Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan
dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai
contoh dapat dilihat paparan di bawah ini.
Kerangka paragraf
Gagasan
pokok :
Keindahan alam di Tawangmangu makin surut
Gagasan
pununjang :
- manusia telah mengubah segala-galanya
- hutan, sawah, dan ladang tergusur
- pohon-pohon tidak ada lagi
- pagar bunga sudah diganti
- gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:
Bernostalgia tentang indahnya alam di
Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun,
dinamika kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan
ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon
telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu bermekaran
dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah
menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya trilyunan rupiah. Arus
modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan dan indahnya alam ini.
Secara
ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
berikut. Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan
terlalu spesifik sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga
memerlukan penjelasan yang panjang lebar). Kedua, tempatkanlah
kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah
paragraf. Ketiga, dukunglah kalimat topik tersebut dengan
detail-detail/ perincian-perincian yang tepat. Keempat gunakan
kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf.
Ada
beberapa teknik (cara) mengembangkan paragraf yang dapat dilakukan. Teknik-teknik
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.
6.1 Secara Alamiah
Dalam
teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian
yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu: (a)
urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang,
dari luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya; (b)
urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
(a) urutan ruang
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang. Pada
ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat
dua pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini sering digunakan Adipati
Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal
srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka
kadipaten dan cendera mata dari kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup
rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah.
Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering
disebut kundalini mesem. Agak jauh di sebelah kanan ruang kundalini
mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini
disebut ruang pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati
selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan
terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini
sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering
digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.
(b) urutan waktu
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya
sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan teknik
elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini
pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub Pelita
Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke
Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei
tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.
6.2 Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan
utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling
rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga
gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya. Contoh berikut kiranya
dapat memperjelas uraian ini.
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman
ke jaman seiring dengan kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada
waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin
uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan
diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang
masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor
semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford
pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya.
Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas
di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami
perubahan dari model-model sebelumnya.
Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor
mengalami perkembangan dari zaman ke zaman”. Pikiran utama itu
kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor yang dijalankan dengan mesin
uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan Ford, dan traktor buatan
Jepang.
Variasi
dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan
dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian
perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.
6.3 Umum - Khusus & Khusus - Umum (deduktif & indiktif)
Cara
pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan
induktif. Berikut ini secara urut akan disajikan contoh paragraf yang dikembangkan
dengan cara deduktif dan induktif.
(1)
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah
sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa
Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama
berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh
faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya
persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk
mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
(2)
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan
dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu , demi kepentingan
antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa
asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa Indoensia oleh
masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan . Dengan
kata lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Bentuk
pengembangan paragraf juga ditentukan oleh fungsi paragraf tersebut dalam sebuah
karangan atau wacana. Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan,
membandingkan, mempertentangkan, menggambarkan, atau memperdebatkan. Berikut
ini akan dipaparkan bentuk-bentuk pengembangan paragraf berdasarkan fungsinya dalam
suatu karangan.
6.4 Perbandingan dan Pertentangan
Untuk
menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan
atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan
berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang
tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh berikut ini kiranya dapat memperjelas uraian di atas.
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan
mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan
rakyatnya. Ke luar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia
menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi
pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia
membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja ke
tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan , ke pemakaman, ke
upacara resmi misalnya ke parlemen.
6.5 Analogi
Analogi
biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan
hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal tersebut. Berikut ini akan disajikan contoh paragraf yang
dikembangkan dengan cara analogi. Di dalam contoh berikut ini penulis ingin
menjelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu.
Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan
marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Pasukan
infasntri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat
ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan.
Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan
kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan
daerah yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya.
Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut
lepas, berspekulasi dan meneratas.
6.6 Contoh-contoh
Sebuah
generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada
pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkrit. Berikut ini akan
disajikan contoh sebuah paragraf yang dikembangkan dengan contoh-contoh.
Kalimat topik contoh berikut ini mengandung gagasan pokok tentang usaha
pemerintah dalam mengejar ketertinggalan desa., dijelaskan dengan beberapa
contoh, yaitu: ABRI masuk desa, mahasiswa ber-KKN, koran masuk desa, dan
kemungkinan-kemungkinan lain.
Dalam rangka mengejar ketertinggalan desa baik
dalam bidang pembangunan maupun dalam bidang pengetahuan, berbagai usaha telah
dilakukan oleh pemerintah. ABRI masuk desa sudah lama kita kenal. Hasilnya pun
tidak mengecewakan, seperti: perbaikan jalan, pembuatan jembatan, pemugaran
kampung, dan lain sebagainya. Contoh lain adalah KKN yang dilaksanakan oleh
mahasiswa. Hasil-hasil yang positif telah pula dinikmati oleh desa
yang bersangkutan, misalnya: peningkatan pengetahuan masyarakat, pemberantasan
buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatan dan gizi, dan lain-lain.
Akhir-akhir ini surat kabar juga diusahakan masuk desa, walaupun hasilnya masih
belum kelihatan. Barangkali perlu pula dipikirkan program selanjutnya, misalnya
bahasa Indonesia masuk desa, jaksa masuk desa, listrik masuk desa, dan
sebagainya.
6.7 Sebab - Akibat
Hubungan
kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab
dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas;
atau sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut
Jalan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali
macet dan semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh
kegiatan pedagang kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah daerah akan
memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga
berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka
diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat
pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga
menimbulkan kemacetan lalu lintas.
6.8 Definisi Luas
Untuk
memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan
dengan beberapa kalimat atau bahkan beberapa paragraf. Berikut ini akan disajikan
contoh pengembangan paragraf yang berfungsi menjelaskan apa yang dimaksud
dengan pompa hidran, bagaimana cara kerjanya, dan bagian-bagian dari pompa
tersebut..
Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejelis
pompa yang dapat bekerja secara kontinue tanpa menggunakan bahan bakar atau
energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran
air yang berasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke
tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katub
limbah, katub pengantar, katup udara, ruang udara , dan pipa pengeluaran. Pada
dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh,
yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup
mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain
katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi bergantian.
6.9 Klasifikasi
Dalam
pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai
persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil. Berikut ini akan disajikan contoh
pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasikan.
Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis,
dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan
kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan
kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan
kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah
kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok
bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.
Diadopsi dari :
http://binakubinamu.blogspot.com/2011/03/pengembangan-paragraf.html