Ar-Rahman
Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?
Dikala kita merasa bahwa kita selalu dalam kekurangan, pernahkah
kita berpikir bahwa Tuhan telah memberikan begitu banyak pada kita, kesehatan,
rezeki, fisik kita, kesenangan, kesedihan. Tetapi, kita selalu merasa kurang.
Surah
Ar-Rahman yang terdiri atas 78 ayat mengingatkan kepada kita tentang nikmat
Allah yang telah diberikan kepada kita.
Lalu
apakah kita masih mendustakan?
Ar-Rahmân
(Tuhan) Yang Maha Pemurah,
[55:2]
Yang telah mengajarkan Al Qur'an.
[55:3]
Dia menciptakan manusia,
[55:4]
Mengajarnya pandai berbicara.
[55:5]
Matahari dan bulan (beredar) menurut
[55:6]
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
[55:7]
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
[55:8]
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
[55:9]
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
[55:10]
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk (Nya).
[55:11]
di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
[55:12]
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.
[55:13]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:14]
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
[55:15]
dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
[55:16]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:17]
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.
[55:18]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:19]
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
[55:20]
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
[55:21]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:22]
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
[55:23]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:24]
Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.
[55:25]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:26]
Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
[55:27]
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
[55:28]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:29]
Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
[55:30]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:31]
Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin.
[55:32]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:33]
Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.
[55:34]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:35]
Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya).
[55:36]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:37]
Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
[55:38]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:39]
Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.
[55:40]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:41]
Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.
[55:42]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:43]
Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.
[55:44]
Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya.
[55:45]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:46]
Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.
[55:47]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
[55:48]
kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
[55:49]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:50]
Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir.
[55:51]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:52]
Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
[55:53]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:54]
Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
[55:55]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:56]
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
[55:57]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:58]
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
[55:59]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:60]
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
[55:61]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:62]
Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.
[55:63]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
[55:64]
kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
[55:65]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:66]
Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar.
[55:67]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:68]
Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.
[55:69]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:70]
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
[55:71]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:72]
(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
[55:73]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:74]
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
[55:75]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:76]
Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
[55:77]
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:78]
Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
SOAL CARA PENGARANG MENGUNGKAPKAN WATAK TOKOH
1. UNAS 2004/20005
Bacalah penggalan berikut!
(A) penjelasan langsung
(B) pendapat tokoh lain
(C) pendeskripsian fisik
(D) sikap tokoh
(E) perasaan tokoh
2. UNAS 2003/2004
(A) ciri-ciri fisik tokoh
(B) lingkungan sekitar tokoh
(C) perbincangan tokoh lain
(D) perasaan tokoh
(E) reaksi tokoh-tokoh lain
Bacalah penggalan berikut!
Tuti bukanlah orang yang mudah kagum, yang mudah heran melihat sesuatu. Keisyaratan akan harga dirinya sangat besar. Ia tahu bahwa ia pandai dan cakap. Banyak yang akan dikerjakan dan dicapainya. Segala sesuatu diukurnya dari kecakapan sendiri. Oleh sebab itu, ia jarang memuji.
Watak Tuti diungkapkan dengan cara ....(A) penjelasan langsung
(B) pendapat tokoh lain
(C) pendeskripsian fisik
(D) sikap tokoh
(E) perasaan tokoh
2. UNAS 2003/2004
“Pak Gi ini benar-benar seorang pejuang yang tak pernah melupakan cita-citanya .”
“Cita-cita yang mana, Bu?”
“Bahwa yang tak kalah penting dengan perang melawan penjajahan adalah perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan, Lha, ini semua kan bukti keberhasilan beliau melawan kemiskinan?”
“Ibu sendiri kenapa tidak mengikuti jejak Pak Gi?”
“Sebagai mantan bagian dapur umum saya tetap berjuang terus, lho! Melawan Kelaparan....”
(Kado Istimewa, Jujur Prananto)
Penggambaran watak Pak Gi yang diungkapkan pengarang pada kutipan di atas melalui ....(A) ciri-ciri fisik tokoh
(B) lingkungan sekitar tokoh
(C) perbincangan tokoh lain
(D) perasaan tokoh
(E) reaksi tokoh-tokoh lain
KI HAJAR DEWANTARA
Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan
Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei
1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari
Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal
ialah tut wuri handayani (di belakang memberi
dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah
menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing
ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia
meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April
1959 dan dimakamkan di sana.
Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga
kraton Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-
1978)
Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan
Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi
menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat
bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Sumber: Dikdas.kemdikbud.go.id dari http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1502-bapak-pendidikannasional
Unduh di sini
Sumber: Dikdas.kemdikbud.go.id dari http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1502-bapak-pendidikannasional
Unduh di sini
Langganan:
Postingan (Atom)