Ar-Rahman

‏ الرَّحْمنُ (1 (Tuhan) Yang Maha Pemurah. 2) عَلَّمَ الْقُرْآنَ Yang telah mengajarkan Al Qur'an. 3) خَلَقَ الْإِنْسانَ Dia menciptakan manusia, 4) عَلَّمَهُ الْبَيانَ Mengajarnya pandai berbicara. 5) الشَّمْسُ وَ الْقَمَرُ بِحُسْبانٍ Matahari dan bulan ( beredar ) menurut perhitungan. وَ النَّجْمُ وَ الشَّجَرُ يَسْجُدانِ (6) Dan tumbuh- tumbuhan dan pohon-pohonan kedua- duanya tunduk kepada-Nya. وَ السَّماءَ رَفَعَها وَ وَضَعَ الْميزانَ (7) Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca ( keadilan ). أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْميزانِ (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. وَ أَقيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَ لا تُخْسِرُوا الْميزانَ (9) Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. وَ الْأَرْضَ وَضَعَها لِلْأَنامِ (10) Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk ( Nya ). فيها فاكِهَةٌ وَ النَّخْلُ ذاتُ الْأَكْمامِ (11) Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.(11) وَ الْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَ الرَّيْحانُ (12) Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga- bunga yang harum baunya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (13) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. خَلَقَ الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ كَالْفَخَّارِ (14) Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ (15) Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (16) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَ رَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (17) Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (18) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيانِ (19) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu بَيْنَهُما بَرْزَخٌ لا يَبْغِيانِ (20) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (21) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَ الْمَرْجانُ (22) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (23) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لَهُ الْجَوارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلامِ (24) Dan kepunyaan-Nya lah bahtera- bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung- gunung. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (25) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كُلُّ مَنْ عَلَيْها فانٍ (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. وَ يَبْقى‏ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (27) Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (28) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يَسْئَلُهُ مَنْ فِي السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ في‏ شَأْنٍ (29) Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (30) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ الثَّقَلانِ (31) Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (32) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطانٍ (33) Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (34) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُرْسَلُ عَلَيْكُما شُواظٌ مِنْ نارٍ وَ نُحاسٌ فَلا تَنْتَصِرانِ (35) Kepada kamu, ( jin dan manusia ) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri ( daripadanya ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (36) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّماءُ فَكانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهانِ (37) Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (38) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْئَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لا جَانٌّ (39) Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (40) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسيماهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّواصي‏ وَ الْأَقْدامِ (41) Orang- orang yang berdosa dikenal dengan tanda- tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (42) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي‏ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (43) Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang- orang berdosa. يَطُوفُونَ بَيْنَها وَ بَيْنَ حَميمٍ آنٍ (44) Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (45) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ لِمَنْ خافَ مَقامَ رَبِّهِ جَنَّتانِ (46) Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (47) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. ذَواتا أَفْنانٍ (48) Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (49) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ تَجْرِيانِ (50) Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (51) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما مِنْ كُلِّ فاكِهَةٍ زَوْجانِ (52) Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (53) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ فُرُشٍ بَطائِنُها مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَ جَنَى الْجَنَّتَيْنِ دانٍ (54) Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat ( dipetik ) dari dekat. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (55) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ قاصِراتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (56) Di dalam surga itu ada bidadari- bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (57) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. كَأَنَّهُنَّ الْياقُوتُ وَ الْمَرْجانُ (58) Seakan- akan bidadari itu permata yakut dan marjan. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (59) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. هَلْ جَزاءُ الْإِحْسانِ إِلاَّ الْإِحْسانُ (60) Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ). فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (61) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. وَ مِنْ دُونِهِما جَنَّتانِ (62) Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (63) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, مُدْهامَّتانِ (64) Kedua surga itu ( kelihatan ) hijau tua warnanya. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (65) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما عَيْنانِ نَضَّاخَتانِ (66) Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (67) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِما فاكِهَةٌ وَ نَخْلٌ وَ رُمَّانٌ (68) Di dalam keduanya ada (macam- macam ) buah-buahan dan kurma serta delima. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (69) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. فيهِنَّ خَيْراتٌ حِسانٌ (70) Di dalam surga- surga itu ada bidadari- bidadari yang baik- baik lagi cantik- cantik. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (71) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. حُورٌ مَقْصُوراتٌ فِي الْخِيامِ (72) (Bidadari- bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (73) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَانٌّ (74) Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka ( penghuni- penghuni surga yang menjadi suami mereka ) dan tidak pula oleh jin. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (75) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. مُتَّكِئينَ عَلى‏ رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَ عَبْقَرِيٍّ حِسانٍ (76) Mereka bertelekan pada bantal- bantal yang hijau dan permadani- permadani yang indah. فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ (77) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. تَبارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَ الْإِكْرامِ (78) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, salah satunya disebut AR-RAYYAN artinya 'Basah melimpah'. Nanti akan dipanggilah pada hari kiamat "wahai mana orang-orang yang berpuasa?" lalu bila orang terakhir dari mereka telah masuk ke dalam pintu tersebut, maka pintu itu pun ditutuplah (Sabda Nabi Muhammad SAW. HR Bukhari dan Muslim) Apakah tabungan puasa kita yang telah terkumpul dari tahun ke tahun itu cukup untuk membuka AR-RAYYAN, salah satu pintu surga yang termasyur itu? Tentu hanya Tuhan yang tahu. Tapi setidakknya kita harus yakin dahulu.

RPP Bahasa Indonesia 8 KD 13.3


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
:
SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
:
VIII/2
Standar Kompetensi
:
13. Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan.
Aspek
:
Mendengarkan
Kopetensi Dasar     
:
13.3 Mendes­kripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan(mandiri, gemar membaca, disiplin, kritis, kreatif, bertanggung jawab)
Indikator
:
13.3.1 Mampu menentukan alur dengan bukti deskripsi cerita pada setiap     tahapannya
 13.3.2 Mampu mendeskripsikan alur novel yang diperdengarkan
13.3.3 Mampu melanjutkan penggalan cerita yang dibacakan
Alokasi Waktu    
:
4 x 40 menit (2 X pertemuan)

1.      Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Mendes­kripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan

2.      Materi Pembelajaran
Pendeskripsian alur novel remaja

3.      Metode Pembelajaran
a.                     Tanya Jawab
b.                   Ceramah
c.                      Diskusi
d.                   Penugasan

4.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama
a.    Oval: PPendahuluan (5 menit) (disiplin)
1.      Berdoa, salam, mendata kehadiran siswa, dan memotivasi siswa mengikuti proses pembelajaran
2.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(1) Mampu mendata tahap-tahap alur cerita
(2) Mampu menentukan alur dengan bukti deskripsi cerita pada setiap     tahapannya
3.      Guru menyampaikan rencana kegiatan.
Aktivitas pembelajaran yang akan kamu lakukan untuk menguasai kompetensi mendeskripsikan alur novel remaja yang diperdengarkan adalah (1) mendengarkan pembacaan novel, (2) berdiskusi menemukan bagian alur novel yang dibacakan, (3) menemukan konflik dalam novel, Pada bagian akhir, kamu akan menjumpai kegiatan refleksi.)

b.   Kegiatan inti
Oval: EEksplorasi (5 menit)(gemar membaca)
(1)  Guru mengadakan apersepsi (guru bertanya jawab dengan siswa tentang novel yang pernah dibaca siswa)
(2)   Guru menjelaskan pengertian alur, jenis alur, dan konflik dalam alur.
Dalam alur terdapat konflik. Dari konflik-konflik kecil itulah akhirnya terbangun rangkaian novel secara utuh. Nah, sekarang kamu diajak untuk berlatih mendeskripsikan alur novel remaja. Setelah itu, kamu diminta untuk melanjutkan penggalan novel menurut versimu sendiri. Sebuah cerita selalu berawal dan akan berakhir. Peristiwa yang jalin-menjalin dari awal sampai akhir disebut alur cerita atau plot. Sebagai rangkaian sebuah peristiwa, alur menampilkan konflik-konflik, baik konflik besar maupun konflik kecil. Dalam alur akan dijumpai penahapan alur sampai dengan puncak-puncak konflik.
Konflik-konflik dalam alur dapat berupa konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal (konflik batin) adalah konflik yang dirasakan dalam diri seorang pelaku. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang pelaku dengan pelaku lainnya. Konflik eksternal juga dapat terjadi antara seorang pelaku dengan alam atau bahkan dengan Tuhannya.
Jika ditinjau dari cara mengakhiri cerita, terdapat dua jenis alur, yaitu alur terbuka dan alur tertutup. Pada alur terbuka, akhir cerita itu masih menyisakan pertanyaan dalam diri pembaca tentang bagaimana nasib pelaku atau tokoh cerita itu. Cerita diakhiri dengan alur tertutup manakala cerita itu benar-benar selesai tanpa menimbulkan pertanyaan lanjutan dalam diri pembaca.
Jika ditinjau dari suasana hati tokoh atau pelaku utama dalam akhir cerita, alur dapat digolongkan menjadi dua, yaitu alur akhir bahagia (happy ending) dan alur akhir duka (tragedy ending). Alur berakhir bahagia apabila pelaku utama menemukan kebahagiaan pada akhir cerita, sedangkan alur berakhir duka manakala tokoh utama menemui penderitaan atau bahkan kematian pada akhir cerita.
Sebagaimana kalian ketahui, bahwa alur atau plot memiliki tiga jenis, yaitu berikut.
1. Alur maju, yaitu alur yang menyampaikan jalinan cerita secara urut dari awal sampai akhir dengan urutan waktu yang terus maju. Misalnya kejadian pada bulan Januari, kemudian dilanjut dengan kisah pada bulan Februari, Maret, Juni, dan seterusnya hingga cerita berakhir.
2. Alur mundur, yaitu alur yang menyampaikan suatu jalinan cerita urutan waktu yang terkini hingga waktu yang paling lampau atau dari kisah yang terakhir hingga pada awal mula kejadian kisah tersebut. Misalnya novel itu diawali pada kisah yang terjadi bulan Desember, kemudian mengulas kisah bulan November, Oktober, dan seterusnya.
3. Alur maju mundur, yaitu alur yang menyampaikan jalinan cerita dalam urutan waktu yang beragam atau sebagian beralur maju dan sebagian beralur mundur.
Oval: EElaborasi (20 menit)(kreatif)
1.   Siswa berkelompok 3 – 4 orang.
2.   Siswa diberi lembar kerja siswa(LEMBAR KERJA 13.3.1)
3.   Siswa mendengarkan pembacaan novel atau pembacaan novel.
Simaklah rekaman pembacaan novel yang akan diperdengarkan oleh gurumu! Apabila tidak memungkinkan  dengarkan pembacaan novel yang akan dibacakan oleh gurumu! Tutuplah bukumu! Sambil mendengarkan catat bagian-bagian alur dalam novel tersebut.  
Dari Jendela SMP
Joko membungkukkan badannya dalam-dalam. Melongok ke dalam laci. Dan menyumpah-nyumpah. Begitu banyak sampah di dalam sana, seakan-akan sampah seluruh penduduk Jakarta dibuang ke situ. Sialan. Ini pasti perbuatan si Gino. Busuk bajingan itu! Busuk!
Dulu Gino malah pernah menaruh bangkai seekor tikus di dalam laci di bawah mejanya. Tidak sengaja benda lunak dan dingin itu terpegang oleh Joko ketika dia sedang membersihkan kelas mereka. Terperanjat dia lekas-lekas menarik tangannya keluar. Dan menghitung jarinya. Untung jumlahnya masih utuh. Binatang apa yang barusan dipegangnya? Astaga! Untung dia tidak menggigit! 
Buru-buru Joko membungkuk. Melongok ke dalam laci. Bersiap-siap untuk memukul binatang itu dengan gagang sapunya ... Dan matanya yang sudah melotot dengan tegangnya itu membentur .. bangkai seekor tikus!
“Sialan.” geramnya sambil menendang bangku si Gino dengan gemasnya. Dia pasti sengaja menaruh bangkai tikus itu di sana. Tidak mungkin sang tikus sengaja mau mati di situ.

Teman-temannya memang senang mengolok-olokkan Joko. mentang-mentang dia cuma anak pesuruh sekolah. Sudah  puluhan tahun ibunya bekerja sebagai pembantu di sekolah ini. Dan untuk membantu ibunya, Joko membersihkan kelas setiap pagi. Satu jam sebelum pintu gerbang sekolah dibuka.
Entah sudah berapa kali Joko memperingatkan si Gino. Yang teakhir malah diserta ancaman. Usil amat sih pakai menaruh bangkai tikus segala. Seperti yang tidak ada kerjaan saja. Sekali-kali dia perlu diajar adat juga. Hari ini laci mejanya penuh dengan sampah. Kulit mangga. Belimbing busuk. Biji kedondong. Semua yang lengket-lengket. Joko terpaksa mempergunakan kertas untuk mendorongnya ke dalam tempat sampah. Kertas-kertas kumal yang berdesak-desakan di laci itu menarik perhatiannya.
“Jok, muka lu jelek kayak jok oplet!” tulisan yang besar-besar dan jelek itu pasti tulisan si Gino. Tapi kalau mereka cuma mengejeknya seperti ini, Joko memang tidak marah. Sudah biasa dia dijadikan bahan cemoohan.
Sering Joko harus menghapus tulisan di papan tulis yang mengolok-olokkannya. Teman-temannya tahu siapa yang harus membersihkan kelas setiap pagi. Termasuk membersihkan papan tulis. Sengaja mereka mencoret-coret papan tulis itu untuk mengejek Joko.
Julukan JAB, Joko Anak Babu, juga berasal dari tulisan liar di papan tulis di muka kelas. Entah siapa yang jail punya ide seperti itu. Yang jelas sejak saat itu Joko jadi populer dengan julukannya. Teman-temannya lebih senang memangilnya Jab daripada Joko.
 “Lebih keren,” gurau si Rono. “Joko sih apaan! Kampungan!
Waktu masih kecil dulu, Joko tidak mau menjadi kacung, tukang membersihkan kelas. Malu. Dia pernah menolak masuk sekolah. Malu dikatai anak babu oleh teman-temannya.
Lalu Joko melihat ibunya harus bangun lebih pagi. Mengambil alih tugasnya. Memompa air. Membersihkan kelas. Membersihkan WC. Mengepel serambi sekolah. Dan Joko merasa trenyuh. Tidak sampai hati melihat ibunya bekerja seorang diri.
Ibu sudah cukup menderita. Sejak muda dia harus berjuang seorang diri menghidupi mereka berdua. Ayah Joko entah ke mana perginya. Sampai sekarang Joko sendiri belum tahu di mana laki-laki itu berada. Dia malah tidak tahu adakah seorang laki-laki yang pantas dipanggilnya Ayah.
Ibunya yang mencari makan untuk mereka. Dengan bekerja menjadi pembantu di sekolah ini. Begitu berat penderitaan ibu sampai rambutnya sudah putih semua, padahal kulit mukanya masih kencang. Ibu tidak marah ketika Joko tidak mau membersihkan kelas. Tetapi Ibu menangis ketika Joko menolak sekolah.
“Ibu bekerja keras supaya kamu jadi orang pintar, Nak,” desah Ibu di sela-sela tangisnya yang begitu getir. “Supaya kau tidak usah menjadi orang susah seperti Ibu ....”
Dan Joko terpaksa masuk sekolah kembali. Dengan menebal-nebalkan muka. Hanya supaya Ibu tidak kecewa. Tidak menangis lagi. Joko menyadari, setiap butir nasi yang dimakannya berasal dari butir-butir keringat ibunya. Dia juga tahu, dia dimungkinkan bersekolah di sekolah swasta yang mahal ini karena jasa Ibunya. Karena ibu rela bekerja bertahuntahun sebagai pembantu yang setia di tempat ini, kepala sekolah mengizinkan Joko bersekolah di sini. Dan membebaskannya dari kewajiban membayar uang sekolah.
Kalau boleh memilih, sebenarnya Joko lebih suka besekolah di sekolah negeri. Di sana dia dapat bercampur gaul dengan anak-anak yang senasib. Penjual koran. Tukang semir sepatu. Tukang kue. Tidak seperti di sini. Hampir tiap hari Joko berkelahi. Soalnya ada saja anak yang menyinggung perasaannya. Mentang-mentang cuma dia yang anak babu!
Seperti hari ini. Sedang sibuk-sibuknya dia membersihkan laci meja teman-temannya, tanganya menyentuh benda basah.... Ketika Joko buru-buru menarik tangannya, dia melihat kelima
jarinya telah belepotan tinta!
Ada anak yang sengaja menaruh tinta tergenang di dalam lacinya. Sengaja mempermainkan Joko! Pasti ulah si Gino juga. Memang dia yang paling sentimen!
Dengan sengit Joko menendang meja anak itu. Berkali-kali. Sampai kakinya terasa sakit. Dan dia baru sadar, percuma mengamuk dengan meja. Bergegas Joko berlari ke keran air di halaman sekolah. Tetapi airnya belum ada. Dia belum sempat memompanya. Sesekali lagi dengan kesal ditendangnya keran itu. Terpaksa dia mencuci tangan di WC. Dan WC sekolah tempat yang paling kotor di seluruh jagat.
Joko paling jijik kalau disuruh membersihkan WC. Kalau boleh memilih, lebih baik dia seratus kali membersihkan kelas daripada sekali membersihkan tempat ini. Tetapi Joko tidak sampai hati menyuruh ibunya. Ibu sudah cukup repot. Jadi terpaksa Joko membersihkannya. Tetapi pada kesempatan
terakhir.
Sialnya pagi ini dia terpaksa mencuci tangan di sini. Lebih sial lagi, setelah lengok sana lengok sini, semua bak air kosong melompong. Dan produk manusia yang mengaku calon orang-orang terpelajar berserakan di sana-sini. Heran, bagaimana mereka bisa begini jorok. Padahal di sekolah ini
pelajaran kebersihan termasuk salah satu pelajaran pokok.
Akhirnya terpaksa Joko hanya mengelap tangannya. Dan memompa air lebih dulu, sementara dendam dan kemengkalan yang sudah hampir meledak, disimpannya baik-baik di dalam dadanya. Dia harus menunggu beberapa saat lagi. Sampai pintu gerbang sekolah dibuka. Dan temantemannya berebutan masuk ...
“Selamat pagi Jab, kelas sudah bersih?”
Ah, itu ejekan biasa. Kalau begitu saja dia marah, jangan-jangan dia harus berkelahi dengan seluruh kelas.
Dengan menyabar-nyabarkan diri, Joko menunggu si Gino di pintu gerbang. Dia tidak mau berkelahi di halaman sekolah. Dia akan mencegat Gino di pintu, menyeretnya keluar, dan menantangnya berkelahi.
Selama ini Gino sudah keterlaluan. Makin didiamkan, makin tengik lagaknya. Mentang-mentang bapaknya orang pangkat, punya pabrik tekstil pula, seenaknya saja dia menghina orang miskin! Mempermainkan orang yang tidak punya!
“Nggak masuk Jab?” tegur Roni datang terburu-buru. Dia terlambat satu menit. Dan biasanya kepala sekolah sudah berdiri di depan pintu kantornya. Melihat siapa yang terlambat datang.
“Masuk deh duluan,” sahut Joko sambil mencari-cari sebuah mobil berwarna hitam di antara kendaraan hilir mudik di depan sekolah. Mobil yang akan berhenti tepat di muka pintu. Dan penumpangnya yang sombong itu akan bergegas turun ....
“Nunggu siapa Jab?” desak Roni heran. “Nggak masuk? Sudah telah nih! Ntar dinyanyiin lu!”
Sekali lagi Joko menoleh ke jalanan. Tetapi mobil yang ditunggu-tunggu itu belum muncul juga. Terpaksa dia mengikuti Roni masuk.
Sebenarnya Joko lebih suka berkelahi di luar sekolah. Supaya kepala sekolah tidak ikut campur. Supaya ibunya tidak perlu ikut dipanggil. Tetapi kalau Gino belum muncul juga, apa boleh buat. Berkelahi dimana pun boleh.
Bapak Drs. Raden Mas Suprapto masih tegak di depan kantornya ketika Joko lewat. Tetapi tidak berkata apa-apa. Tidak menegur. Tidak memarahi. Hanya menatap tajam. Padahal Joko sudah terlambat tiga menit. Roni saja sudah lari lintang pukang ke kelas. Barangkali selalu ada maaf untuk Joko. Bapak kepala sekolah tahu pekerjaan Joko cukup berat. Dia harus mandi dulu. Menukar bajunya dengan seragam sekolah. Baru kembali kemari. Meskipun rumahnya di belakang sekolah, dia perlu waktu. Mungkin juga dia mesti membantu ibunya dulu di rumah.
Sumber: Dari Jendela SMP. Karya Mira W
4.   Kelompok mengerjakan lembar kerja

Oval: K

Konfirmasi (40 menit) (mandiri, kritis, kreatif)
1.   Kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok. Minimal 2 kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok untuk pembanding.
2.   Kelompok lain yang tidak menyampaikan hasil kerja kelompok menanggapi presentasi temannya.
3.   Diskusi kelas menyimpulkan bagian-bagian alur.

c.    Oval: R

Refleksi (10 menit)(bertanggung ajwab)
1.   Merujuk kembali ke tujuan dan hasil belajar, bertanya kepada para siswa apakah tujuan-tujuan ini sudah bisa tercapai.
2.   Tanyakan kepada para siswa Apakah mereka sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?”
a)      Apakah alur itu?
b)      Apa saja bagian-bagian alur?
3.   Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menuliskan hasil belajar dari sesi ini ke dalam buku jurnal.

Pertemuan Kedua
a.                    Oval: PPendahuluan (5 menit) (disiplin)
1.      Berdoa, salam, mendata kehadiran siswa, dan memotivasi siswa mengikuti proses pembelajaran
2.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Mampu melanjutkan penggalan novel yang disajikan

3.      Guru menyampaikan rencana kegiatan.
Aktivitas pembelajaran yang akan kamu lakukan untuk menguasai kompetensi mendeskripsikan alur novel remaja yang diperdengarkan adalah (1) mendengarkan pembacaan novel, (2) melanjutkan penggalan novel yang disajikan menurut versi siswa, dan (3) mengerjakan latihan. Pada bagian akhir, kamu akan menjumpai kegiatan refleksi.
b.                    Kegiatan inti
Oval: EEksplorasi (5 menit)(kreatif, mandiri)
Guru mengadakan apersepsi (guru bertanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran mendengarkan pembacaan novel dan menentukan alur yang telah dilaksanakan pada pembelajaran sebelumnya)
Oval: EElaborasi (20 menit) (kreatif, kritis)
1.         Siswa berkelompok 2 orang.
2.         Siswa diberi lembar kerja siswa(LEMBAR KERJA 13.3.1)
3.         Siswa mendengarkan pembacaan novel atau pembacaan novel.
Oval: K

Konfirmasi (40 menit) (kritis, kreatif)
1.      Kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok. Minimal 2 kelompok menyampaiakan hasil kerja kelompok untuk pembanding.
2.      Kelompok lain yang tidak menyampaikan hasil kerja kelompok menanggapi presentasi temannya.
3.      Diskusi kelas membuat kesimpulan.
c.                    Oval: R

Refleksi (10 menit) (bertanggung jawab)

1.      Merujuk kembali ke tujuan dan hasil belajar, bertanya kepada para siswa apakah tujuan-tujuan ini sudah bisa tercapai.
2.      Tanyakan kepada para siswa Apakah mereka sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?”
a)       Apakah saya sudah dapat membuat deskripsi alur?
b)       Apa saya sudah dapat melanjutkan penggalan cerita dengan menarik?
3.      Memb`erikan kesempatan kepada para siswa untuk menuliskan hasil belajar dari sesi ini ke dalam buku jurnal.

5.      Sumber Pembelajaran
  1. Novel
  2. Bahasa Indonesia 2: Bahasa kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas VIII/ oleh Sarwiji Suwandi dan Sutarmo.— Cet.1.— Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2007.
  3. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 : Untuk SMP/MTs Kelas VIII/oleh Asep Yudha Wirajaya dan Sudarmawarti; editor Siti Aminah. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
  4. Terampil berbahasa Indonesia: untuk SMP/MTs kelas VIII/Dewaki Kramadibrata, Dewi Indrawati, Didik Durianto; editor Sutarto. —Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
  5. Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk SMP/MTs kelas VIII/Maryati, Sutopo -- Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008

6.      Penilaian
a. Teknik                            : Tes tulis
b. Bentuk instrumen : Tes uraian
c. Soal/Instrumen                : ..







Simaklah penggalan novel berikut ini! Yang berjudul “Dari Jendela SMP”

1.    Tentukan bagian-bagian alur penggalan novel yang telah kamu dengarkan tadi

No


Bagian alur

Keterangan /bukti
1.
Pengenalan/pemaparan
Cerita dimulai dengan ...................................................
................................................................................
................................................................................

2.
Penampilan masalah
Permasalahan mulai tampak ketika ................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................

3.
Klimaks
Puncak permasalahan terlihat saat .................................
................................................................................
..............................................................................
..............................................................................

4.
Penurunan masalah
Permasalahan mulai mereda saat ..................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................

5.
Solusi/Penyelesaian
Cerita diakhiri dengan ..................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................

2.    Deskripsikan jalan cerita penggalan novel yang telah kamu dengarkan!
3.    Lanjutkan penggalan cerita berikut ini!
Mengaku bersalah ternyata belumlah cukup. Apalagi bila kita sering berbuat salah pada seseorang. Dino merasa ia harus melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya…..……………………………………………………………………………………………..

Penskoran:
Soal nomor 1 skor maksimal  = 5
Soal nomor 2 skor maksimal  = 5
Soal nomor 3 skor maksimal  = 5
            Jumlah                                 = 15

Nilai akhir = Perolehan skor    x 100
                              Skor maksimal (15)


Tegowanu,  15 Januari 2010
Mengetahui                                                                               
Kepala Sekolah                                                  Guru Mata Pelajaran




H. Saerozi, S.Pd.                                                Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013                              NIP. 19710116 200501 1 008

Lembar Kerja Siswa 13.3.1
Sekolah
:
SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
:
VIII/2
Standar Kompetensi
:
13. Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan.
Aspek
:
Mendengarkan
Kopetensi Dasar     
:
13.3 Mendes­kripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
Indikator
:
13.3.1 Mampu menentukan alur dengan bukti deskripsi cerita pada setiap tahapannya
 13.3.2 Mampu mendeskripsikan alur novel yang diperdengarkan
13.3.3 Mampu melanjutkan penggalan cerita yang dibacakan
Alokasi Waktu    
:
4 x 40 menit (2 X pertemuan)

1.                  Tentukan bagian-bagian alur penggalan novel yang telah kamu dengarkan tadi

No


Bagian alur

Keterangan /bukti
1.
Pengenalan/pemaparan
Cerita dimulai dengan ...................................................
................................................................................
................................................................................

2.
Penampilan masalah
Permasalahan mulai tampak ketika ................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................

3.
Klimaks
Puncak permasalahan terlihat saat .................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................

4.
Penurunan masalah
Permasalahan mulai mereda saat ..................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................

5.
Solusi/Penyelesaian
Cerita diakhiri dengan ..................................................
..............................................................................
..............................................................................
................................................................................













Lembar Kerja Siswa 13.3.2

Sekolah
:
SMP Negeri 3 Tegowanu
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
:
VIII/2
Standar Kompetensi
:
13. Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan.
Aspek
:
Mendengarkan
Kopetensi Dasar     
:
13.3 Mendes­kripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
Indikator
:
13.3.1 Mampu menentukan alur dengan bukti deskripsi cerita pada setiap tahapannya
 13.3.2 Mampu mendeskripsikan alur novel yang diperdengarkan
13.3.3 Mampu melanjutkan penggalan cerita yang dibacakan
Alokasi Waktu    
:
4 x 40 menit (2 X pertemuan)

1.      Deskripsikan jalan cerita penggalan novel yang telah kamu dengarkan!


 







2.      Lanjutkan penggalan cerita berikut ini!


Text Box: Mengaku bersalah ternyata belumlah cukup. Apalagi bila kita sering berbuat salah pada seseorang. Dino merasa ia harus melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. …………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..