RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
|
:
|
SMP Negeri 3
Tegowanu
|
Mata Pelajaran
|
:
|
Bahasa Indonesia
|
Kelas / Semester
|
:
|
VIII / 2
|
Aspek
|
:
|
Berbicara
|
Standar Kompetensi
|
:
|
14.
Mengapresiasi kutipan novel remaja asli atau terjemahan melalui kegiatan diskusi.
|
Kompetensi Dasar
|
:
|
14.2.
Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja
( asli atau terjemahan )(disiplin, mandiri,
kritis, kreatif, bertanggung jawab)
|
Indikator
|
:
|
14.2.1
Siswa mampu mengemukakan hal yang menarik
dari
novel dengan alasan yang logis.
|
|
|
14.2.2
Siswa mampu menanggapi komentar
teman tentang novel dengan santun.
|
Alokasi Waktu
|
:
|
2 X 40 menit ( 1
pertemuan )
|
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa
menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan)
2. Materi Pembelajaran
Menanggapi kutipan novel remaja dan
implementasinya.
3. Metode Pembelajaran
a.
Tanya jawab
b.
Ceramah
c.
Penugasan
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.
Pendahuluan (5 menit) (disiplin)

1. Berdoa, salam, mendata kehadiran siswa, dan memotivasi siswa mengikuti
proses pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(1)
Siswa
mampu mengemukakan hal yang menarik dari novel dengan alasan yang logis.
(2)
Siswa
mampu menanggapi komentar teman tentang novel dengan santun.
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan.
Untuk
mendukung kegiatan itu, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk
menguasai kompetensi menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel adalah (1)
mengenali tanggapan terhadap novel remaja, (2) menyusun tanggapan terhadap
novel remaja, dan (3) mengerjakan latihan.
b.
Kegiatan inti

Guru mengadakan apersepsi
Karena sifat sastra yang subjektif, dua orang yang telah membaca
novel yang sama, besar kemungkinan akan mendapatkan kesan yang berbeda,
termasuk hal-hal yang menarik yang ditemukan pembaca. Menurut seorang pembaca,
bagian yang menarik adalah suatu hal tertentu. Sementara itu, menurut pembaca
lainnya bagian yang menarik bisa berbeda dan bisa pula sama. Hal itu bergantung
kepada pengalaman masing-masing pembaca. Nah, yang terpenting dalam hal ini
adalah pengemukaan alasan mengapa hal itu menarik bagi pembaca.

1.
Siswa membaca novel remaja
2.
Siswa berkelompok 3-4 orang
3.
Siswa diberi lembar kerja siswa(LEMBAR KERJA 14.2)
4.
Siswa mengerjakan lembar kerja

1.
Siswa
mengonfirmasi hasil kerja kelompok dengan pasangan yang baru
2.
Kelompok menyampaikan
hasil kerja kelompok. Minimal 2 kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok
untuk pembanding.
3.
Kelompok lain
yang tidak menyampaikan hasil kerja kelompok menanggapi presentasi temannya.
4.
Diskusi kelas menyimpulkan
pokok-pokok berita dan penulisan rangkuman berdasarkan pokok-pokok berita.
c.
Refleksi (10 menit) (bertanggung jawab)

1.
Merujuk kembali ke tujuan dan hasil belajar,
bertanya kepada para siswa apakah
tujuan-tujuan ini sudah bisa tercapai.
2.
Tanyakan kepada para siswa “Apakah
mereka sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?”
a)
Bagian apa saja yang dapat dokometari dari sebuah novel
remaja?
b)
Apakah siswa sudah dapat memberi tanggapan dengan santun?
3.
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
menuliskan hasil belajar dari sesi ini ke dalam buku jurnal.

Tugas tersruktur
Kerjakan tugas proyek
berikut ini dengan langkah langkah sebagai berikut!
1. Bacalah sebuah novel
remaja yang ada di perpustakaan sekolahmu! Jika tidak tersedia, kamu dapat
meminjam di berbagai perpustakaan umum yang ada di daerahmu!
2. Ringkaslah isi novel!
3. Tulislah kelemahan dan kelebihan novel ditinjau dari
kemenarikan/keunikan tema, gaya penceritaan, gaya bahasa, kemenarikan latar
cerita, keunikan tokoh, atau bagian novel yang lain!
4. Tulislah manfaat novel bagi pembaca!
5. Tulislah tanggapan terhadap novel tersebut dengan mengisi tabel
berikut!
No.
|
Hal
yang Ditanggapi
|
Kalimat
Tanggapan
|
1
|
Keunikan tema
|
|
2
|
Gaya Bercerita
|
|
3
|
Tokoh
|
|
4
|
Latar
|
|
5
|
Bagian lain
|
|
5. Sumber Belajar
a.
Novel
b.
Buku pelajaran bahasa dan Sastra Indonesia
Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4/Kisyani Laksono,…[et.
al.].--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
6. Penilaian
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Proyek
c. Soal/Instrumen : ..
a.
Bacalah novel secara utuh!
b.
Bacalah bagian pengantar novel
dan biografi pengarangnya yang biasanya ada di halaman belakang/halaman depan novel!
c.
Ringkaslah isi novel atau kutip
lengkap sebagian dialog atau deskripsi yang menarik!
d.
Tulislah kelemahan dan kelebihan
novel ditinjau dari kemenarikan/keunikan tema, gaya penceritaan, gaya bahasa,
kemenarikan latar cerita, keunikan tokoh, atau bagian novel yang lain!
e.
Tulislah manfaat novel bagi
pembaca!
f.
Tulislah tanggapan terhadap
novel tersebut dengan mengisi tabel berikut!
Penskoran
No
|
Hal yang dinilai
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Rangkuman
|
lengkap
|
3
|
cukup
|
2
|
||
kurang
|
1
|
||
2.
|
Tanggapan
tema
|
bagus
|
3
|
cukup
|
2
|
||
kurang
|
1
|
||
3
|
Tanggapan
gaya penceritaan
|
bagus
|
3
|
cukup
|
2
|
||
kurang
|
1
|
||
4
|
Tanggapan
penokohan
|
bagus
|
3
|
cukup
|
2
|
||
kurang
|
1
|
||
5
|
Tanggapan
latar
|
Bagus
|
3
|
Cukup
|
2
|
||
kurang
|
1
|
||
6
|
Tanggapan
bagian lain
|
bagus
|
3
|
cukup
|
2
|
||
kurang
|
1
|
Tegowanu, 15 Januari 2010
Mengetahui
Kepala
Sekolah Guru Mata Pelajaran
H. Saerozi, S.Pd. Supriyadi, S.Pd.
NIP. 19650704 198803 1 013 NIP. 19710116 200501 1 008

Sekolah
|
:
|
SMP Negeri 3 Tegowanu
|
Mata Pelajaran
|
:
|
Bahasa Indonesia
|
Kelas / Semester
|
:
|
VIII / 2
|
Aspek
|
:
|
Berbicara
|
Standar Kompetensi
|
:
|
14.
Mengapresiasi kutipan novel remaja asli atau terjemahan melalui kegiatan diskusi.
|
Kompetensi Dasar
|
:
|
14.2.
Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja
( asli atau terjemahan )
|
Indikator
|
:
|
14.2.1
Siswa mampu mengemukakan hal yang menarik
dari
novel dengan alasan yang logis.
|
|
|
14.2.2
Siswa mampu menanggapi komentar
teman tentang novel dengan santun.
|
Alkasi
Waktu
|
:
|
2 X 40 menit ( 1
pertemuan )
|
Contoh Tanggapan novel
Saya tertarik pada novel-fantasi karya Joane Katleen Rowling, Harry
Potter dan Batu Bertuah, karena “heboh”-nya. Bayangkan, menurut situs
Amazon.com. 400-ribuan lebih penggila petualangan Harry Potter, pada awal
Juli 2000 lalu, antre mendaftarkan diri untuk memesan serial keempat berjudul Harry
Potter and the Goblet of Fire. Lalu, menurut Kompas, 1 Agustus 2000,
cetakan serial keempat itu sudah mencapai 5,3 juta eksemplar dan sebanyak 1,8
juta di antaranya sudah dipesan sebelum buku itu terbit.
Tak cuma berhenti di situ, novel Harry Potter dan Batu Bertuah,
merebut berbagai penghargaan, antara lain, Gold Award Winner dari Smarties Book
Prize, National Book Award, dan Children’s Book Award. Lewat kreasi karyanya
itu, Rowling juga memperoleh penghargaan prestisius seperti Scottish Arts
Council Award dan American Bookseler Book Award, serta penghargaan sebagai buku
anak-anak terlaris sepanjang tahun di Inggris (British Book Awards Children’s
Book of the Year).
Saya waktu itu memang menikmati pelbagai “heboh” yang diakibatkan
oleh “sihir” Rowling. Ketika mendengar semua itu, timbul keraguan saya, apakah
kehebatan Rowling dapat dipindahkan ke dunia teks bahasa Indonesia? Apakah
suasana mencekam, nama-nama ganjil yang sulit dieja oleh lidah Indonesia
(misalnya, Albus Dumbledore, Profesor Quirell, Griffindor, Hufflepuff, dan
Remembrall), dan setting cerita mampu menyamankan pembaca berbahasa
Indonesia? Saya waktu itu ragu.
Ternyata keraguan saya hilang secara cepat begitu saya mencoba
mengakrabi bab pertama novel Harry Potter dan Batu Bertuah. Pada saat
awal memang dipusingkan oleh nama paman dan bibi Harry Potter, Mr. dan Mrs.
Dursley, serta anak mereka Duadly. Namun, coba perhatikan permainan kata
“durslay” dan “dudley”. Menarik bukan? Dan pelukisan karakter keluarga Dursley
begitu kaya dan lucu karena kehidupan mereka, sebagai para Muggle (sebutan
untuk makhluk manusia yang tidak memiliki kekuatan sihir) berada di dua dunia.
Hanya pada bab inilah, Rowling mengajak para pembaca untuk memasuki dua dunia
secara bersamaan. Selebihnya, bab 2 hingga 17, cerita didominasi oleh dunia
sihir.
Saya hitung ada sekitar sebelas karakter yang diciptakan oleh
Rowling di awal bab ini. Hampir semua karakter di awal ini dibalut misteri.
Gaya pelukisan Rowling memang membuat penasaran. Sebagiann karakter harus
dibuka lebar-lebar, tetapi sebagian karakter yang lain harus dilacak secara
urut pada bab-bab berikutnya. Misalnya, nama tokoh jahat Voldemort, yang
membuat siapa saja yang mengucapkannya merasa takut, termasuk sang tokoh utama
sendiri (Harry Potter) dibuka secara perlahan dan menegangkan.
Menurut saya, Rowling memang memiliki kekuatan ”sihir” . kekuatan
sihir Rowling tidak terletak pada kemampuannya menjulingkan mata atau menghilangkan
pesawat terbang, tetapi dalam hal menata teks.
Pembaca diperkaya dengan dunia baru yang menyeramkan sekaligus
menakjubkan. Dalam membawa pembaca ke dunia khayal ini, secara halus, Rowling
menghamburkan teks-teks yang membuat pembacanya tidak kaget. Misalnya, suatu
hari, Harry Potter bermimpi naik sepeda motor yang dapat terbang dan mimpinya
itu disampaikannya kepada pamannya. Pamannya langsung terbelalak lalu
memberikan tanggapan serius, tetapi pembaca tentu menganggap itu wajar, biasa,
kerena sepeda motor terbang itu terjadi pada dunia mimpi.
Saya sangat setuju apabila
ada seorang pengamat yang menyatakan bahwa “kelebihan Rowling terletak pada
kemampuannya membuat anak-anak, bahkan orang dewasa, mengidentifikasi diri
dengan Potter”. Saya merasakan itu. Setelah membaca habis serial pertama ini,
saya lalu merasa punya conscience (hati nurani) dan imajinasi, dua dari
empat kemampuan hebat manusia (dua lainnya: independent will dan self
awareness yang oleh Stephen Covey disebut sebagai “kompas moral”. Keempat
potensi batin itu pernah muncul secara hebat di dalam diri saya (saat masih
beranjak remaja), saat saya dulu membaca, misalnya serial legendaris Bende
Mataram dan Nogososro Sabuk Inten yang alur ceritanya sungguh
mengasyikkan.
Saya sungguh berharap, Harry Potter dan Batu Bertuah dapat
menggairahkan budaya baca masyarakat Indonesia sebagaimana budaya tersebut di
Barat akibat kekuatan “sihir” J.K. Rowling.
Diskusikan dengan temanmu isi tanggapan terhadap novel remaja dan
novel pada umumnya tersebut! Untuk memandu diskusimu, gunakan panduan berikut!
a. Tulislah kelebihan dan kelemahan novel yang diulas pada contoh!
b. Hal apa saja yang disoroti pengulas novel untuk dijadikan titik
kelemahan/kelebihannya?
c. Tulislah contoh kalimat yang berisi tanggapan terhadap novel
yang terdapat pada kedua ulasan tersebut!