. Dalam kecelakaan ini, Olivia tewas di tempat, sedangkan teman semobilnya, Joy Sebastian, mengalami luka bakar parah.

    "Menurut saksi yang kami periksa, mobil itu berjalan dari arah Semanggi ke Bundaran HI. Setiba di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Wisma Nugra Santana, mobil itu menabrak tiang reklame," ujar Kepala Seksi Kecelakaan Polda Metro Jaya Komisaris Pol. Miyanto kepada VIVAnews.

    Para saksi, kata Miyanto, melihat mobil berpelat nomor B 60 GOH itu melaju kencang dan oleng. Kejadian itu sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. "Saksi mengatakan mobil itu tiba-tiba terbakar," kata dia.

    Miyanto mengatakan kobaran api dengan cepat membesar dan membakar seluruh badan mobil dan penumpangnya. "Kap mobil habis terbakar. Setir mobil terbakar dan patah, sudah tidak pada tempatnya lagi," katanya.
    Sejumlah orang yang melihat kejadian itu berupaya memadamkan api.

    Sekitar pukul 04.30 WIB, kedua korban dievakuasi. Jenazah Olivia dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, sedangkan Joy dilarikan ke RS Jakarta. Saat ini, jenazah Olivia telah disemayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit Dharmais di bilangan Jakarta Barat. Sementara itu, Joy dipindahkan ke Rumah Sakit Gading Pluit.

    Hingga saat ini, polisi belum bisa menyimpulkan mengapa mobil yang dikendarai mantan Gadis Sampul 2010 itu terbakar. "Apakah karena percikan akibat benturan atau karena ada sumber api lain. Kami masih melakukan penyelidikan, belum berani menyimpulkan," tutur Miyanto. "Saksi yang melihat hanya mengatakan mobil oleng sebelum menabrak dan terbakar." (kd)

    Sumber berita: VIVAnews
    Foto: Google
5.  Metode Pembelajaran
a.   Pemodelan
b.   Tanya jawab
c.   Demontrasi.
d.  Inkuiri
6.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a.           Kegiatan awal
1.    Guru mengadakan apersepsi
Berita begitu akrab dengan kehidupan kita. Tiada hari tanpa berita. Berita merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Berita atau warta secara leksikal berarti kabar. Menulis berita berarti menulis kabar. Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis. Orang yang profesinya mencari dan menulis berita disebut wartawan atau jurnalis.
Wartawan dalam mencari berita akan mencatat apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Berita ditulis secara objektif (apa adanya) dan lugas. Dalam menyajikan berita wartawan tidak boleh memasukkan pendapat-pendapatnya. Selain itu, wartawan akan memburu berita yang baru saja terjadi atau berita terkini (aktual).
Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal yang layak untuk dijadikan berita. Hal ini bertujuan agar apa yang dituliskan benar-benar bermanfaat bagi orang atau masyarakat pembaca. Apakah kalian juga demikian? Peristiwa-peristiwa yang dapat disajikan dalam berita adalah kejadian-kejadian yang berhubungan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya, kriminalitas, olahraga, hobi dan sebagainya. Tentu dalam menulis berita, kalian harus dapat memilih berita yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

2.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:
1.              mencatat apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana tentang peristiwa yang terjadi,
2.              menulis berita secara singkat, padat, dan jelas, dan
3.              mampu menyunting berita.

3.    Guru menyampaikan rencana pembelajaran
Dalam pembelajaran berikut ini, kamu akan diajak untuk menguasai kompetensi dasar menulis berita secara singkat, padat, dan jelas. Jelas kompetensi dasar ini penting untuk dikuasai agar kamu memiliki bekal jika suatu saat nanti kamu memilih profesi sebagai wartawan atau jurnalis. Secara garis besar menulis berita dapat dilakuan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Penulisan garis besar berita dengan berpedoman 5W + 1 H.

b.           Kegiatan Inti
1.    Siswa mempelajari contoh proses penulisan berita
Simaklah teks ilustrasi berikut sebagai bahan referensi kalian!


Minggu ini, kelompok diskusi kamu mendapat tugas untuk mengisi kolom berita pada majalah dinding sekolah. Suatu kebetulan, kemarin di aula kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan berlangsung pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se- Kabupaten Grobogan. Pameran yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional tersebut dibuka oleh Bupati Kepala Daerah. Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat semua informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita. Adapun kelengkapan dalam sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi berita.

 
 

















Berkenaan dengan ilustrasi di atas, contoh informasi-informasi yang dapat kalian catat untuk memenuhi unsur kelengkapan berita di antaranya berikut ini.
1. Apa peristiwa yang terjadi?
– Pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Kabupaten Grobogan.
2. Siapa sajakah yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
– Siswa-siswa SMP seluruh Kabupaten Grobogan.
– Bupati dan pejabat yang terkait.
3. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
– Bertepatan dengan Hardiknas.
4. Di mana peristiwa itu berlangsung?
– Di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan.
5. Mengapa peristiwa tersebut diperlukan?
– Sebagai sarana mengekspresikan kreativitas, komunikasi antarsekolah, serta perkembangan iptek.
6. Bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?
– Sangat menarik perhatian dan banyak mendapatkan respons positif dari banyak pihak.
Selain memerhatikan unsur-unsur kelengkapan berita di atas, dalam penulisan berita perlu juga kalian perhatikan penggunaan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini juga bertujuan agar pembaca mudah memahami berita yang kalian sampaikan.
2.     Secara berkelompok siswa mengidentifikasikan berita yang berisi peristiwa menarik.
3.    Siswa menulis data berita hasil identifikasi.
4.    secara berkelompok, siswa menyusun pokok-pokok berita dengan menghasilkan unsur-unsur 5 W + 1 H berdasarkan hasil identifikasi gambar.
5.    siswa dan guru menyusun rubrik penilaian.
6.    secara berkelompok,siswa dipandu guru menulis teks berita secara singkat padat dan jelas.

c.    Kegiatan Akhir
1.   Siswa dan guru mengadakan refleksi.
2.   siswa mendapatkan tugas untuk mendata diangkat menjadi berita dan siswa menuliskan pokok-pokok beritanya dengan memperhatikan 5 W + 1 H.

Pertemuan Kedua
a.                Kegiatan Awal
           1. Siswa dan guru bertanya jawab tentang tugas rumah tentang teks berita
b.     Kegiatan Inti
1.    Siswa mendiskusikan hasil tugas rumah dengan bimbingan guru
2.    Siswa mengembangkan pokok-pokok berita menjadi sebuah teks berita dengan memperhatikan 5 W + 1 H
3.    siswa berkelompok, siswa menilai hasil kerja temannya dengan rubrik yang sudah disepakati kemudian menyuntingnya.
4.    siswa memperbaiki tulisan berdasarkan hasil suntingan teman.
5.    siswa dan guru memilih tiga tulisan terbaik.
6.    siswa memajang berita terbaik terbaik dari masing-masing kelompok dipapan pajang kelas.
7.    tulisan terbaik diberi perpanjangan.

c.    Kegiatan  Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
5. Sumber Belajar :
     a. Koran Suara Merdeka
     b. Buku Bahasa dan Sastra Indonesia kelas 8 halaman  139  Nurhadi dkk.
     c.  Lingkungan Sekolah
6. Penilaian :
     a. teknik                             : Penugasan
     b. Bentuk instrumen          : Tugas Proyek
     c. Soal / instrumen             :
1.   Tulislah data pokok berita yang kamu peroleh dari lingkungan sekolahmu !
              Pedoman Penskoran
           Kegiatan
Skor
Siswa menuliskan data pokok berita yang diperoleh dari ling-

Lingkungan sekolah 5 W + 1 H

a. Apa
1
b. Di mana
1
c. Kapan
1
d. Siapa
1
e. Mengapa
1
f.  Bagaimana
1
g. Siswa tidak menuliskan apa-apa
0
2.   Kembangkan data pokok berita menjadi sebuah teks berita !
Rubrik Penilaian teks berita
No
Aspek
Deskriptor
skor
Skor Maks
1
Kelengkapan isi
Isi berita lengkap ( 5 W + 1 H )
Isi berita mendekati lengkap ( 4 unsur )
Isi berita tidak lengkap ( kurang dari 4 )
2
1
0
2
2
Kesesuaian isi
Semua tulisan sesuai dengan data
Sebagian kecil data tidak sesuai dengan tulisan
Sebagian besar data tidak sesuai dengan tulisan
3
2
1
3
3.
Sistematika
Urutan sesuai
Urutan tidak sesuai
1
0
1
4
Penggunaan ejaan dan tanda baca
Tidak ada kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca.
Terdapat sedikit kesalahan penggunaan tansa baca dan ejaan
Sebagian besar tulisan dan ejaan dan tanda baca salah
Penggunaan ejaan dan tanda baca salah
3

2

1
0


3
      





3. Suntinglah tulisanmu berdasarkan hasil penilaian temanmu, guru dan berdasarkan
    pendapatmu !
No
Aspek
Deskriptor
Jumlah yang dibetulkan
Skor
1
Ejaan
Pembetulan ejaan
Semua kesalahan dibetulkan Sebagian kesalahan dibetulkan
Kesalahan tidak dibetulkan
2
1
0
2
Pilihan Kata
Pembetulan
Pilihan kata
Semua kesalahan tidak ada kesalahan
Sebagian kesalahan dibetulkan
Kesalahan tidak dibetulkan
2
1
0
3
Kalimat
Pembetulan kalimat
Semua kesalahan tidak ada kesalahan
Sebagian kesalahan dibetulkan
Kesalahan tidak dibetulkan
2
1
0
            Skor Maksimal
             No. 1 = 5
                    2. = 10
                    3. =  6
            ---------------------- +
            Jumlah = 21
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :
                        Perolehan Skor
Nilai Akhir        ------------------------------------X Skor ideal  ( 100)
                        Skor Maksimum
                                                                                    Tegowanu,  15 Januari 2012
Mengetahui                                                                            
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pelajaran


H. Saerozi, S.Pd.                                            Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013                         NIP. 19710116 200501 1 008

RPP Bahasa Indonesia 8 KD 10.1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran           : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester          : VIII/2
Aspek                          : Berbicara
Standar Kompetensi : 10 Mengemukakan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan diskusi dan protokoler.
Kopetensi Dasar     : 10.1 Menyampaikan persetujuan,sanggahan, danpenolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.
Indikator                       :    (1)  Siswa mampu menentukan mekanisme diskusi;
      (2) Siswa mampu menyampaikan persetujuan, sanggahan dan penolakan pendapat dalam diskusi dengan etika yang baik dan argumentatif.
Alokasi Waktu           : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)

1.   Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai alasan dengan bukti atau alasan.

2.   Materi Pembelajaran
a.      Menemukan pokok-pokok berita.
3.   Metode Pembelajaran
a.      Pemodelan
b.      Diskusi
c.       Tanya jawab

4.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a.      Kegiatan awal
1.      Guru menyampaikan apersepsi

2.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Untuk membahas suatu masalah, dilakukan berbagai diskusi. Dalam kegiatan ini kamu akan berlatih berpendapat dan menyanggah pendapat/menolak usul yang ada dalam diskusi.

3.      Guru menyampaikan rencana kegiatan
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai bukti adalah (1) mengungkapkan persertujuan dengan alasan; (2) mengungkapkan sanggahan dengan alasan; (3) mengungkapkan penolakan dengan alasan, dan (4) mengomentari proses diskusi.


b.      Kegiatan inti
1.      Siswa mendiskusikan etika penyampaian persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi
1. Mengungkapkan Persetujuan dengan Alasan
Sebagaimana dikemukan dalam teks, Ahmad Hasan berpendapat bahwa sinema remaja kurang mendidik dan bertentangan dengan nilai moral dan agama. Terhadap pendapat Ahmad Hasan tersebut apakah kamu setuju? Kemukakan persetujuanmu dengan mengungkapkan pula alasan lain di luar yang dikemukakan Ahmad Hassan!
Contoh persetujuan dengan alasan seperti berikut ini.
Saya sependapat dengan Saudara Ahmad Hasan yang menyatakan bahwa sinetron kita bertentangan dengan nilai moral dan agama. Bertentangan dengan nilai moral di antaranya pada pendemonstrasian hidup mewah dan hidup malas. Sekolah bukan tempat berprestasi, tetapi merupakan latar percintaan belaka. Belum lagi, gaya berkelahi yang dipertontonkan tidak natural dan cenderung menonjolkan contoh yang tidak bijak. Segala sesuatunya dilebih-lebihkan.

2. Mengungkapkan Sanggahan dengan Alasan
Sebagaimana dikemukakan dalam teks, seorang temanmu setuju bahwa sinema remaja hanya merupakan hiburan. Kamu tidak setuju dengan pendapat dalam teks yang juga dikuatkan oleh temanmu tersebut. Tulislah sanggahanmu untuk pernyataan tersebut!

Contoh sanggahan dengan alasan adalah sebagai berikut
Menurut saya pendapat yang mengatakan bahwa sinema remaja tayangan televisi kita hanya merupakan hiburan, tidaklah benar. Remaja sangat sering menonton televisi. Jumlah waktu yang digunakan cukup banyak untuk menikmati sinema-sinema itu. Dengan demikian, lambat laun akan terbentuk persepsi dalam pribadi remaja yang baik adalah kepribadian remaja seperti yang ditontonnya. Persepsi itu akan memengaruhi perilaku remaja di masa mendatang.

3. Mengungkapkan Penolakan dengan Alasan
Menolak pendapat dalam sebuah diskusi merupakan hal wajar. Hanya menjadi tidak wajar jika yang ditolak adalah orangnya. Penolakan yang santun adalah penolakan pada pendapatnya. Kemudian, penolakan itu diikuti dengan argumentasi yang masuk akal.



Berikut ini dapat kamu amati contoh penolakan pendapat dalam diskusi.
Saya sependapat jika dikatakan bahwa lambat laun nilai yang dibawa sinema remaja akan memengaruhi cara hidup remaja. Akan tetapi, saya tidak setuju jika jalan keluarnya kita harus memboikot penayangan sinema remaja tersebut. Masih banyak cara untuk membicarakan isu yang penting ini. Bukankah para produser dengan seluruh awaknya juga remaja, pernah remaja, atau memiliki anak remaja. Kekhawatiran kita, sebenarnya juga kekhawatiran mereka. Marilah kita cari cara yang lebih bisa menyentuh mereka.

4. Mengomentari Proses Diskusi
Berikanlah komentar terhadap diskusi yang kamu lakukan dari segi (1) kejelasan arah topik yang didiskusikan; (2) besarnya partisipasi anggota dalam memberikan usulan dukungan, sanggahan, dan penolakan pendapat; (3) kelogisan alasan yang diungkapkan untuk menyetujui, menyanggah, menolak usul; serta (4) kesantunannya dalam memberikan persetujuan, penyanggahan, dan penolakan!

2.      Siswa menyimpulkan dan mendata etika penyampaian persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi
No
Hal
Etika
1
Mengungkapkan Persetujuan dengan Alasan

2
Mengungkapkan Sanggahan dengan Alasan

3
Mengungkapkan Penolakan dengan Alasan

4
Mengomentari Proses Diskusi



c.       Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi;

       Pertemuan Kedua

a.   Kegiatan awal
1.      Siswa dan guru mengingat ulang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya;
2.      Siswa menyebutkan etika penyampaian/persetujuan,sanggan dan penolakan pendapat dalam diskusi.





b.   Kegiatan inti
1.                  Siswa membaca  dua teks sebagai bahan diskusi.

Sinema Remaja Tayangan Televisi Kita
Setelah sukses A2DC menyedot pemirsa remaja, banyak sineas dan produser melirik pasar baru untuk bisnis hiburannya. Akibatnya, jangan heran jika puluhan sinema remaja setiap pekannya diputar di berbagai stasiun televisi lokal. Semua bercerita tentang remaja. Persoalannya, bagaimana dengan muatan yang dibawa sinema-sinema tersebut?
Wow, remaja adalah pasar yang potensial. Berdasarkan cacatan dari Biro Pusat Statistik, pada tahun 1994 saja, peraentase remaja usia 15--24 tahun di Jakarta dari total penduduknya adalah 26,58%. Yang terbesar kedua adalah Surabaya, 12,72%. Di wilayah Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Bandung kalau dijumlahkan mencapai 20,47%. Dan saat dilakukan survei oleh BPS waktu itu, jumlah remaja Indonesia di kota-kota besar sekitar 4,2 juta jiwa. Maka kalau sekarang persentase itu dianggap tetap, dengan jumlah yang semakin meningkat, maka wajar dong kalau mau mengeruk pasar di wilayah itu menjadi amat potensial.
Belum lagi kalau melihat tipe remaja sekarang, yang cenderung nyantai dan hobi hura-hura, maka sesuai banget dengan tema-tema yang diangkat ke layar kaca. Kamu bisa ngeliat dalam layar kaca karakter anak belasan tahun. Biasanya nih, hura-hura, senang berkumpul dengan teman-teman, berbusana kasual, eksentrik, dan keluyuran ke mal. Sementara tentang kegiatan di waktu luang? Ya, keluyuran ke mal, ke diskotik, dan restoran-restoran fast food. Dan yang sudah 20--25 tahun, aktivitas waktu luangnya adalah jalan-jalan bersama pacar, seperti nonton film, ke diskotik, pub, restoran, dan mal.
Bagaimana pendapat remaja tentang sinema remaja dalam tayangan televisi? “Sinema-sinema remaja yang ada sekarang aku rasa cukup bagus. Aku memang sering ngikutin. Produk impor yang paling aku suka ya, Meteor Garden,” ujar Ferry, salah seorang siswa SMU. Berbeda dengan Ferry, Hasan berujar, “Saya tidak suka dengan sinetron remaja sekarang, karena isinya bertentangan dengan moral agama, serta menggiring remaja untuk menjadi orang yang bebas ,” ujar Ahmad Hasan salah seorang remaja. Aku melihat memang ceritanya nggak realistis sih, dan terasa diada-adakan saja. Jauh sih dari kehidupan yang sebenarnya,” lanjut Hasan.
Oke deh, gimana juga, ini adalah sebuah fenomena. Ini masalah yang kompleks. Di satu sisi, bagi sebagian remaja, sinema remaja di televisi hanya dipandang sebagai alternatif hiburan, tapi sebagian yang lain dianggap sebagai ancaman. Meskipun demikian, tentunya kita bisa berpikir lebih jernih, bahwa yang terpenting dari persoalan ini adalah soal isi, alias muatan budaya yang diemban dalam sinema-sinema tersebut.
Sebenarnya, bukan karena sineas kita nggak bisa bikin sinetron yang bagus. Menurut mereka bikin sinetron yang realistis cenderung tidak laku. Sinetron yang disukai remaja adalah sinetron yang mengumbar kemewahan atau menebar horor. Dengan demikian sineas kita cenderung mengutamakan keuntungannya daripada mendidik remaja kita melalui layar kaca.

Usia Remaja Paling Rawan

Apa-apa yang ditayangkan televisi secara terus-menerus akan membuat orang mengikutinya. Contohnya saja iklan “siapa takut”. Orang-orang ikut-ikutan menggunakan “siapa takut” dalam perbincangan sehari-hari. Hal ini juga terjadi waktu orang berbondong-bondong mengidentifikasikan diri dengan tokoh di televisi. Pada masa lalu, misalnya, orang beramai-ramai mengikuti gaya Elvis Presley. Demikian juga orang akan terbawa untuk meniru busana maupun gaya tokoh di televisi.
Adapun usia remaja merupakan usia yang paling rawan terkena pengaruh. Pada usia antara 13—18 tahun atau setingkat SMP-SMA itu anak-anak sangat rentan untuk terpengaruh perilaku yang ditontonnya. Remaja juga rentan terlibat NAZA, pergaulan bebas, dan sebagainya. Ada perubahan sistem hormonal yang memengaruhi alam pikir, rasa, dan perilakunya. Maka kita harus lebih perhatian dalam menjaga mereka.
Lebih jauh Dadang mengingatkan, pengaruh televisi yang sifatnya audio visual memang lebih besar ketimbang audio pendengaran atau bacaan. Jadi, remaja kita yang gemar nonton film yang serba memperbolehkan semua perilaku bebas, akan beranggapan bahwa perilaku itu diperbolehkan. Remaja kita akan beranggapan bahwa berpacaran heboh dan gonta-ganti pacar adalah sesuatu yang biasa. “Pendek kata, mereka akan terimitasi, itulah way of life yang dianggap layak diikuti,” cetus psikiater yang banyak berhubungan dengan masalah remaja ini.
Menurutnya, jika sesuatu disampaikan berulang-ulang secara konsisten dengan pesan yang kurang lebih sama, bisa diprediksi akan terjadi perubahan budaya sesuai dengan yang disampaikan. Dia juga menekankan bahwa perilaku yang ditiru remaja dan anak-anak tidak sekadar bersifat fisik dan verbal. Tapi lebih dari itu, mereka memang sudah dimasuki nilai-nilai yang dianut atau diperankan oleh tokoh-tokoh dalam film/sinetron yang ditontonnya itu.

2.      Setelah membaca teks tersebut, siswa mendiskusikan dalam kelompok hal- hal berikut!
a. Temukan informasi yang paling menarik dari kedua teks tersebut!
b. Temukan pendapat yang didukung oleh alasan yang sangat kuat!
c. Temukan pendapat yang didukung oleh data paling kuat!
d. Temukan pendapat yang alasan pendukungnya rendah atau tidak ada!

3.      Siswa menyampaikan pesertujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.

c.    Kegiatan Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
5.      Sumber Belajar
a.      Media cetak/elektronik
b.      Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4/Kisyani Laksono,…[et. al.].--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

6.      Penilaian
a. Teknik                           : Observasi
b. Bentuk instrumen        : Lembar observasi
c. Soal/Instrumen                        : ..

Lembar Observasi

No
Hal
Kriteria
Skor
1
Partisipasi
Aktif
3
Cukup
2
Kurang
1
2
Kejelasan arah topik
Jelas
3
Cukup
2
Kurang
1
3
Kelogisan
Logis
3
Cukup
2
Kurang
1
4
Kesantunan
Santun
3
Cukup
2
Kurang
1
Jumlah skor maksimal

12






Nilai akhir =     Perolehan skor       x skor ideal (100)   
                      Skor maksimum (12)



                                                                                    Tegowanu,  15 Januari 2012

Mengetahui                                                                           
Kepala Sekolah                                              Guru Mata Pelajaran


H Saerozi, S.Pd.                                             Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013                                    NIP. 19710116 200501 1 008