Ar-Rahman

‏ الرَّحْمنُ (1 (Tuhan) Yang Maha Pemurah. 2) عَلَّمَ الْقُرْآنَ Yang telah mengajarkan Al Qur'an. 3) خَلَقَ الْإِنْسانَ Dia menciptakan manusia, 4) عَلَّمَهُ الْبَيانَ Mengajarnya pandai berbicara. 5) الشَّمْسُ وَ الْقَمَرُ بِحُسْبانٍ Matahari dan bulan ( beredar ) menurut perhitungan. وَ النَّجْمُ وَ الشَّجَرُ يَسْجُدانِ (6) Dan tumbuh- tumbuhan dan pohon-pohonan kedua- duanya tunduk kepada-Nya. وَ السَّماءَ رَفَعَها وَ وَضَعَ الْميزانَ (7) Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca ( keadilan ). أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْميزانِ (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَ أَقيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَ لا تُخْسِرُوا الْميزانَ (9) Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. وَ الْأَرْضَ وَضَعَها لِلْأَنامِ (10) Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk ( Nya ). فيها فاكِهَةٌ وَ النَّخْلُ ذاتُ الْأَكْمامِ (11) Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(11) وَ الْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَ الرَّيْحانُ (12) Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga- bunga yang harum baunya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (13) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. خَلَقَ الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ كَالْفَخَّارِ (14) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ (15) Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (16) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَ رَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17) Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (18) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيانِ (19) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu بَيْنَهُما بَرْزَخٌ لا يَبْغِيانِ (20) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (21) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَ الْمَرْجانُ (22) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (23) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لَهُ الْجَوارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلامِ (24) Dan kepunyaan-Nya lah bahtera- bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung- gunung. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (25) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كُلُّ مَنْ عَلَيْها فانٍ (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَ يَبْقى‏ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (27) Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (28) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَسْئَلُهُ مَنْ فِي السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ في‏ شَأْنٍ (29) Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (30) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلانِ (31) Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (32) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطانٍ (33) Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (34) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُرْسَلُ عَلَيْكُما شُواظٌ مِنْ نارٍ وَ نُحاسٌ فَلا تَنْتَصِرانِ (35) Kepada kamu, ( jin dan manusia ) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri ( daripadanya ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (36) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّماءُ فَكانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهانِ (37) Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (38) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْئَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لا جَانٌّ (39) Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (40) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسيماهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّواصي‏ وَ الْأَقْدامِ (41) Orang- orang yang berdosa dikenal dengan tanda- tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (42) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي‏ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang- orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَها وَ بَيْنَ حَميمٍ آنٍ (44) Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (45) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لِمَنْ خافَ مَقامَ رَبِّهِ جَنَّتانِ (46) Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (47) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. ذَواتا أَفْنانٍ (48) Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (49) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ تَجْرِيانِ (50) Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (51) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما مِنْ كُلِّ فاكِهَةٍ زَوْجانِ (52) Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (53) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ فُرُشٍ بَطائِنُها مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَ جَنَى الْجَنَّتَيْنِ دانٍ (54) Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat ( dipetik ) dari dekat. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (55) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ قاصِراتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (56) Di dalam surga itu ada bidadari- bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (57) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كَأَنَّهُنَّ الْياقُوتُ وَ الْمَرْجانُ (58) Seakan- akan bidadari itu permata yakut dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (59) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هَلْ جَزاءُ الْإِحْسانِ إِلاَّ الْإِحْسانُ (60) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (61) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ مِنْ دُونِهِما جَنَّتانِ (62) Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (63) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, مُدْهامَّتانِ (64) Kedua surga itu ( kelihatan ) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (65) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ نَضَّاخَتانِ (66) Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (67) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما فاكِهَةٌ وَ نَخْلٌ وَ رُمَّانٌ (68) Di dalam keduanya ada (macam- macam ) buah-buahan dan kurma serta delima. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (69) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ خَيْراتٌ حِسانٌ (70) Di dalam surga- surga itu ada bidadari- bidadari yang baik- baik lagi cantik- cantik. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (71) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. حُورٌ مَقْصُوراتٌ فِي الْخِيامِ (72) (Bidadari- bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (73) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (74) Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (75) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَ عَبْقَرِيٍّ حِسانٍ (76) Mereka bertelekan pada bantal- bantal yang hijau dan permadani- permadani yang indah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (77) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. تَبارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (78) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, salah satunya disebut AR-RAYYAN artinya 'Basah melimpah'. Nanti akan dipanggilah pada hari kiamat "wahai mana orang-orang yang berpuasa?" lalu bila orang terakhir dari mereka telah masuk ke dalam pintu tersebut, maka pintu itu pun ditutuplah (Sabda Nabi Muhammad SAW. HR Bukhari dan Muslim) Apakah tabungan puasa kita yang telah terkumpul dari tahun ke tahun itu cukup untuk membuka AR-RAYYAN, salah satu pintu surga yang termasyur itu? Tentu hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidakknya kita harus yakin dahulu.

RPP Bahasa Indonesia 7 KD 7.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah                       : SMP N 3 Tegowanu
Mata Pelajaran           : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester          : VII/1
Standar Kompetensi    : 7  Memahami isi berbagai teks bacaan sastra denganmembaca.
Kopetensi Dasar           : 7.2  Mengomentari buku cerita yang dibaca.
Indikator                        : 7.2.1  mampu menentukan unsur / bagian buku cerita yang akan  dikomentari.
   7.2.2  mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun
Alokasi Waktu              : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

1.        Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat mengomentari buku cerita yang dibaca.
Karakter siswa yang diharapkan : disiplin, peduli, santun, kritis, menghargai karya orang lain.
2.        Materi Pembelajaran.
  1. Cerita
b.      Unsur cerita
Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun cerita. Unsur intrinsik meliputi penokohan, alur, latar, tema, pesan, dan sudut pandang. Penokohan adalah tokoh dan wataknya. Alur adalah rangkaian peristiwa yang dialami tokoh. Latar adalah tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan. Sudut pandang adalah cara pandang yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Tema adalah gagasan cerita. Dan pesan adalah budi pekerti, sikap, kewajiban yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui cerita.
Bagaimana cara menentukan unsur cerita? Perhatikan contoh berikut!
Contoh cara menentukan tokoh dan wataknya
Perhatikan cuplikan berikut!
“Hm..., pasti Reyna. Nih anak, humornya terlalu nih. Entar, malah aku yang didatengi kuntilanak beneran.”
Dari cuplikan di atas dapat diketahui bahwa watak tokoh Reyna adalah suka humor.
Contoh cara menentukan latar cerita
“Siapa yang berteriak? Bunyi rem mendadak mobil siapa itu? Kulihat sosok yang tersenyum, terbaring lemas di bawah pohon cemara. Membagi darahnya ke sekitar jalan. Dengan mata terpejam.”
Dari cuplikan di atas dapat diketahui latar peristiwa tertabraknya tokoh Atfa adalah di
jalan.
c.       Komentar terhadap cerita
Kemenarikan cerita dapat dilihat dari berbagai sudut. Misalnya, dari segi alur, yaitu kemenarikan rangkaian peristiwa. Peristiwa yang dihadirkan menarik karena seru dan menegangkan. Bisa jadi dari penokohan. Tokoh-tokoh yang dihadirkan menarik karena memiliki kepribadian yang positif dan patut dicontoh. Pesan yang disampaikan menarik karena bisa mengubah perilaku buruk menjadi baik.
Pendapatmu mungkin berbeda dengan temanmu. Apa yang kamu anggap menarik, belum tentu sama dengan temanmu. Setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda. Hargai perbedaan pendapat tersebut! Sekarang, diskusikan hal-hal berikut!


3.        Metode Pembelajarana
a.                 Pemodelan
b.                 Tanya jawab
c.                  Diskusi
d.                 Unjuk kerja

4.        Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
  1. Pendahuluan
1)        Berdoa, salam, mengecek kehadiran siswa, menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran dan memberi motivasi
2)        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;
3)        Guru menyampaikan rencana kegiatan

  1. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru menyampaikan apersepsi
Suka membaca buku cerita anak? Buku cerita anak memang mengasyikkan. Kamu sudah membaca Harry Potter, Lima Sekawan, atau petualangan lain? Seru, ya! Kemenarikan sebuah cerita dapat dilihat dari berbagai sudut. Mungkin dari segi tokoh, alur, latar, atau pesan yang disampaikan. Selain menarik, membaca buku cerita juga memiliki manfaat. Peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita anak dapat dijadikan pengalaman bagi kita. Meskipun tidak mengalami langsung, namun kita bisa mengetahui berbagai hal dan cara mengatasi sebuah masalah.
Kegiatan kali ini adalah membaca buku cerita. Setelah membaca, kamu diharapkan dapat mengomentari buku cerita. Komentar ditujukan pada kelebihan atau kemenarikan dan kelemahan atau ketidakmenarikan salah satu atau seluruh unsur cerita. Ikuti kegiatan ini dengan baik!
Elaborasi
1)        Siswa berkelompok 3-4 orang
2)        Siswa diberi LK (LEMBAR KERJA 7.2)
3)        Siswa mengerjakan LK

Konfirmasi
1)        Kelompok menyampaikan hasil diskusi
2)        Kelompok lain menanggapi
3)        Membuat simpulan diskusi kelas

  1. Refleksi
1)        Siswa dan guru melakukan refleksi
2)        Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran
3)        Siswa menuliskan pengalaman belajarnya dalam buku jurnal belajar






Rounded Rectangle: Tugas Mandiri


Rounded Rectangle: a. Bacalah sebuah cerita
b. Analisislah unsur-unsur intrinsiknya
c. Berilah komentar cerita tersebut baik kelebihan maupun kekurangannya.
 








 
5.        Sumber belajar
  1. Buku cerita anak
  2. Romiyatun, Ismoyo. 2008. Bahasa Indonesia Jendela Ilmu Pengetahuan : Kelas VIISMP/MTs.  Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 13

6.        Penilaian
a.                            Proses
b.                            Tugas
c.                             Tes
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
7.2.1  mampu menentukan unsur / bagian buku cerita yang akan  dikomentari.
Tes tulis
Uraian

§ Tuliskan unsur intrinsik cerita!
7.2.2  mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
Tes tulis
Uraian

§ Berilah komentar cerita tersebut baik kelebihan maupun kekurangannya!
   

Pedoman Penskoran

No indikator
Kegiatan
Skor
7.2.1


Ø  Siswa menentukan 5 bagian/unsur buku cerita anak yangperlu dikomentari
Ø  Siswa menentukan 4 bagian/unsur buku cerita anak yangperlu dikomentari
Ø  Siswa menentukan 3 bagian/unsur buku cerita anak yangperlu dikomentari
Ø  Siswa menentukan 2 bagian/unsur buku cerita anak yangperlu dikomentari
Ø  Siswa menentukan 1 bagian/unsur buku cerita anak yangperlu dikomentari
5

4

3

2

1

Skor maksimal
5
7.2.2
Ø   Siswa mengomentari mengenai isi buku cerita anak yang baru dibaca dengan alaan yang logis dan bahasa yang santun.
Ø  Siswa mengomentari isi buku cerita yang baru dibaca dengan alasan yang kurang logis dan bahasa kurang santun
5

3

Skor maksimal
5

Jumlah skor maksimal seluruh
10
Penghitugan nilai akhir dalam skala 0 s.d. 100
Nilai akhir =     Perolehan skor       x skor ideal (100)   
                     Skor maksimum (10)


Mengetahui,
Kepala Sekolah


Saerozi, S. Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013
Tegowanu, Juli 2011

Guru Mata Pelajaran


Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19710116 200501 1 008



LEMBAR KERJA 7.2

Sekolah                : SMP N 3 Tegowanu
Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester   : VII/1Standar Kompetensi    : 7  Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.
Kopetensi Dasar           : 7.2  Mengomentari buku cerita yang dibaca.
Indikator                        : 7.2.1  mampu menentukan unsur / bagian buku cerita yang akan  dikomentari.
   7.2.2  mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
Alokasi Waktu              : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)


1.    Bacalah bagian dari cerita anak berikut! Pahami isinya terutama yang berkaitan dengan unsur-unsur intrinsik cerita! Temukan hal-hal menarik di dalam cerita berikut!

Da..., Atfa


“Tadi malem, aku udah ngomong terang-terangan ke Atfa. Bentar lagi, mungkin Atfa udah Good bye. Oh ya? Rasanya emang berat sih. Hu...malaikat kok gitu. Atfa dikit norak. Aku nggak suka itu. Em, sudah pagi.
“Met pagi Kha,” orang yang lagi ngantuk menyapaku.
“Ya, met pagi. Siapa nih...?” aku sedikit bercanda.
“Kuntilanak barusan bangun tidur. Truuus nyapa wewe gombel. Temen deketnya yang kembarannya tuh ... kolor ijo.”
Hm..., pasti Reyna. Nih anak, humornya terlalu nih. Entar, malah aku yang didatengi kuntilanak beneran.
“Kha, mana malaikat pelindungmu, yang lumayan sok tahu itu? Tanyaku keheranan.
 “Tuh, si Atfa dungu, Sono tuh perhatian banget sama situ. Nglindungi banget sama situ juga. Masa’ kamu nggak sadar? Dia setia sama kamu lho ... Kamu nggak boleh ngelak lagi. Aku nggak pernah diperhatiin banget sama si Atfa. Apa bukan malaikat kalau kayak gitu?” ucap Reyna.
Apa dia ngiri ya? Jangan deh!
“Eh, Atfa dungu?” tanyaku yang masih heran.
“Menurutmu gitu. Atfa selalu nyusahin kita,” ucap Reyna lesu. Tampaknya ia kesal.
“Tahu nggak, Rey? Kamu salah. Aku punya malaikat sendiri. Yang perhatian sama aku, baik, nggak norak, setia, melindungi aku ..., sayang ... sama aku. Dia nggak buat teka-teki aneh. Nggak pernah bohong sama aku. Dia... bisa bercanda. Nggak cemberut. Dia selalu ceria. Seorang sahabat baik. Yang memberiku tempat hangat saat hujan. Memberi aku tempat yang teduh saat panas. Menasihatiku saat aku merasa berbuat konyol. Tersenyum saat matahari masih menggeliat. Melambaikan tangannya saat matahari menunduk. Memberi warna pelangi di hatiku. Mendekapku saat aku menangis,” ucapku. Aku memeluk Reyna.
“Kamu, sahabat. Kataku membisiki Reyna.
Reyna tersenyum. Tuh, selalu ceria, kan?
“Ehem..., hai, met pagi,” ada satu orang lagi menyapaku dan Reyna kok. Dan aku yakin itu Atfa.
“Hai,” jawabku.
“Gimana nih?” tanya Atfa.
“Aku mau pulang aja. Aku mau bobo. Aku
capek!” ucapku ringan. “Serius, Kha?” tanya Reyna.
Aku menggangguk.
“Tapi Kha, setahuku kamu pejuang gigih lho.... Kita baru tengah jalan nih. Nggak mungkin kita ninggalin semua ini. Aku masih penasaran, kenapa kita melakukan ini semua...,” kata Reyna kecewa.
Ya, dia menasihatiku.
“Em, pejuang gigih ya? Masa sih? Aku udah nggak penasaran. Aku pengen ketemu mama. Melukis bareng ayah, dicubit kakak, tidur, dan berharap mimpi indah,” jawabku.
“Tumben kamu ngomong kayak gitu,” sahut Atfa.
“Aku mau pulang, “ucapku sambil mulai menangis.
Reyna memelukku.
“Ya, aku juga ingin pulang. Aku ingin bermain dengan adikku Raviel. Bermain piano dengan Tante Neyla, dan main sama kamu,” ucap Reyna.
“OK! Kita pulang,” sahut Atfa yang kayanya cuma ikut-ikutan.
Aku bangkit. Sekarang masalahnya, aku nggak tahu jalan pulang.
“Eh, tupai kemarin!” teriak Reyna tiba-tiba.
Kami semua segera mengikuti tupai itu. Dan, wow! Coba tebak, kami pun temukan jalan pulang.
“Apakah tupai itu peliharaannya malaikat?” tanya Reyna.
“Nggak tahu ya. Tapi aku pernah baca komik. Ada malaikat yang punya hewan peliharaan tupai,”jelas Atfa.
Saat kami hendak menyeberang jalan, ada bunyi klakson keras, lalu...
“Atfa.... Awas, Fa!” teriakku sambil memegangi tangan Reyna.
“Citt, ... Ahhhh!”
Siapa yang berteriak? Bunyi rem mendadak mobil siapa itu? Kulihat sosok yang tersenyum, terbaring lemas di bawah pohon cemara. Membagi darahnya ke sekitar jalan. Dengan mata terpejam.
“Rey, Atfa...” aku berteriak. Aku menghampiri tubuh Atfa. Reyna segera mencari bantuan. Atfa dibawa ke rumah sakit. Aku udah menghubungi Bi Nani, orang tuaku dan orang tua Reyna.
Hujan deras mengguyurku dan membuat Reyna mematung. Dan Atfa... terhentilah detak jantungnya. Terhentilah aliran darahnya. Ia menghembuskan napas terakhirnya....
Malaikat kecil itu dapat ewas? Tubuhku gemetar, dihampiri Bi Nani. Ia menyodorkanku sepucuk surat dengan amplop pink.
“Maaf, ya Kha...Sory. Eh, kamu tahu nggak, Bi Nani itu juga malaikat kecil.
Banyak malaikat di dunia ini. Atau bahkan Reyna. Tugasku lenyap. Maaf, nggak bisa membawamu ke pangkuan pelangi. Atau  ngobrol sama bulan. Akhir yang bukan rencana ini kudapati bersamamu. Tahukah kau? Aku menyukaimu karena caramu mengolah hidup.
Berpikir dengan sedikit berfilsafat. Makasih atas kritikaannya. Menyebutku norak. Dan itu emang terjadi padaku saat aku menyapa matahari. Dan buktikan bahwa kamu nggak norak saat menyapa matahari padaku. Pandangi merpatimu di sisi cemara. Dia akan membawamu dalam kesedihan.
Carilah solusi terbaik. Jangan menagis. Akan kuusap air matamu. Bye... Kha...”
Aku menangis sejadi-jadinya. Aku memeluk Reyna. Pencarianku mengungkap Arm berhasilkan pilu. Hujan dan kabut menutupiku. Kulihat sosok yang mirip Atfa melambaikan tangan. Aku nggak kuat lihat ini. Kupejamkan mataku.
Aku tersenyum. Tersenyum untuk seluruh malaikat.
(Teka-Teki Malaikat, Elsha Desiana Putri)



2.    Diskusikan hal-hal berikut dengan 3 orang temanmu.
a.         Siapa saja tokoh cerita anak di atas dan bagaimana watak dari masing-masing tokoh dalam cerita? Sertakan bukti (data) yang mendukung!
b.         Tentukan alur dari cerita di atas! Sertakan bukti yang mendukung!
c.         Tentukan latar cerita di atas! Sertakan bukti yang mendukung!
d.        Tentukan sudut pandang cerita di atas! Sertakan bukti yang mendukung!
e.         Tentukan pesan cerita anak di atas! Sertakan bukti yang mendukung!di atas? Tertarikkah kamu dengan pesan dalam cerita anak di atas? Apa alasanmu?
5)        Bagaimana tema yang diangkat dalam cerita di atas? Apakah tema tersebut menarik? Apakah kami menemukan sesuatu gagasan yang baru? Tertarikkah kamu dengan teman cerita anak di atas? Apa alasanmu?
4.    Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
5.    Temukan sebuah kesepakatan dengan teman di kelasmu!
f.          Tentukan tema cerita anak di atas! Sertakan bukti yang mendukung!
3.    Memberi komentar
1)        Bagaimana menurutmu penyajian tokoh dan wataknya? Apakah tokoh cerita anaktersebut memiliki watak yang menarik untuk diteladani? Tertarikkan kamu dengantokoh dalam cerita anak di atas? Apa alasanmu?
2)        Bagaimana menurutmu penyajian alur atau rangkaian peristiwa dalam cerita di atas?Apakah peristiwa-peristiwa yang dihadirkan menarik, seru, menegangkan, menyenangkan, atau membahagiakan? Apakah kamu menikmati rangkaian peristiwa cerita anak di atas? Apa alasan kamu?
3)        Bagaimana latar yang disajikan dalam cerita anak di atas? Apakah tempat, waktu, dan lingkungan sosial yang dihadirkan dalam cerita menarik? Apakah kamu ingin berada di dalam latar tersebut? Tertarikkah kamu dengan latar cerita di atas? Apa alasankamu?
4)        Bagaimana pesan yang disampaikan dalam cerita anak di atas? Apa budi pekerti yang muncul dalam cerita anak di atas? Apakah kamu memiliki pandangan baru setelah membaca cerita anak di atas? Tertarikkah kamu dengan pesan dalam cerita anak di atas? Apa alasanmu?
5)        Bagaimana tema yang diangkat dalam cerita di atas? Apakah tema tersebut menarik? Apakah kami menemukan sesuatu gagasan yang baru? Tertarikkah kamu dengan teman cerita anak di atas? Apa alasanmu?
4.    Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
5.    Temukan sebuah kesepakatan dengan teman di kelasmu!