Ar-Rahman

‏ الرَّحْمنُ (1 (Tuhan) Yang Maha Pemurah. 2) عَلَّمَ الْقُرْآنَ Yang telah mengajarkan Al Qur'an. 3) خَلَقَ الْإِنْسانَ Dia menciptakan manusia, 4) عَلَّمَهُ الْبَيانَ Mengajarnya pandai berbicara. 5) الشَّمْسُ وَ الْقَمَرُ بِحُسْبانٍ Matahari dan bulan ( beredar ) menurut perhitungan. وَ النَّجْمُ وَ الشَّجَرُ يَسْجُدانِ (6) Dan tumbuh- tumbuhan dan pohon-pohonan kedua- duanya tunduk kepada-Nya. وَ السَّماءَ رَفَعَها وَ وَضَعَ الْميزانَ (7) Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca ( keadilan ). أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْميزانِ (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَ أَقيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَ لا تُخْسِرُوا الْميزانَ (9) Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. وَ الْأَرْضَ وَضَعَها لِلْأَنامِ (10) Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk ( Nya ). فيها فاكِهَةٌ وَ النَّخْلُ ذاتُ الْأَكْمامِ (11) Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(11) وَ الْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَ الرَّيْحانُ (12) Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga- bunga yang harum baunya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (13) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. خَلَقَ الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ كَالْفَخَّارِ (14) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ (15) Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (16) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَ رَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17) Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (18) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيانِ (19) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu بَيْنَهُما بَرْزَخٌ لا يَبْغِيانِ (20) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (21) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَ الْمَرْجانُ (22) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (23) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لَهُ الْجَوارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلامِ (24) Dan kepunyaan-Nya lah bahtera- bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung- gunung. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (25) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كُلُّ مَنْ عَلَيْها فانٍ (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَ يَبْقى‏ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (27) Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (28) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَسْئَلُهُ مَنْ فِي السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ في‏ شَأْنٍ (29) Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (30) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلانِ (31) Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (32) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطانٍ (33) Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (34) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُرْسَلُ عَلَيْكُما شُواظٌ مِنْ نارٍ وَ نُحاسٌ فَلا تَنْتَصِرانِ (35) Kepada kamu, ( jin dan manusia ) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri ( daripadanya ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (36) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّماءُ فَكانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهانِ (37) Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (38) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْئَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لا جَانٌّ (39) Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (40) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسيماهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّواصي‏ وَ الْأَقْدامِ (41) Orang- orang yang berdosa dikenal dengan tanda- tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (42) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي‏ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang- orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَها وَ بَيْنَ حَميمٍ آنٍ (44) Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (45) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لِمَنْ خافَ مَقامَ رَبِّهِ جَنَّتانِ (46) Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (47) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. ذَواتا أَفْنانٍ (48) Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (49) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ تَجْرِيانِ (50) Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (51) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما مِنْ كُلِّ فاكِهَةٍ زَوْجانِ (52) Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (53) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ فُرُشٍ بَطائِنُها مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَ جَنَى الْجَنَّتَيْنِ دانٍ (54) Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat ( dipetik ) dari dekat. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (55) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ قاصِراتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (56) Di dalam surga itu ada bidadari- bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (57) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كَأَنَّهُنَّ الْياقُوتُ وَ الْمَرْجانُ (58) Seakan- akan bidadari itu permata yakut dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (59) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هَلْ جَزاءُ الْإِحْسانِ إِلاَّ الْإِحْسانُ (60) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (61) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ مِنْ دُونِهِما جَنَّتانِ (62) Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (63) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, مُدْهامَّتانِ (64) Kedua surga itu ( kelihatan ) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (65) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ نَضَّاخَتانِ (66) Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (67) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما فاكِهَةٌ وَ نَخْلٌ وَ رُمَّانٌ (68) Di dalam keduanya ada (macam- macam ) buah-buahan dan kurma serta delima. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (69) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ خَيْراتٌ حِسانٌ (70) Di dalam surga- surga itu ada bidadari- bidadari yang baik- baik lagi cantik- cantik. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (71) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. حُورٌ مَقْصُوراتٌ فِي الْخِيامِ (72) (Bidadari- bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (73) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (74) Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (75) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَ عَبْقَرِيٍّ حِسانٍ (76) Mereka bertelekan pada bantal- bantal yang hijau dan permadani- permadani yang indah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (77) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. تَبارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (78) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, salah satunya disebut AR-RAYYAN artinya 'Basah melimpah'. Nanti akan dipanggilah pada hari kiamat "wahai mana orang-orang yang berpuasa?" lalu bila orang terakhir dari mereka telah masuk ke dalam pintu tersebut, maka pintu itu pun ditutuplah (Sabda Nabi Muhammad SAW. HR Bukhari dan Muslim) Apakah tabungan puasa kita yang telah terkumpul dari tahun ke tahun itu cukup untuk membuka AR-RAYYAN, salah satu pintu surga yang termasyur itu? Tentu hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidakknya kita harus yakin dahulu.

KEPALA SEKOLAH MUDA

Pada usia 30, Max Haimendorf adalah kepala sekolah termuda di negaranya. Tapi apakah dia terlalu muda?
Delapan tahun yang lalu, Max Haimendorf adalah sarjana universitas. Hari ini, berusia 30, dia adalah kepala sekolah sekolah menengah - yang termuda di negara ini.

Haimendorf merupakan produk Teach Pertama, organisasi berkomitmen untuk merekrut dan melatih lulusan terang sebagai guru - dan itu bertujuan untuk cepat-track 100 dari mereka menjadi headships tahun 2018. Minggu ini, meluncurkan alat terbaru untuk membantu menuju ambisi itu - sebuah Jaringan kepala calon 'yang akan menghubungkan lulusan muda yang berharap untuk bergerak cepat ke kepemimpinan, menyediakan mereka dengan dukungan sebaya dan persahabatan.

Mengingat bahwa dua pertiga dari kepala sekolah sekolah menengah yang ada diharapkan untuk pensiun dalam dekade berikutnya, dan bahwa penelitian yang dipublikasikan bulan lalu menunjukkan bahwa lebih sulit sekarang daripada pada waktu lainnya selama 25 tahun terakhir untuk sekolah negeri untuk merekrut kepala, Teach First ambisi terdengar terpuji - dan mungkin juga penting. Tapi apa yang terjadi seperti menjadi kepala sekolah di seperti usia muda? Dan dalam jangka panjang, ia akan berubah telah jauh ke depan, atau bodoh, untuk menempatkan guru baru yang berkualitas seperti dalam posisi tanggung jawab seperti itu?

Haimendorf berhati-hati: ia mengatakan ada keadaan unik yang telah menyebabkan dia ditunjuk sebagai kepala bagian sekolah menengah Raja Solomon akademi di Marylebone, London pusat. Sejauh sekolah, yang dibuka September lalu, hanya memiliki satu tahun 7, dengan 60 murid menghadiri - tetapi akan tumbuh dari tahun ke tahun, dan Haimendorf tidak memiliki keraguan bahwa itu adalah "tanggung jawab besar".

"Pengalaman jelas merupakan bagian penting dari apa yang Anda cari dalam kepala sekolah," kata dia. "Tapi para sponsor sekolah ini sedang mencari seseorang yang memiliki antusiasme dan semangat untuk melakukan hal-hal yang berbeda -. Dan itu adalah aku"

Cita-cita utama pendukung sekolah - yang dihiasi dengan slogan-slogan seperti "Mendaki gunung ke universitas" - adalah bahwa setiap anak akan mendapatkan ke universitas. "Kami mulai dengan harapan untuk anak-anak - kita tahu bahwa kita dapat mengubah kehidupan siswa," katanya.

Iklan

Ia yakin idealisme bisa menjadi senjata rahasianya. "Ada rasa kesegaran bahwa seseorang dengan tingkat saya pengalaman mungkin dapat membawa, sedangkan seseorang yang telah melihat banyak inisiatif datang dan pergi mungkin telah membangun rasa kekecewaan dan frustrasi yang dapat melemahkan semangat mereka."

Haimendorf, yang merupakan matematika lulusan Oxford, mengatakan dia tidak meremehkan fakta bahwa ada banyak gunung di depannya karena ada di depan murid-muridnya. Dia menyukai ide pekerjaan, katanya, karena tampak begitu berbeda dari "biasa conveyor-belt yang mengambil Oxbridge lulusan ke kota".

"Saya ingin sesuatu yang berbeda dan menarik yang juga akan berguna secara sosial. Ada banyak yang saya tidak tahu, tapi saya meminta kepala lebih berpengalaman untuk saran dan mereka umumnya mendukung dan membantu." Ada masalah di masa lalu dengan pendidikan sebagai karir di bahwa itu cenderung memakan waktu sekitar 17 tahun dari entri untuk menjadi kepala. Itu tidak menarik bagi banyak lulusan. Banyak orang yang saya berada di universitas dengan berada di ambang menjalankan dana investasi atau membangun diri mereka sebagai direktur teater, dan ada rasa di mana itu tidak menarik untuk harus menunggu untuk melakukan waktu Anda sebelum menjadi kepala sekolah jika Anda pergi ke mengajar.

"Saya tahu banyak orang berpikir aku muda untuk melakukan hal ini, dan saya hidup dengan tanggung jawab besar setiap hari, tapi saya yakin saya akan berhasil karena saya benar-benar percaya pada apa yang kita coba lakukan di . Sekolah ini Ini tentang harapan: kita memiliki harapan yang tinggi dari siswa kami, dan sekolah dan semua orang yang berhubungan dengan itu, dan Ajarkan Pertama memiliki harapan yang tinggi dari saya ".

Jalan di Reigate, di Surrey, kepala sekolah menengah John Cain adalah melihat masalah dari ujung lain dari spektrum. Dia 58, dan pensiun musim panas ini setelah 18 tahun sebagai kepala sekolah dari sekolah Reigate. Dia tidak sinis terhadap Ajarkan ambisi Pertama, tetapi ia skeptis tentang apakah guru muda tersebut dapat memberikan sebagai kepala sekolah sehingga di awal karir mereka.

"Pengalaman adalah sangat berharga untuk kepala Ketika saya dengan tim manajemen saya, yang kebanyakan adalah jauh lebih muda dari saya, saya cenderung untuk menghabiskan banyak waktu dengan mengatakan:". Jika kita melakukan itu, maka ini mungkin terjadi . " Anda telah melihat banyak situasi, dan Anda telah belajar banyak melalui itu.

"Orang-orang bisa cepat dilacak dan dilatih, tetapi realitas pengambilan keputusan seringkali sangat berbeda dari cara panci keluar dalam situasi role-play.

"Dalam banyak hal ini adalah sedikit seperti gagasan bahwa Anda harus memiliki gelar kelas menjadi guru yang baik. Dalam pengalaman saya, klasifikasi gelar Anda adalah tidak ada relevansinya dengan seberapa baik seorang guru Anda. Bahkan , jika Anda telah berjuang dengan subjek diri sendiri, Anda mungkin akan lebih mampu memahami mengapa orang lain berjuang dengan itu.

"Apa yang akan ini kepala muda lakukan dalam waktu 10 tahun? Apakah mereka ingin menjadi kepala selama 35 tahun? Ini perintah tinggi. Tapi masyarakat menginginkan konsistensi, mereka tidak ingin orang-orang yang akan melayang dan keluar dari peran seperti kepala sekolah - orangtua ingin melihat seseorang yang akan tinggal melalui waktu anak mereka di sekolah, idealnya, jika mereka baik ".

Masalah lain dengan tanaman kepala sangat muda dalam beberapa tahun ke depan, Kain memprediksi, bahwa dana akan menjadi masalah besar dalam pendidikan - dan hanya guru yang lebih tua yang akan memiliki pengalaman apa rasanya menjalankan sekolah pada mengendalikan dengan ketat. "Ada banyak investasi di bidang pendidikan ... tapi itu tidak bagaimana hal itu akan menjadi di masa depan. Dan untuk menemukan orang-orang yang tahu bagaimana Anda menjalankan sebuah lembaga dengan sedikit uang, Anda harus kembali ke tahun 1990-an."

Kekhawatiran Kain tentang kepala muda berpadu dengan pandangan dari beberapa kepala calon sendiri. Steve Adcock, 28, keenam bentuk kepala di Burlington Danes akademi di London barat, yang bergabung dengan Teach Pertama jaringan kepala 'calon, mengatakan dia melihat ke depan untuk bertukar pikiran dan ide-ide dengan guru ambisius lainnya - tetapi tidak terburu-buru untuk mengambil up kepemimpinan dirinya.

"Saya akan mempertanyakan Ajarkan tujuan pertama mendapatkan 100 kepala pada tahun 2018. Anda membutuhkan kepala yang dapat menangani tekanan, dan Anda harus menjadi semacam cukup unik karakter untuk menjadi kepala baik dalam usia 30-an. Saya berlangganan ide bahwa orang-orang berbakat dan pekerja keras harus mampu membuat kemajuan yang baik, tapi aku tidak benar-benar membeli ke gagasan melakukan hal itu dalam waktu yang ditetapkan.

"Menjadi kepala adalah pekerjaan tekanan tinggi dengan banyak tanggung jawab, dan Anda dilemparkan ke dalam segala macam situasi sulit. Aku ingin melakukan pekerjaan satu hari, tapi aku tidak terburu-buru robek."

Sumber: http://www.theguardian.com

Sumber: 

Kenangan terindah


LATIHAN SOAL CERPEN

Teks berikut untuk nomor 1,2,dan 3!
1.     Hanya 30 menit kemudian Nadira sudah hadir di ruang rapat, lebih segar dan sudah berganti baju.Tara tersenyum meski dia tidak bisa menyembunyikan keprihatinannya. Nadira langsung duduk dihadapan Tara dan melirik ke kiri dan ke kanan.
“ Yang lain mana?”
“ Yang lain sedang liputan,Dir. Saya mau bicara…”
“ Oh…” Nadira terdiam beberapa saat.”Saya juga mau mengajukan satu permohonan ,Mas.”
“ Ya?”
“ Saya tahu, kita tak boleh memilih penugasan. Tapi hanya untuk minggu ini… saya minta tidak dilibatkan tim laporan utama.”
Dalam keadaan biasa, sang Kepala Biro akan memberi ceramah dua jam tentang filsafaf majalah Tera: bahwa siapa pun tidak boleh menolak penugasan yang diberikan. Tetapi setelah tiga tahun kematian ibu Nadira, Tara tak pernah melihat Nadira tersenyum atau menangis. Diam-diam Tara memperhatikan , Nadira sudah tak memiliki emosi.
(Leila S. Chudori, Tasbih)
Latar tempat dialog dalam kutipan itu terjadi di…
A.       Ruang rapat
B.       Ruang Nadira
C.       Ruang Tara
D.       Ruang ibu Nadira
E.       Sebuah kantor
2.     Cerpen di atas mengisahkan sesaat kehidupan pelaku yaitu saat Nadira… 
A.       terlambat datang ke kantor
B.       di kantor majalah Tera pagi hari
C.       liputan di luar kantor
D.       kehilangan ibunya
E.       membuat laporan utama
3.     Berdasarkan cara menyebut tokohnya, kutipan tersebut menggunakan sudut pandang…
A.       aku utama
B.       aku pengamat
C.       dia pengamat
D.       dia mahatahu
E.       dia terbatas

Teks berikut untuk nomor 4,5!
4.     Kami adalah para pendatang yang awalnya tidak saling mengenal. Rutinitas sehari- hari membuat sekedar kumpul-kumpul dengan tetangga sangat sulit. Tapi pohon kersen itu perlahan-lahan tumbuh subur. Kami menyiramnya dengan rutin. Sejak kecil memagarinya dengan kawat. Agar kambing yang lewat tidak memakannya. Padamulanya anak-anak yang kerap bermain di situ.Lama –lama para ibu yang awalnya hanya mengawasi mereka. Lalu menjadikannya sebagai tempat berkumpul yang menyenangkan. Kami akan tahu siapa yang sakit, siapa yang butuh pertolongan.Rangkaian pembicaraan di bawah pohon itu setiap hari berkembang kearah yang lebih besar.Terutama bagi diriku sendiri.Melalui kabar seorang tetangga yang berbicara di bawah pohon kersen itulah, aku akhirnya mendapat pekerjaan. Dia bercerita tentang lowongan pekerjaan di kantor suaminya.
(Horizon V,2010)
Kutipan cerita di atas secara garis besar sebenarnya mengisahkan...
A.       Ibu-ibu yang berkumpul di bawah pohon kersen.
B.       Anak-anak yang berkumpul di bawah pohon kersen.
C.       Warga yang menyayangi pohon kersen.
D.       Peran ganda pohon kersen di sebuah pemukiman
E.       Pembicaraan warga di bawah pohon kersen.
5.     Latar cerita yang paling kuat dalam kutipan di atas adalah...
A.       latar tempat
B.       latar waktu
C.       latar masyarakat
D.       latar budaya
E.       latar ekonomi

Teks berikut untuk nomor 6,7, dan 8!
6.     Petugas berhenti,Mbah Jaripah terdiam dengan mulut sedikit terbuka.
“ Semua dan siapa saja tidak boleh lagi berjualan di trotoar pinggiran jalan raya. Jelas ya Mbah?”
“ Ya.. Iya… Deen.”
Seperti menangkap kebingungan yang terpancar di wajah Mbah Jaripah, petugas itu memberi alasan tanpa diminta.
“ Kalau ingin jualan, di gang saja, jangan di pinggir jalan raya.”
“ Ya..Iya..Den.”
Petugas pergi, mobilnya berjalan mantap.Mbah Jaripah menata perlengkapannya dibantu Pak Ngadiman-tukang becak langganannya. Becak pun dikayuh menuju gang ke arah rumah Mbah Jaripah sebagaimana biasanya. Beberapa hari sesudah itu Mbah Jaripah tidak berjualan nasi. Banyak yang betanya; Kenapa? Di mana? Apakah sakit? Hingga pada suatu hari Mbah Jaripah berjualan lagi di sebuah gang sedikit ke arah timur dari tempat yang semula.
Pada hari pertama dan kedua sejak berjualan lagi, nasi tidak habis. Karena itu pada hari ketiga beras yang dimasak dikurangi. Apalagi dalam beberapa hari ini harga beras dengan mantap naik tanpa mau menoleh.Konon kenaikan ini disebabkan oleh dua hal yang bertentangan tetapi keduanya secara bulat mendukung sepenuhnya kenaikan harga beras. Yang pertama adalah bencana banjir yang dengan sangat bernafsu merusakbinasakan padi di sawah tanpa pandang bulu. Yang kedua, kemarau panjang. Yang termasuk hebat adalah antara banjir dan kemarau panjang yang bagai tanpa jarak. Tidak lama sesudah bencana banjir, hujan tak kunjung datang secara berkepanjangan. Keduanya seperti sepakat untuk membuat beras menjadi langka, yang artinya harga beras membubung.
( Subardi Agan, Sihir Air Mancur)
Hal yang dibahas dalam kutipan di atas adalah…
A.       Efek kenaikan harga bagi rakyat kecil.
B.       Larangan berjualan di pinggir jalan raya.
C.       Mahalnya harga beras.
D.       Bencana alam mengakibatkan harga beras mahal.
E.       Kemarau yang terlalu panjang.
7.     Majas personifikasi terdapat dalam kalimat berikut..
A.       Mbah Jaripah menata perlengkapannya dibantu Pak Ngadiman.
B.       Becak pun dikayuh menuju gang ke arah rumah Mbah Jaripah.
C.       Apalagi dalam beberapa hari ini harga beras dengan mantap naik tanpa mau menoleh.
D.       Yang termasuk hebat adalah datangnya banjir dan kemarau tanpa jarak.
E.       Tak lama sesudah banjir, hujan tak kunjung dating secara berkepanjangan.

Teks berikut untuk nomor 8,9,dan 10!
8.     Rahman duduk di trotoar jalan, memandang lesu pada monas yang menjulang tinggi di atasnya.Kotak kayu kecilnya tetap setia berada di sampingnya.
“ Ah,seandainya emas di puncak monas itu milikku, tentu hidupku tidak seperti ini,” gumamnya. Lamunannya melayang ke rumah besar di ujung jalan yang selalu ia kagumi setiap hari. Andaikata ia punya rumah sebesar itu, tentulah ia bisa membahagiakan laki-laki itu
Satu hal yang membingungkan, laki-laki itu tidak mau dipanggil bapak atau ayah. Dia selalu menghardiknya setiap kali dipanggil “Bapak”.Entah kenapa, padahal laki-laki itulah yang membesarkannya sejak kecil. Rahman tidak tahu siapa orangtuanya dan di mana mereka sekarang.Orang-orang bilang orangtuanya membuangnya saat masih bayi. Laki-laki itu membesarkannya dan memperlakukan layaknya ayah pada anak.
( Azizatus Suhailah, Jangan Panggil Aku Ayah)
Latar tempat yang ada dalam kutipan di atas adalah...
A.       di lapangan monas
B.       di trotoar jalan raya
C.       di rumah besar
D.       di ujung jalan
E.       di trotoar jalan sekitar monas
9.     Tema kutipan tersebut adalah...
A.       Kasihilah anak- anak yang bernasib seperti Rahman.
B.       Kebingungan Rahman atas sikap laki-laki yang membesarkannya.
C.       Kekaguman Rahman atas rumah besar di ujung jalan.
D.       Kasih sayang laki-laki kepada Rahman.
E.       Laki-laki yang selalu marah kepada Rahman.
10.  Amanat yang ada dalam kutipan di atas adalah...
A.       Kasihilah anak- anak yang bernasib seperti Rahman.
B.       Kebingungan Rahman atas sikap laki-laki yang membesarkannya.
C.       Kekaguman Rahman atas rumah besar di ujung jalan.
D.       Kasih sayang laki-laki kepada Rahman.
E.       Laki-laki yang selalu marah kepada Rahman.

Sumber : quipperschool.com